Epidemiolog Sebut Kenaikan COVID-19 8 Kali Lipat dari Data Pemerintah

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 15 Juni 2021
Epidemiolog Sebut Kenaikan COVID-19 8 Kali Lipat dari Data Pemerintah

Tes cepat antigen dan tes usap kepada para pedagang di Pasar Gembong Asih, Kota Surabaya, Minggu (13/6/2021). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Ahli berpendapat bahwa kenaikan kasus COVID-19 saat ini sebenarnya 8 kali lipat dari data yang diumumkan oleh pemerintah.

"Dari hasil temuan atau perhitungan kami, kasus COVID-19 di Indonesia saat ini naiknya adalah 8 kali lipat. Kalau pemerintah ngomong sekitar 8 atau 9 ribu, berarti delapan ribu kali delapan. Nah, yang diumumkan pemerintah hanya seperdelapan saja." kata epidemiolog Universitas Airlangga Surabaya Windu Purnomo kepada Merahputih.com via telepon, Selasa, (11/6)

Parahnya, kata Windu, naiknya kasus itu murni karena penyebaran, bukan karena hasil tracing ataupun testing.

Baca Juga:

Hasil Penyekatan di Suramadu, 3 Warga Terinfeksi COVID-19 Varian India

"Testing dan tracing pemerintah itu makin turun, tapi angka kasusnya makin naik. Ini kan berarti murni penyebaran," sebut Wisnu.

Usai Lebaran, Windu sebenarnya sudah mengingatkan pemerintah untuk memperbanyak tracing dan testing. Sebab saat itu, setelah kasus turun, grafik berjalan stagnan.

Berdasarkan pengalaman di negara negara lain, jika grafik terjadi penurunan dan kemudian berjalan stagnan, sudah bisa dipastikan akan kembali naik.

Sejumlah Tenaga Kesehatan Satgas Covid Hunter Puskesmas Makkasau, Kecamatan Ujungpandang bersiap melakukan tes usap PCR kepada pekerja proyek Apartemen 31 Sudirman Suites, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah Tenaga Kesehatan Satgas Covid Hunter Puskesmas Makkasau, Kecamatan Ujungpandang bersiap melakukan tes usap PCR kepada pekerja proyek Apartemen 31 Sudirman Suites, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Sulawesi Selatan.

Jika kenaikan ini tetap tidak diwaspadai dengan testing dan tracing, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi ledakan kasus COVID-19.

"Di ilmu kedokteran, wabah menular entah itu COVID-19 atau apa, untuk menekan penyebaran kasus, harus ditemukan sumbernya. Darimana sumbernya? Ya testing dan tracing. Kalau dua hal itu dilakukan, maka orang yang kena wabah atau COVID-19, baru dilakukan treatment atau perawatan dengan cara Isolasi. Isolasi dilakukan agar tidak berkeliaran yang bisa menyebabkan penularan," lanjut Windu.

Baca Juga:

Pandemi COVID-19 Jadi Jalan Erick Thohir Rapihkan BUMN

"Jadi, prinsipnya penularan bisa dihentikan ketika kita tahu siapa menjadi penularnya. Kalau kita tidak tahu siapa penularnya, penularan tidak bisa dihentikan," sambungnya.

Sejauh ini, testing hanya dilakukan di beberapa tempat transportasi seperti rapid test. Padahal, tes cepat tidak menunjukkan adanya kasus COVID-19.

Oleh sebab itu, yang dilakukan pemerintah baik daerah maupun pusat, saran Windu, harus mencari kasusnya sebanyak mungkin. (Budi Lentera/Jawa Timur)

Baca Juga:

Go Digital, Cara UMKM Sukses di Masa Pandemi COVID-19

#COVID-19 #Unair
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan