Informasi Penting yang Harus Kamu Tahu Soal Protokol 'Lockdown'


Apa itu protokol lockdown? (Foto: Pixabay/Life-Of-Pix)
SEJAK dinyatakan sebagai pandemi, kita semua mungkin sering mendengar istilah lockdown karena penyebaran virus Corona. Mewabahnya COVID-19 membuat berbagai negara akhirnya memutuskan untuk memberlakukan protokol lockdown ini untuk menekan tingkat penyebaran virus.
Baca juga:
Bukan Cuma COVID-19, Menyentuh Wajah Memang Sebabkan Banyak Penyakit
Sebut saja Tiongkok, Italia, Spanyol, Fillipina, Irlandia, dan beberapa negara lainnya sudah mulai menerapkan protokol ini. Walaupun sampai hari ini pemerintah Indonesia belum melakukan lockdown, kamu tetap harus mengetahui beberapa informasi penting tentang protokol darurat ini. Biar kamu enggak salah paham dan mengerti apa sih yang dimaksud lockdown? Bagaimana melakukannya? Dan kapan sistem protokol tersebut harus dilakukan?
Apa itu lockdown?

Melihat dari kamus Merriam-Webster, lockdown adalah tindakan darurat atau sebuah kondisi sementara yang membuat orang tidak bisa masuk atau keluar dari sebuah daerah terlarang atau gedung karena ada ancaman yang membahayakan.
Sederhananya, ketika sistem lockdown ini diberlakukan, kamu tidak bisa secara bebas keluar masuk ruangan. Pada kasus Corona ini artinya kamu juga enggak bisa sembarangan masuk dan keluar dari sebuah negara. Dilansir dari laman gulfnews, 'penguncian' ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari sebuah masalah yang berkaitan dengan keamanan banyak orang.
Mengapa lockdown perlu dilakukan saat pandemi Corona?

Laman gulfnews mengatakan bahwa ketika pertama kali wabah ini merebak di Hubei, pemerintah Tiongkok langsung memberlakukan sistem penguncian agar tidak ada warganya yang keluar. Ternyata aturan tersebut membawa hasil yang sangat baik. Kurang dalam dua bulan, tingkat infeksi turun dratis. Soalnya virus yang satu ini kan memang bisa tertular karena adanya kontak sosial. Jadi mengurangi pertemuan antara satu orang dengan orang lain adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari penyebaran.
Itulah alasan mengapa lockdown merupakan langkah penting bagi sebuah negara. Karena kita tidak pernah tahu apakah orang yang masuk ke negara kita ini sudah terinfeksi, atau sebaliknya masyarakat kita pergi ke luar dan malah menyebarkan virus. Dengan melakukan lockdown, kita bisa turut membantu agar pandemi Corona tidak semakin meluas.
Baca juga:
Bagaimana lockdown diterapkan?

Ketika lockdown resmi dilakukan, sebuah negara tidak bisa lagi menerima orang dari luar dan otomatis warga negaranya juga tidak bisa pergi ke luar negeri. Di provinsi Hubei, ketika usaha menahan penyebaran virus gagal, pemerintah langsung melakukan lockdown yang menyebabkan 10 juta orang tidak bisa pergi kemana-mana.
Kemudian, melansir ABC News, beberapa negara di Eropa seperti Italia langsung melakukan protokol darurat ini. Ketika lockdown terjadi, Prancis langsung menutup semua tempat yang tidak terlalu penting seperti kafe, restoran, dan tempat wisata terkenal seperti Menara Eiffel dan museum Louvre.
Baru-baru ini Amerika juga menutup berbagai tempat hiburan seperti bioskop, bar, dan bahkan destinasi wisata seperti Disneyland. Hanya beberapa tempat penting saja yang dibuka, seperti apotik, dan supermarket. Jadi masyarakat dalam suatu negara yang memberlakukan lockdown memang benar-benar seperti terpenjara, karena akses keluar masuk akan ditutup.
Kapan sebaiknya protokol lockdown diberlakukan?

Sampai saat ini netizen Indonesia masih ramai dalam membicarakan pro dan kontra diberlakukannya protokol lockdown. Beberapa orang beranggapan bahwa melihat pengalaman di Itali, alangkah lebih baiknya kalau penguncian ini segera dilakukan. Namun sampai kemarin Presiden Joko Widodo masih belum memikirkan kebijakan lockdown untuk Indonesia.
Lalu, sebenarnya kapan waktu yang tepat protokol ini harus diterapkan? Jika melihat kasus di Wuhan dan Italia, sistem lockdown ini harus segera dilakukan jika jumlah masyarakat yang terinfeksi semakin tinggi. Hal ini juga terjadi di negara tetangga, Malaysia, yang rumornya segera memberlakukan protokol lockdown karena melonjaknya kasus terinfeksi COVID-19. (Sam)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Kaspersky Blokir Lebih 36 Juta Ancaman Siber Lokal di Indonesia

DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19

IDI: Anak-Anak di Bawah 14 Tahun Rentan Terinfeksi Virus HMPV

Kasus HMPV Masuk ke Indonesia, Menkes Imbau Tak Usah Panik

Hadapi Ancaman Virus HMPV di Indonesia, Menkes: Tetap Tenang dan Waspada

Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya

HMPV Merebak dan Jadi Perhatian Serius di China, Kemenkes Bagikan Langkah Preventif

Waspada! Skema Penipuan Baru Sasar Bisnis di Media Sosial
