Garda Indonesia Minta Maaf Ratusan Ribu Ojol Bakal Lumpuhkan Jakarta pada 20 Mei, Masyarakat Diminta Sesuaikan Jadwal

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 17 Mei 2025
Garda Indonesia Minta Maaf Ratusan Ribu Ojol Bakal Lumpuhkan Jakarta pada 20 Mei, Masyarakat Diminta Sesuaikan Jadwal

Demo Ojek Online. (MP/Kanu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Garda Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jakarta dan wilayah Jabodetabek. Permintaan maaf ini terkait dengan rencana aksi unjuk rasa besar-besaran dan reuni aspirasi yang dikenal sebagai Aksi 205 dan diperkirakan akan melibatkan ribuan pengemudi ojol dan taksi online pada tanggal 20 Mei 2025.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa aksi ini tidak hanya akan diikuti oleh pengemudi dari berbagai wilayah di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Cikampek, dan Karawang, tetapi juga akan melibatkan ratusan pengemudi dari wilayah barat seperti Palembang, Lampung, dan Banten.

Baca juga:

Menaker Mohon Maaf BHR Ojol Tidak Optimal, Tapi Satu Langkah Sudah Berjalan

Aksi Akbar 205 ini akan berpusat di tiga lokasi utama, yaitu Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI. Igun memperkirakan bahwa aksi ini berpotensi menyebabkan kelumpuhan lalu lintas di sebagian wilayah Jakarta.

“Kami mohon masyarakat pengguna jalan sekitar lokasi-lokasi Aksi Akbar 205 untuk menyesuaikan jam melintasnya agar tidak terjebak kemacetan,” kata Igun.

Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf jauh-jauh hari kepada masyarakat yang mungkin terkena dampak kemacetan dan terganggunya aktivitas sehari-hari. Ia juga mengimbau pengguna jalan di sekitar lokasi aksi untuk menyesuaikan waktu perjalanan mereka.

Tuntutan utama dalam aksi ini adalah terkait dugaan pelanggaran Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KP Nomor 1001 Tahun 2022 mengenai potongan biaya aplikasi sebesar 20 persen, yang menurut Garda Indonesia dilanggar oleh perusahaan-perusahaan aplikasi besar hingga mencapai 50 persen. Selain itu, mereka juga menuntut adanya payung hukum yang jelas untuk pengemudi ojol, pengurangan potongan biaya aplikasi menjadi 10 persen, dan revisi tarif yang dianggap merugikan pengemudi.

Selain unjuk rasa, Garda Indonesia juga akan melakukan aksi offbid atau mematikan aplikasi secara serentak di seluruh wilayah Jabodetabek selama satu hari penuh pada Selasa, 20 Mei 2025, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

Igun menambahkan bahwa beberapa aliansi lain juga akan turut serta dalam aksi ini, termasuk APOB, GOGRABBER, TEKAB, SAKOI, dan GEPPAK (organisasi Gerakan Putra Putri Asli Kalimantan).

Aksi 205 diperkirakan akan berlangsung serentak di hampir seluruh kota besar di Indonesia, dengan estimasi total sekitar 500.000 pengemudi online roda dua dan roda empat yang akan terlibat, baik secara langsung maupun dengan mematikan aplikasi. Kota-kota utama yang menjadi target aksi ini antara lain Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon.

Baca juga:

Pemerintah Diminta Lihat Realitas Lapangan Sebelum Masukan Ojol ke Kategori UMKM

Bagi pengemudi ojol yang tidak ikut serta dalam aksi, Garda Indonesia akan memberikan arahan persuasif untuk tidak mengaktifkan aplikasi mereka. Namun, jika imbauan ini tidak diindahkan, keputusan lebih lanjut akan diserahkan kepada tim lapangan.

Igun menegaskan bahwa langkah ini diambil karena aksi-aksi damai yang telah dilakukan sejak tahun 2022 dianggap tidak dihiraukan oleh perusahaan aplikasi maupun pemerintah. Garda Indonesia berharap pemerintah tidak lagi mengabaikan kekecewaan para pengemudi online terkait pelanggaran regulasi yang dilakukan oleh perusahaan aplikasi. (Asp)

#Ojol #Demo Ojol #Taksi #Taksi Online #Pendemo
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Kapolri Ajak Ojol Jadi Cepu Polisi, Massanya Tersebar di Mana-Mana
Keberadaan pengemudi ojol yang tersebar di berbagai titik kota dapat menjadi aset penting dalam mendeteksi dini potensi gangguan keamanan.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
Kapolri Ajak Ojol Jadi Cepu Polisi, Massanya Tersebar di Mana-Mana
Indonesia
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
Dalam situs resmi "March for Australia", para penolak imigrasi berargumen bahwa persatuan dan nilai-nilai Australia telah terkikis akibat kebijakan dan gerakan yang dianggap memecah belah
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'
Indonesia
Ojol Tewas Tertabrak KRL di Kedoya, Motor Listrik Ringsek Terpental 500 Meter
Kecelakaan terjadi ketika korban nekat menerobos palang pintu rel ganda yang sudah tertutup.
Wisnu Cipto - Jumat, 17 Oktober 2025
 Ojol Tewas Tertabrak KRL di Kedoya, Motor Listrik Ringsek Terpental 500 Meter
Indonesia
1.722 Polisi Tanpa Senjata Kawal Aksi Bela Palestina, Massa Diminta Jaga Barang Biar Enggak Kecopetan
Personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek jajaran
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
1.722 Polisi Tanpa Senjata Kawal Aksi Bela Palestina, Massa Diminta Jaga Barang Biar Enggak Kecopetan
Indonesia
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Lebih jauh, ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional warga negara
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ojol Dilarang Beli Pertalite
Saat itu, memang sempat muncul wacana ojol dilarang beli Pertalite karena dianggap sebagai usaha pribadi.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ojol Dilarang Beli Pertalite
Berita Foto
Audiensi Pimpinan DPR dengan Asosiasi Pengemudi Bahas RUU Angkutan Jalan
Anggota Asosiasi Pengemudi Independen dan Asosiasi Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia saat mengikuti Audiensi dengan Pimpinan DPR dan Menteri Ketenagakerjaan di Ruang Komisi V, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 01 Oktober 2025
Audiensi Pimpinan DPR dengan Asosiasi Pengemudi Bahas RUU Angkutan Jalan
Indonesia
Perwira di Rantis yang Lindas Affan Kurniawan Dijatuhi Sanksi Permintaan Maaf
Aipda MR yang saat itu berstatus penumpang, dinilai lalai karena tidak menjalankan tanggung jawab etika profesinya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 30 September 2025
Perwira di Rantis yang Lindas Affan Kurniawan Dijatuhi Sanksi Permintaan Maaf
Berita Foto
Rencana Ojol Akan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah Tanggung 50 Persen
Pengendara ojek online (ojol) melintasi jalan Jenderal Gatot Subroto Kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 30 September 2025
Rencana Ojol Akan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah Tanggung 50 Persen
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Bagikan