DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19
Ilustrasi - Langkah preventif mencegah penularan wabah virus. (Pexel/Polina Tankilevitch)
MerahPutih.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Rani Mauliani, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk tidak meremehkan penyebaran kasus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sudah masuk di Indonesia.
Rani mengaku, sudah melakukan imbauan ke Dinkes DKI untuk penanganan virus HMPV. Dinkes juga menegaskan, bahwa kasus HMPV bukan virus baru. Menurutnya, perlu langkah-langkah konkret untuk menekan penyebaran virus tersebut.
"Saya sudah mengimbau ke Dinas kesehatan memang beberapa kali teman teman di Dinas Kesehatan menyampaikan kalau HMVP ini bukan virus baru. HMVP ini sudah ada sejak lama, virusnya seperti menyerupai flu," kata Rani di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (13/1).
Ia pun mengingatkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) agar belajar dari pengalaman kasus COVID-19. Jangan sampai Dinkes menganggap enteng kasus HMVP, karena ditakutkan seperti wabah COVID-19.
Baca juga:
Virus HMPV Merebak, Dinkes DKI Jakarta Minta Warga Waspadai ISPA
"Kita kan DPRD sudah bertanya ketika di Wuhan mulai ramai, kita bertanya dan Dinas Kesehatan mengatakan tidak lebih buruk dari flu burung," papar dia.
"Tapi kenyataannya kan sebaliknya, hampir sedunia terdampak dan mengalami keterpurukan akibat COVID," tambahnya.
Jadi, Rani pun meminta kepada Dinkes DKI untuk aktif menyosialisasikan kepada masyarakat terkait tindakan yang mesti dilakukan terhadap virus HMPV. Namun, hal yang dimaksud bukan hanya sekadar imbauan semata.
"Kalau cuma mengimbau gaya hidup lebih sehat, lebih bersih, tidak usah menunggu adanya virus," kata Rani.
Baca juga:
Dinkes DKI Laporkan Sejak 2023 Ditemukan 214 Kasus ISPA Akibat HMPV
"Kalau imbauannya hanya sekadar adlibs tidak ada tindakan ke bawah, sosialisasi yang benar, atau kita ajak untuk bersih bersih kali, bersih sampah, segala macam tidak maksimal juga buat masyarakat," lanjutnya.
Rani juga menekankan, pentingnya tindakan nyata dari Dinkes DKI untuk menghadapi virus HMPV, yakni dengan menemui langsung para warga, terutama ibu-ibu.
"Terutama sosialisasi mengenai virus ini, supaya para warga di rumah terutama buat ibu-ibu," pungkas dia.
Sebagai informasi, Dinkes DKI menemukan 79 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh HMPV di Jakarta sejak awal tahun hingga 11 Januari 2025. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Desak Penyaringan Konten Kekerasan, Minta Pemprov Gandeng Komdigi untuk Hindari Overblocking
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
DPRD DKI Baru Sahkan 2 Rapeda Jadi Perda, Salahkan Kurangnya Disiplin Waktu
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS di Jakarta, Dinkes DKI Telah Terima Rekaman CCTV Perlihatkan Perawatan Pasien