HET Minyak Goreng Dicabut, PKS: Rakyat Semakin Sengsara di Tengah Pandemi


Seorang pedagang di Pasar Bitingan Kudus, Jawa Tengah, menunjukkan stok minyak goreng yang tersisa dua bungkus, Selasa (22/3). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
MerahPutih.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut menyoroti kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di tanah air. Setelah peraturan Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut harga minyak goreng kemasan perlahan melonjak naik di pasaran.
Ketua DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial, Netty Prasetiyani menilai, kebijakan pemerintah yang mencabut HET minyak goreng menyengsarakan rakyat kalangan menengah ke bawah.
Baca Juga
“Kebijakan ini sangat menyengsarakan rakyat menengah ke bawah. Ibu-ibu menjerit, terutama saat banyak keluarga di Indonesia terkena PHK dan dirumahkan akibat Pandemi COVID-19,” kata Netty kepada wartawan, Selasa (22/3).
Selain itu, kata Netty, rakyat juga dibuat bingung karena sebelumnya minyak goreng langka tapi sekarang stoknya melimpah namun harganya melonjak tinggi.
"Artinya selama ini memang ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ‘bermain’ minyak goreng,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah per 16 Maret telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 11 tahun 2022 yang mencabut ketentuan HET Permendag Nomor 06 tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng. Netty juga berharap pemerintah tidak kalah dengan kepentingan bisnis para pengusaha.
“Pemerintah tidak boleh kalah dengan kepentingan bisnis para pengusaha. Jangan biarkan segelintir orang bisa semena-semena mengatur dan menguasai kebutuhan hidup banyak orang seperti minyak goreng” tegas dia.
Baca Juga
Pemerintah Punya Kuasa, Tapi Tak Berdaya dengan Kartel Minyak Goreng
Politikus asal Jawa Barat ini juga merasa aneh jika Indonesia kalah dengan negara Malaysia dalam hal harga minyak goreng.
"Kenapa Malaysia bisa harganya lebih murah? Apalagi kita ini adalah negara produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak bertahun-tahun lalu. Aneh kalau minyak goreng kita bisa langka dan kalaupun ada justru harganya meroket,” ungkapnya.
Lebih lanjut Netty menambahkan, Fraksi PKS DPR RI akan mengajukan hak angket untuk menyelidiki fenomena kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng ini.
"Biar kita mengetahui dengan jelas di mana akar masalahnya," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal

Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD

Harga Minyakita Selalu Melebihi Ketentuan HET, Ini Permintaan Para Pengusaha

Minyakita Capai Rp 50 Ribu Per Liter di Papua, Pemerintah Bakal Ubah Pola Distribusi

Abdul Kharis Almasyhari Jadi Ketua Fraksi PKS DPR

Harga MinyaKita 59 Kota/Kabupaten di Bawah HET, Termurah Probolinggo

Polemik Visa Haji Furoda 2025, PKS Minta Pemerintah Ambil Kuota Negara Lain

Kejagung Kembali Sita Kendaraan Mewah dari Kasus Suap Putusan Minyak Goreng, Ada 2 Unit Mercedes Benz

Kronologi Suap Hakim PN Jaksel, 3 Korporasi Minta Vonis Lepas Kasus Migor

Suap Vonis Lepas Kasus Minyak Goreng, Kejagung Sita Valas Hingga Mobil Mewah
