Gagal Temui Perwakilan Dubes India, PA 212 Ancam Demo Lagi dengan Jumlah Besar


Massa Ormas Islam dan PA 212 menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedubes India di Jakarta, Jumat (6/3)
MerahPutih.Com - Ratusan massa dari lintas organisasi kemasyarakatan (ormas) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar India untuk Indonesia.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah India yang membiarkan adanya aksi kekerasan terhadap umat Islam di sana.
Baca Juga:
Pengamat Nilai Ahok Sosok yang Tepat Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru
Namun dalam aksinya, perwakilan massa aksi tidak ditemui oleh pihak Kedubes India lantaran dikabarkan duta besar India tidak ada di lokasi.

Karena tidak ada petinggi di Kedubes India yang menemuinya, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Ustadz Slamet Maarif menyampaikan pernyataan sikap mereka secara tertulis agar dapat dibaca dan berharap disikapi oleh pihak kedubes India.
“Kami sudah titipkan apa-apa yang kami hendak sampaikan, dan stafnya janji akan menyampaikan kepada dubes India,” kata Slamet Maarif di atas mobil komando di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).
Kemudian, eks juru bicara DPP Front Pembela Islam (FPI) itu juga mengatakan, bahwa pihaknya mengultimatum Kedubes India, jika sampai dalam kurun waktu satu pekan tidak ada tanggapan yang positif, maka pihaknya akan menggelar aksi lanjutan para hari Jumat (13/3) mendatang.
“Kita berikan waktu sampai Jumat depan, mereka berjanji akan undang delegasi kita untuk diskusi dengan ulama-ulama kita,” ujarnya.
“Saya peringatan, jika sampai Jumat besok mereka tidak punya niat baik untuk terima ulama-ulama kita, maka mulai Jumat depan kita sepakat akan bergerak dan tidak akan membiarkan bendera India berkibar di Indonesia,” imbuhnya.
Bahkan Slamet juga mengancam akan mengerahkan laskar-laskar untuk melakukan sweeping terhadap warga India yang ada di Indonesia jika tuntutannya itu tidak diindahkan.
“Jangan salahkan kami anak-anak yang datang, dan masyarakat India yang di Indonesia akan kami sweeping,” kata Slamet.
Baca Juga:
Slamet juga meminta kepada pengusaha India yang ada di Indonesia untuk ikut bersuara menyampaikan protesnya atas kasus yang tengah menjadi konsentrasi mereka itu.
“Masyarakat India yang cari makan di Indonesia, ada Raam Punjabi Cs, kalau mereka tidak mengeluarkan komentar maka kita akan datangi bersama. Kita akan tutup bisnis mereka,” pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Telan Biaya Jumbo dan Libatkan Asing, PA 212 Tolak Pemindahan Ibu Kota
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
