Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

Petugas Brimob membagun barikade di depan Mako Brimob menghadapi demonstran di Jakarta ,Jumat (29/8/2025). (ANTARA/Mario Sofia Nasution).
Merahputih.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membantah keras narasi yang menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengusulkan status darurat militer.
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas pemberitaan yang beredar terkait gelombang demonstrasi menolak tunjangan anggota DPR.
"Selaku juru bicara Kemenhan, saya menyampaikan bahwa berita ini sama sekali tidak benar dan tentunya kami menyayangkan informasi media yang tidak akurat itu,” ujar Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, Senin (8/9).
Baca juga:
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial
Frega menjelaskan bahwa proses pengajuan darurat militer sangat kompleks dan tidak bisa dilakukan oleh satu individu.
Menurutnya, tidak ada pembahasan resmi mengenai draf usulan tersebut di biro hukum, peraturan perundang-undangan, atau tata usaha Kemenhan.
“Sama sekali tidak ada pembahasan dan pengajuan. Jadi, apa yang disampaikan oleh media tersebut itu bisa saya tegaskan tidak benar," jelas dia.
Kemenhan menilai pemberitaan ini tidak akurat dan berpotensi memicu provokasi serta misinformasi di masyarakat, terutama di media sosial. Kemenhan berencana menggunakan hak jawab kepada media terkait dan mempertimbangkan untuk melaporkan masalah ini ke Dewan Pers.
Baca juga:
Hadiri Parade Militer di Lapangan Tiananmen China, Presiden Prabowo Duduk di Samping Presiden Putin
Pihak Kemenhan juga mengimbau media massa untuk lebih bijak dan cermat dalam menyajikan informasi.
"Kami juga mengimbau teman-teman media mungkin bisa lebih bijak dan cermat, jangan sampai nanti ada informasi yang belum akurat tidak berimbang ini disampaikan spontanitas malah justru memprovokasi masyarakat,” tutur Frega.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Mengenal Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan yang Pernah jadi ‘Tameng Hidup’ Presiden Kedua RI Soeharto

Ad Interim Adalah Jabatan Sementara, Sjafrie Sjamsoeddin Ditunjuk Jadi Menko Polkam

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum

Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
