Ini Penyebab Awal dan Kenapa Kebakaran Kejagung Cepat Menyebar

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 23 Oktober 2020
Ini Penyebab Awal dan Kenapa Kebakaran Kejagung Cepat Menyebar

Foto udara gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar di Jakarta, Minggu (23/8/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bareskrim Polri menyebut nyala api terbuka atau open flame yang berasal dari rokok sebagai penyebab utama kebakaran di lantai VI gedung kepegawaian Kejaksaan Agung.

Pihak kepolisian menyebut api cepat menyebar lantaran adanya penggunaan bahan pembersih yang mudah terbakar di setiap lantai gedung tersebut.

"Kemudian kenapa api bisa menjalar ke seluruh gedung? Dari hasil pemeriksaan dan penyidikan dan olah TKP puslabfor dan ahli kebakaran ternyata di gedung Kejaksaan Agung itu menggunakan alat pembersih yang tidak sesuai ketentuan," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (23/10).

Baca Juga:

Besok Gelar Perkara Kebakaran Kejagung, Polisi: Penetapan Tersangka

Sambo mengatakan, bahan pembersih tesebut yakni minyak lobby. Bahan minyak itu, sebut Sambo, terdapat di setiap lantai dan digunakan oleh cleaning service untuk membersihkan gedung Kejaksaan Agung.

"Di mana ada minyak lobi yang biasa digunakan oleh cleaning service di setiap gedung setiap lantai untuk lakukan pembersihan," ucap Sambo.

Sambo mengungkap ternyata minyak lobby tersebut juga mengandung bahan-bahan yang mudah terbakar yakni solar dan tiner. Hal ini terbukti dari ditemukannya bekas solar dan tiner di setiap lantai gedung Kejaksaan Agung yang terbakar.

"Setelah puslabfor lakukan pengecekan temuan-temuan adanya fraksi solar dan tiner di setiap lantai, kemudian kita selidiki darimana barang berasal, dari situ kita bisa simpulkan bahwa yang mempercepat atau akseleran penjalaran api di gedung kejaksaan itu adalah adanya penggunaan minyak lobby atau alat pembersih lobby yang bermerk Top cleaner," ujar Sambo.

Polri juga menetapkan bos perusahaan yang memproduksi bahan pembersih yang memicu kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta berinisial R. Selain itu, pejabat pembuat komitmen (PPK) Kejagung berinisial NH turut menjadi tersangka.

"Dengan adanya kegiatan pengadaan bahan alat pembersih lantai yang tidak sesuai ketentuan, maka terhadap Direktur Utama PT ARM dan PPK dari Kejaksaan Agung juga hari ini kita tetapkan sebagai tersangka yang harus bertanggungjawab terkait dengan penjalaran api yang begitu cepat di Kejagung," kata Sambo.

Foto udara gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar di Jakarta, Ahad (23/8/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Foto udara gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar di Jakarta, Ahad (23/8/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Sambo menjelaskan, bahan pembersih tersebut tidak memiliki izin edar. Bahan pembersih tersebut juga mempercepat kebakaran di Kejagung.

"Setelah Puslabfor pengecekan temuan fraksi solar dan thinner dan kita melakukan penyelidikan dari mana barang ini berasal. Dari situlah kami menyimpulkan bahwa yang mempercepat atau akseleran adanya penggunaan minyak lobi atau alat pembersih lantai," kata Sambo.

Dari hasil penyelidikan, diketahui kebakaran Kejagung yang terjadi pada Sabtu (22/8) lalu itu dikarenakan kealpaan. Titik api muncul dari lantai 6 gedung utama Kejagung yang berada di Jl. Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu.

"Kenapa bisa api ini menjalar ke seluruh gedung? Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan serta olah TKP Puslabfor dan ahli kebakaran, di gedung Kejagung itu menggunakan alat pembersih yang tidak sesuai ketentuan, di mana ada minyak yang digunakan oleh cleaning service gedung di tiap lantai untuk melakukan pembersihan," ujar Sambo.

Baca Juga:

Delapan Orang Jadi Tersangka Kebakaran Kejagung, Terancam Hukuman 5 Tahun

Kapuslabfor Polri Brigjen Haydar kemudian menjelaskan alasan api menyebar dari lantai atas hingga ke bawah. Menurutnya ini juga diakibatkan oleh akseleran jenis ACP yang berada di setiap lantai.

"Kami juga temukan kok bisa sifat api kan dari bawah ke atas kok bisa dari atas ke bawah? kebetulan Kejagung itu menggunakan akseleran ACP ACP, dan ACP ACP ini merupakan akseleran yang dari api atas turun ke lantai 5, turun ke lantai 4, dan pola pola api nampak sekali penjalaran itu dan masuk ke stiap setiap lorong, pola api nampak sekali dan yang mengawali dari lantai 6," ungkapnya.

Haydar juga menyebut gedung Kejagung juga berisi ornamen-ornamen kayu dan kertas sehingga mempercepat juga penyebaran api.

"Karena kandungan yang ada juga bahan yang mengandung kayu dan keramik, dan gedung itu berisi ornamen kayu dan kertas yang ada di dalam," imbuhnya. (Knu)

Baca Juga:

Pekan Ini Polisi Ungkap Tersangka Kebakaran Kejagung

#Kejaksaan Agung #Kebakaran
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kantor Persewaan Truk di Sukoharjo Terbakar, 2 Mobil Hangus
Kebakaran terjadi sekitar pukul 17.45 WIB. Penyebab kebakaran masih belum dapat diketahui.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
Kantor Persewaan Truk di Sukoharjo Terbakar, 2 Mobil Hangus
Indonesia
Pramono Targetkan Relokasi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati 5 Hari Beres
Lokasi penampungan relokasi sementara berada sekitar 100 meter dari titik kebakaran gedung C2 Pasar Induk Kramat Jati.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 Desember 2025
Pramono Targetkan Relokasi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati 5 Hari Beres
Indonesia
Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati Dipastikan Akibat Arus Pendek Listrik
Pramono menginginkan agar ke depannya pihak Pasar Jaya melakukan pencegahan sehingga tidak terjadi peristiwa serupa di pasar-pasar lainnya di ibu kota.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati Dipastikan Akibat Arus Pendek Listrik
Indonesia
Listrik Kalbar Dijamin Aman Pasca-Kebakaran PLTU Gundul, Saksi Mata Dengar Ledakan Turbin
Operasional PLTU sempat dihentikan sementara demi keamanan dan pemeriksaan lanjutan, tetapi dijamin tidak akan mengganggu pasokan listrik di Kalimantan Barat.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 Desember 2025
Listrik Kalbar Dijamin Aman Pasca-Kebakaran PLTU Gundul, Saksi Mata Dengar Ledakan Turbin
Indonesia
Pemprov Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Proses pemadaman diprioritaskan dengan strategi pencegahan agar api tidak merembet ke area pasar lainnya
Wisnu Cipto - Senin, 15 Desember 2025
Pemprov Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Indonesia
Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Terpusat di Gedung C2, 350 Kios Habis Terbakar
Kebakaran besar melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, menghanguskan sedikitnya 350 kios. Meski demikian, hingga kini tidak ada korban jiwa.
Wisnu Cipto - Senin, 15 Desember 2025
Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Terpusat di Gedung C2, 350 Kios Habis Terbakar
Indonesia
Tidak Ada Korban Jiwa Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Kapolres: Semua Sehat
Polisi melakukan pengecekan di lokasi kejadian kebakaran Kios C2, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/12) pagi.
Wisnu Cipto - Senin, 15 Desember 2025
 Tidak Ada Korban Jiwa Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Kapolres: Semua Sehat
Indonesia
Langkah Gubernur Pramono Tangani Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Proses pemadaman diprioritaskan dengan strategi pencegahan penyebaran api ke area pasar lainnya, mengingat kawasan ini merupakan pusat distribusi pangan yang vital bagi masyarakat Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Langkah Gubernur Pramono Tangani Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Indonesia
Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Berawal dari Plastik, Saksi Mata Dengar Ledakan
Sopir truk bernama Ridwan yang berada di lokasi mengatakan sempat mendengar ledakan sebelum api membesar di kawasan Pasar Induk Kramat Jati.
Wisnu Cipto - Senin, 15 Desember 2025
Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Berawal dari Plastik, Saksi Mata Dengar Ledakan
Indonesia
Kawasan Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran, Pedagang Panik
Kobaran api terlihat melahap bangunan los semi permanen, dengan lidah api berwarna oranye menyala dari dalam deretan bangunan beratap lengkung.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Kawasan Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran, Pedagang Panik
Bagikan