Sering Memberikan Tekanan pada Anak? Ini Akibatnya!


Sering Menekan Anak_ Ini Akibatnya! (Foto: Pixabay/Rickey123)
MENJADI orangtua memang tidak sulit dan tidak mudah alias gampang-gampang-susah. Memiliki anak adalah sebuah anugerah yang harus kita jaga dan bimbing karena anak merupakan titipan Tuhan. Kebahagiaan sudah pasti dirasakan bagi mereka yang sudah diberi momongan tetapi rasa cemas selalu menghantui orangtua hampir sepanjang waktu.
Banyak orangtua yang kerap khawatir anaknya tidak tumbuh menjadi anak yang baik dan berprestasi. Akibatnya orangtua menjadi sangat keras dan terlalu menekan anak. Misalnya jam belajar yang harus tepat, nilai yang harus paling tinggi di kelas, bahkan jarang sekali boleh keluar untuk bermain.
Baca juga:
Orangtua, Berikan Motivasi untuk Anak Semangat Belajar di Sekolah
Perlu kamu ketahui, terlalu menekan anak berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya. Seringkali anak yang terlalu ditekan malah tumbuh menjadi sosok yang malah kebalikan dari harapan orangtua.
Melansir dari laman The Guardian, rata-rata orangtua tidak menyadari hal ini. Jangan terlalu sering menyalahkan anak atau lingkungan sekitarnya, karena bisa jadi kamu adalah penyebab yang sebenarnya! Wah, apa saja ya kira-kira dampaknya? Yuk lihat ulasannya di bawah ini.
1. Anak Tidak Mengenal Dirinya Sendiri

Anak sering diistilahkan sebagai secarik kertas putih yang bersih. Orangtua seharusnya membimbing anak dalam mengisi lembaran tersebut agar menjadi indah.
Terlalu menekan anak dengan harapan dan keinginanmu sama saja memaksa mereka untuk menjadi boneka yang bisa kamu mainkan peranannya.
Akibatnya anakmu tidak akan mengenal dirinya sendiri. Mereka akan kehilangan jati diri dan cenderung tidak ingin bersosialisasi dengan siapapun karena kerap merasa takut. Anak tidak akan pernah menjadi dirinya sendiri.
2. Terlalu Bergantung Pada Orangtua

Percayalah ketika kamu tidak menuntut banyak hal dan tidak bersikap terlalu keras, anakmu akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
Baca juga:
Dampingi Anak saat Beradaptasi di Lingkungan Sekolah Baru
Dengan terlalu mengontrol gerak-gerik anak, kamu hanya akan membuatnya terlalu bergantung padamu sehingga mereka tidak akan bisa hidup sendiri secara mandiri.
3. Gangguan Mental

Anak yang terlalu ditekan cenderung terlalu sering menahan emosinya karena dilarang untuk bereskpresi. Tetapi yang namanya kesabaran selalu ada batasnya.
Jika anakmu sudah tidak bisa menahan emosinya, bisa jadi mereka marah secara meledak-ledak tanpa tahu situasi dan tempat.
Mereka juga akan tumbuh menjadi pribadi yang anti sosial dan cenderung meniru sikapmu yang suka mengontrol ketika tumbuh dewasa. Anak yang terlalu ditekan akan menjadi pribadi yang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.
4. Menurukan Kemampuan Intelektual Anak

Hidup dalam tekanan dan selalu stres akan membuat anak sering kehilangan konsentrasi. Akibatnya performa dalam kelas akan menurun dan cenderung mendapat nilai yang jelek.
Baca juga:
Ucapkan 4 Hal Ini untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
Alih-alih terlalu menekan, cobalah menuntun hidupnya dengan lembut. Dukung minat dan bakatnya serta jadilah sahabatnya di kala sedih. Dengan begitu anakmu akan senantiasa merasa bahagia. (mar)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron

1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
