Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 17 Maret 2020
Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'

Apa itu protokol lockdown? (Foto: Pixabay/Life-Of-Pix)

Ukuran:
14
Audio:

SEJAK dinyatakan sebagai pandemi, kita semua mungkin sering mendengar istilah lockdown karena penyebaran virus Corona. Mewabahnya COVID-19 membuat berbagai negara akhirnya memutuskan untuk memberlakukan protokol lockdown ini untuk menekan tingkat penyebaran virus.

Baca juga:

Bukan Cuma COVID-19, Menyentuh Wajah Memang Sebabkan Banyak Penyakit

Sebut saja Tiongkok, Italia, Spanyol, Fillipina, Irlandia, dan beberapa negara lainnya sudah mulai menerapkan protokol ini. Walaupun sampai hari ini pemerintah Indonesia belum melakukan lockdown, kamu tetap harus mengetahui beberapa informasi penting tentang protokol darurat ini. Biar kamu enggak salah paham dan mengerti apa sih yang dimaksud lockdown? Bagaimana melakukannya? Dan kapan sistem protokol tersebut harus dilakukan?

Apa itu lockdown?

Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'
Lockdown dilakukan jika terjadi lonjakan signifikan dalam kasus terinfeksi (Foto: The Telegraph)

Melihat dari kamus Merriam-Webster, lockdown adalah tindakan darurat atau sebuah kondisi sementara yang membuat orang tidak bisa masuk atau keluar dari sebuah daerah terlarang atau gedung karena ada ancaman yang membahayakan.

Sederhananya, ketika sistem lockdown ini diberlakukan, kamu tidak bisa secara bebas keluar masuk ruangan. Pada kasus Corona ini artinya kamu juga enggak bisa sembarangan masuk dan keluar dari sebuah negara. Dilansir dari laman gulfnews, 'penguncian' ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari sebuah masalah yang berkaitan dengan keamanan banyak orang.

Mengapa lockdown perlu dilakukan saat pandemi Corona?

Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'
Lockdown diterapkan untuk mencegah penyebaran virus yang semakin meluas (Foto: Metro UK)

Laman gulfnews mengatakan bahwa ketika pertama kali wabah ini merebak di Hubei, pemerintah Tiongkok langsung memberlakukan sistem penguncian agar tidak ada warganya yang keluar. Ternyata aturan tersebut membawa hasil yang sangat baik. Kurang dalam dua bulan, tingkat infeksi turun dratis. Soalnya virus yang satu ini kan memang bisa tertular karena adanya kontak sosial. Jadi mengurangi pertemuan antara satu orang dengan orang lain adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari penyebaran.

Itulah alasan mengapa lockdown merupakan langkah penting bagi sebuah negara. Karena kita tidak pernah tahu apakah orang yang masuk ke negara kita ini sudah terinfeksi, atau sebaliknya masyarakat kita pergi ke luar dan malah menyebarkan virus. Dengan melakukan lockdown, kita bisa turut membantu agar pandemi Corona tidak semakin meluas.

Baca juga:

Tingkatkan Sistem Imun Tubuh dengan Atur Pola Makan

Bagaimana lockdown diterapkan?

Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'
Ketika lockdown masyarakat tidak bisa keluar masuk dan beraktivitas seperti biasa (Foto: France24)

Ketika lockdown resmi dilakukan, sebuah negara tidak bisa lagi menerima orang dari luar dan otomatis warga negaranya juga tidak bisa pergi ke luar negeri. Di provinsi Hubei, ketika usaha menahan penyebaran virus gagal, pemerintah langsung melakukan lockdown yang menyebabkan 10 juta orang tidak bisa pergi kemana-mana.

Kemudian, melansir ABC News, beberapa negara di Eropa seperti Italia langsung melakukan protokol darurat ini. Ketika lockdown terjadi, Prancis langsung menutup semua tempat yang tidak terlalu penting seperti kafe, restoran, dan tempat wisata terkenal seperti Menara Eiffel dan museum Louvre.

Baru-baru ini Amerika juga menutup berbagai tempat hiburan seperti bioskop, bar, dan bahkan destinasi wisata seperti Disneyland. Hanya beberapa tempat penting saja yang dibuka, seperti apotik, dan supermarket. Jadi masyarakat dalam suatu negara yang memberlakukan lockdown memang benar-benar seperti terpenjara, karena akses keluar masuk akan ditutup.

Kapan sebaiknya protokol lockdown diberlakukan?

Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'
Lockdown dilakukan jika terjadi lonjakan signifikan dalam kasus terinfeksi (Foto: The Telegraph)

Sampai saat ini netizen Indonesia masih ramai dalam membicarakan pro dan kontra diberlakukannya protokol lockdown. Beberapa orang beranggapan bahwa melihat pengalaman di Itali, alangkah lebih baiknya kalau penguncian ini segera dilakukan. Namun sampai kemarin Presiden Joko Widodo masih belum memikirkan kebijakan lockdown untuk Indonesia.

Lalu, sebenarnya kapan waktu yang tepat protokol ini harus diterapkan? Jika melihat kasus di Wuhan dan Italia, sistem lockdown ini harus segera dilakukan jika jumlah masyarakat yang terinfeksi semakin tinggi. Hal ini juga terjadi di negara tetangga, Malaysia, yang rumornya segera memberlakukan protokol lockdown karena melonjaknya kasus terinfeksi COVID-19. (Sam)

Baca juga:

Sudah Ada Corona Sejak Tahun 1957

#Virus Corona #Keadaan Darurat #Virus #Penyebaran Virus
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks
Kementerian Pertahanan membantah keras narasi yang menyebut Menhan mengusulkan darurat militer
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Kaspersky Blokir Lebih 36 Juta Ancaman Siber Lokal di Indonesia
Angka ini menurun 29,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, ketika jumlah insiden lokal yang terdeteksi mencapai 51.261.542.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 Februari 2025
Kaspersky Blokir Lebih 36 Juta Ancaman Siber Lokal di Indonesia
Indonesia
DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19
DPRD DKI meminta Dinkes untuk tidak meremehkan virus HMPV. Hal itu ditakutkan seperti wabah COVID-19.
Soffi Amira - Senin, 13 Januari 2025
DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19
Indonesia
IDI: Anak-Anak di Bawah 14 Tahun Rentan Terinfeksi Virus HMPV
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui keterangan tertulisnya, telah menemukan infeksi Virus HMPV menyerang anak-anak di Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Januari 2025
IDI: Anak-Anak di Bawah 14 Tahun Rentan Terinfeksi Virus HMPV
Indonesia
Kasus HMPV Masuk ke Indonesia, Menkes Imbau Tak Usah Panik
Kasus HMPV masuk ke Indonesia, Menkes Budi Gunawan pun mengimbau masyarakat tak perlu panik.
Soffi Amira - Rabu, 08 Januari 2025
Kasus HMPV Masuk ke Indonesia, Menkes Imbau Tak Usah Panik
Indonesia
Hadapi Ancaman Virus HMPV di Indonesia, Menkes: Tetap Tenang dan Waspada
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat ikuti protokol kesehatan 3M
Frengky Aruan - Selasa, 07 Januari 2025
Hadapi Ancaman Virus HMPV di Indonesia, Menkes: Tetap Tenang dan Waspada
Lifestyle
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
HMPV adalah virus yang bisa menyebabkan penyakit flu seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang dapat menyerang orang dari segala usia.
ImanK - Sabtu, 04 Januari 2025
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
Indonesia
HMPV Merebak dan Jadi Perhatian Serius di China, Kemenkes Bagikan Langkah Preventif
HMPV atau Human Metapneumovirus dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Frengky Aruan - Sabtu, 04 Januari 2025
HMPV Merebak dan Jadi Perhatian Serius di China, Kemenkes Bagikan Langkah Preventif
Lifestyle
Waspada! Skema Penipuan Baru Sasar Bisnis di Media Sosial
E-mail ini mulai menyebar sejak 14 Desember, dan banyak organisasi di seluruh dunia, termasuk Asia Pasifik, sudah jadi target.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 28 Desember 2024
Waspada! Skema Penipuan Baru Sasar Bisnis di Media Sosial
Bagikan