Sains

Ilmuwan Ungkap Rahasia Hidup Abadi Ubur-Ubur

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 31 Agustus 2022
Ilmuwan Ungkap Rahasia Hidup Abadi Ubur-Ubur

Ada spesies ubur-ubur yang diketahui mampu berulang kali kembali menjadi larva setelah reproduksi seksual. (freepik/wirestock)

Ukuran:
14
Audio:

PARA ilmuwan di Spanyol telah memecahkan kode genetik ubur-ubur yang dikatakan memiliki hidup abadi, alias mampu berulang kali kembali ke keadaan remaja. Keberhasilan itu diharapkan dapat mengungkap rahasia umur panjang mereka yang unik dan menemukan petunjuk baru tentang penuaan manusia.

Dalam studi yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, Senin (29/8), Maria Pascual-Torner, Victor Quesada, dan rekan-rekannya di University of Oviedo memetakan urutan genetik Turritopsis dohrnii, satu-satunya spesies ubur-ubur yang diketahui mampu berulang kali kembali menjadi larva setelah reproduksi seksual.

BACA JUGA:

Budi Daya Gabus Penebus Lahan Gambut Siak

Seperti jenis ubur-ubur lain, T dohrnii menjalani siklus hidup dua bagian, hidup di dasar laut selama fase aseksual, saat peran utamanya ialah tetap hidup selama masa kelangkaan makanan. Ketika kondisinya tepat, ubur-ubur bereproduksi secara seksual.

ubur-ubur
Spesies ini mampu melakukan sedikit tipu daya evolusioner selama mungkin 15-20 tahun. (Foto: freepik/jcomp)

Meskipun banyak jenis ubur-ubur memiliki beberapa kapasitas untuk membalikkan penuaan dan kembali ke tahap larva, sebagian besar kehilangan kemampuan ini setelah mereka mencapai kematangan seksual, tulis para penulis. Tidak demikian untuk T. dohrnii.

"Kami telah mengetahui bahwa spesies ini mampu melakukan sedikit tipu daya evolusioner selama mungkin 15-20 tahun," kata Monty Graham, pakar ubur-ubur dan direktur Institut Oseanografi Florida, AS yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Trik ini membuat spesies ini mendapat julukan sebagai ubur-ubur abadi, istilah yang diakui Graham agak hiperbolik.

BACA JUGA:

Sepi Pengunjung Pasca Lockdown, Pantai Filipina Diserbu Ribuan Ubur-Ubur Merah

Penelitian ini bertujuan untuk memahami apa yang membuat ubur-ubur ini berbeda dengan membandingkan urutan genetik T. dohrnii dengan Turritopsis rubra, sepupu genetik dekat yang tidak memiliki kemampuan untuk meremajakan setelah reproduksi seksual.

Apa yang mereka temukan adalah bahwa T. dohrnii memiliki variasi dalam genomnya yang mungkin membuatnya lebih baik dalam menyalin dan memperbaiki DNA. Mereka juga tampak lebih baik dalam mempertahankan ujung kromosom yang disebut telomer. Pada manusia dan spesies lain, panjang telomer telah terbukti memendek seiring bertambahnya usia.

ubur-ubur
Penelitian itu tidak memiliki nilai komersial langsung, tidak dapat langsung menjadi skincare anti aging. (Foto: freepik/wirestock)

Graham mengatakan penelitian itu tidak memiliki nilai komersial langsung. "Kami tidak bisa melihatnya sebagai, hei, kami akan memanen ubur-ubur ini dan mengubahnya menjadi krim kulit," katanya seperti diberitakan Reuters (29/8).

Ini lebih berkaitan dengan memahami proses dan fungsionalitas protein yang membantu ubur-ubur ini "menipu" kematian. "Itu salah satu makalah yang menurut saya akan membuka pintu ke jalur studi baru yang layak untuk dikejar," demikian Graham.(aru)

BACA JUGA:

Ajarkan Anak-anak Hal Kecil untuk Keselamatan Sebelum ke Pantai

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan