Ajarkan Anak-anak Hal Kecil untuk Keselamatan Sebelum ke Pantai

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 09 September 2021
Ajarkan Anak-anak Hal Kecil untuk Keselamatan Sebelum ke Pantai

Pengetahuan sebelum bermain ke pantai itu penting. (Foto: Unsplash/Jeremiah Lawrence)

Ukuran:
14
Audio:

BERENCANA membawa anak-anak kamu untuk berpergian ke pantai? Mungkin, selain pencegahan selama pandemi seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum makan dan menjaga jarak, kamu harus mengajarkan anak-anakmu beberapa hal penting selama bermain di pantai.

Hal ini dilakukan demi keselamatan mereka dan mengurangi risiko terjadinya hal yang tidak diinginkan, mengingat bahwa di pantai banyak sekali potensi bahaya yang dapat terjadi seperti menemukan bulu babi, terinjak pecahan kaca, tersengat ubur-ubur atau bahkan bencana yang tidak dapat diprediksi.

Baca juga:

Sering Memberikan Tekanan pada Anak? Ini Akibatnya!

Dilansir dari Motherly, yuk simak beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.

1. Pakaikan si kecil jaket pelampung

Pakaikan mereka pelampung meskipun hanya bermain di bagian yang dangkal. (Foto: Unsplash/Leo Rivas)
Pakaikan mereka pelampung meskipun hanya bermain di bagian yang dangkal. (Foto: Unsplash/Leo Rivas)

Keamanan air di pantai sedikit berbeda dari keamanan saat kamu membawa anak-anak bermain di kolam, meski di perairan dangkal, gelombang dapat menyebabkan hilangnya pijakan dan membuat mereka terseret ke tengah lautan. Itulah mengapa anak-anak kecil direkomendasikan untuk mengenakan jaket pelampung di sekitar air saat berada di pantai. Perairan terbuka, terutama laut, tidak dapat diprediksi, jadi menjaga anak-anak kecil dengan jaket pelampung mereka menambah perlindungan jika gelombang besar tiba-tiba datang.

2. Ajari anak kamu untuk bermain dengan menghadap ke air

Ajarkan mereka untuk bermain dengan menghadap ke air. (Foto: Unsplash/Neonbrand)
Ajarkan mereka untuk bermain dengan menghadap ke air. (Foto: Unsplash/Neonbrand)

Ombak dapat menjatuhkan anak-anak terutama yang lebih kecil jika mereka tidak berhati-hati, tetapi jika mereka melihatnya datang, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik untuk tetap berdiri. Ajari anak-anak untuk berdiri dengan menghadap ke laut sehingga ombak tidak mengejutkan mereka.

Baca juga:

Membaca Tenangkan Ibu dan Anak di Masa Pandemi

3. Jangan biarkan anak-anak mengubur kakinya di pasir

Jangan biarkan mereka mengubur kaki ke dalam pasir. (Foto: Unsplash/Max Goncharov)
Jangan biarkan mereka mengubur kaki ke dalam pasir. (Foto: Unsplash/Max Goncharov)

Mungkin tampak menyenangkan untuk mengubur kaki kamu ke dalam pasir dan kemudian pada saaat ombah datang tanah di bawah air menjadi basah dan berat, tetapi mereka yang meneliti cedera pantai mengatakan bahwa permainan semacam ini membuat anak-anak dalam bahaya keseleo dan cedera yang lebih parah lagi, karena pasir basah dapat menjebak kaki anak-anak. Jika mereka tertangkap basah oleh gelombang ketika mereka tidak bisa bergerak, mereka bisa jatuh dengan sangat keras.

4. Hati-hati dengan ubur-ubur

Ingatkan mereka dengan keberadaan ubur-ubur yang menyerupai plastik. (Foto: Unsplash/Hale Live)
Ingatkan mereka dengan keberadaan ubur-ubur yang menyerupai plastik. (Foto: Unsplash/Hale Live)

SpongeBob Squarepants suka mengejar ubur-ubur, tetapi pastikan anak-anakmu tidak melakukan hal itu. Ubur-ubur menyengat seperti yang diketahui banyak pengunjung pantai. Banyak pantai yang memiliki sistem peringatan saat ubur-ubur hadir dalam jumlah tinggi. Jika kamu tidak melihat tanda peringatan tersebut, tetapi masih terkena sengatan ubur-ubur di tubuh kamu atau anak kamu, cari bantuan medis. Ingatkan anak kamu tentang keberadaan ubur-ubur saat membuat istana pasir agar mereka tidak menyentuhnya saat melihatnya.

5. Jangan lupa dengan matahari

Lindungi anak-anak dari matahari yang terik. (Foto: Unsplash/Feri Tasos)
Lindungi anak-anak dari matahari yang terik. (Foto: Unsplash/Feri Tasos)

Tubuh bayi dan anak kecil tidak dapat menyesuaikan diri dengan panas sebaik tubuh kita, sehingga mereka berisiko lebih besar terkena penyakit yang berhubungan dengan panas. Menurut American Pediatric Association, bayi di bawah 6 bulan harus dijauhkan dari sinar matahari langsung dan tidak langsung karena risiko serangan panas. Hindari membawa bayi keluar antara pukul 10 pagi dan 2 siang saat sinar matahari paling terik.

Jika kamu memiliki bayi yang masih kecil, cobalah untuk merencanakan kegiatan pantai pada saat sinar matahari tidak maksimal. Membawa naungan dalam bentuk tenda pantai atau payung dapat membantu. Jangan lupa untuk memberikan mereka air terus menerus.

Tabir surya juga penting untuk bayi dan anak-anak yang lebih tua. Gunakan 15 hingga 30 menit sebelum keluar dan aplikasikan kembali setiap dua jam. Tidak ada tabir surya yang benar-benar tahan air walaupun ada yang mengklaim tahan air jadi selalu lakukan aplikasi ulang pada anak-anak setelah bermain air. (Tel)

Baca juga:

Catat! Anak Autis Wajib Diet, Ini Alasannya

#Parenting #Ilmu Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan