Fadli Zon Tak Ingin Ada Oknum yang Memelihara Terorisme

Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan lembaga lain melakukan evaluasi dalam bekerja mendeteksi ancaman serangan terorisme. Hal itu dilakukan setelah adanya aksi bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar dan serangan di Mabes Polri.
"Kami tak ingin ada oknum yang justru memelihara terorisme agar selalu ada di negeri ini," kata Fadli, Kamis (8/4).
Baca Juga
Polisi Waspadai 6 Lokasi Basis Kelompok Terduga Teroris di Jateng
Politisi Partai Gerindra itu membandingkan dengan aksi-aksi teror di Amerika Serikat. Ia pun mengutip buku Terror Factory karya Trevor Aaronson. Dimana dalam isi buku tersebut ratusan aksi teror muncul karena sengaja dibuat oknum tertentu.
"Jangan sampai di negeri ini seperti dalam buku tersebut. Merujuk data dalam isi buku tersebut Terror Factory, itu dari 581 kasus terorisme di Amerika yang bikin adalah FBI," kata Fadli di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Kamis (8/4).

Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menjadi pembicara seminar di UNS Surakarta, Kamis (8/4). (MP/Ismai)
Ia menegaskan terorisme di Indonesia harusnya dimusnahkan sampai habis. Fadli pun mempertanyakan efektivitas dari kinerja BIN, kepolisian dan lembaga yang berkaitan dalam penanganan terorisme.
"Banyaknya program deradikalisasi penanggulangan teror, seharusnya kasus teror semakin kecil. Namun demikian, yang terjadi justru terorisme masih muncul," beber dia.
Baca Juga
Densus 88 Buru Tiga DPO Terduga Teroris Pembuatan Bom Jakarta
Fadli mengingatkan terkait istilah radikalisme yang sering diucapkan pemerintah. Dia meyakini masyarakat Indonesia tidak ada yang radikal.
"Kita tak pernah tahu ada bom bunuh diri sebelum tahun 2002 lalu sejak Bom Bali. Banyak yang salah kaprah dengan istilah radikalisme," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
