Emak Jagoan Berprofesi Doula, Ajarkan Ayah Dampingi Ibu Saat Melahirkan

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Selasa, 24 Agustus 2021
Emak Jagoan Berprofesi Doula, Ajarkan Ayah Dampingi Ibu Saat Melahirkan

Anisya Cahya bagikan tutorial menggendong dengan metode M-Shape (Sumber: Instagram/@anisyacahya)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MELAHIRKAN bagi setiap ibu merupakan pertaruhan hidup dan mati. Kendati demikian, semua ibu berhak mendapatkan pengalaman melahirkan menyenangkan dan menenangkan. Awal baik akan menjadi rajutan kisah indah bersama buah hati.

Di balik indahnya ikatan terjalin antara ibu dan bayinya ada sosok doula. Perannya dalam dunia persalinan sekilas tidak terlalu berarti padahal kehadirannya membawa perubahan signifikan.

Baca juga:

Animal Defenders Indonesia Turun Tangan Selamatkan Hewan Peliharaan Saat Pemiliknya Terpapar COVID-19

Doula bertugas memberikan dukungan secara emosional dan fisik kepada calon ibu dan ayah serta mengedukasi mereka seputar dunia kehamilan hingga persalinan. Dengan demikian, mereka akan siap dan bisa menyambut kehadiran anak dengan lancar.

Salah satu doula dan kreator digital Anisya Cahya membuka perspektif baru tentang dunia kehamilan. "Doula itu kan bukan penolong persalinan melainkan menemani persalinan. Jadi saat mau melahirkan atau malah dimulai sejak kehamilan itu biasanya seorang ibu butuh dukungan secara psikologis. Jadi mereka ketika ditemani doula merasa berjuang tidak sendirian. Minim trauma," kata Anisya Cahya kepada Merahputih.com.

doula
Anisya Cahya ajarkan ayah jadi doula sesungguhnya. (Sumber: Instagram/@anisyacahya)

Ia mengisahkan bagaimana awal mula terjun ke dunia doula. September 2016, Anisya mengikuti kelas baby massage di Amany Birth sebatas ingin mengerti dan tak berniat menjadi doula.

"Enggak ada niatan. Cuma karena waktu itu ikut pelatihan baby massage, salah satu topiknya pijat ibu hamil. Saya belum familiar dengan ibu hamil jadi ambil kelas tentang pijat hamil," kisahnya.

Di kelas itu, Anisya diajarkan tentang cara menyembuhkan trauma pascapersalinan. "Setelah ikut pelatihan malah saya pikir kok sayang kalau enggak diambil sertifikasinya. Akhirnya, terjun dan mendalami tentang doula," ucapnya.

Baca juga:

Cerita Bagirata Bantu Pekerja Terdampak Pandemi

Uniknya, meski doula berkaitan tentang ilmu kesehatan, Anisya justru tak punya latar belakang pendidikan dasar di dunia kesehatan. "Padahal saya basicnya bukan kesehatan melainkan statistika. Nah untuk dapat sertifikasi harus ujian dulu enam bulan. Jadinya belajar semua tentang kebidanan. Mau enggak mau dibaca dan dikuasai," jelasnya.

Di awal karirnya, Anisya mengaku mendapat banyak tantangan karena doula masih asing di masyarakat. "Waktu itu 2016 belum sefamiliar sekarang. Dulu perjuangannya di mulai dengan membangun kesadarannya bahwa persalinan dengan ditemani doula itu membuat ibu dan suaminya nyaman," urainya.

Pemahaman tentang dunia kehamilan dan persalinan coba ia berikan melalui kelas kehamilan. "Basic aku pengajar. Jadi mulai dari kelas kehamilan aku mengajarkan mereka," jelasnya. Pada akhirnya, ia mengaku lebih menyenangkan mengajari suami jadi doula daripada ia terjun langsung.

doula
Mengenal profesi doula Suka duka menjadi doula di Indonesia (Sumber : Instagram/@anisyacahya)

"Kehadiran doula itu belum diterima di semua fasilitas kesehatan sementara suami atau ayahnya itu kan mau enggak mau diterima sebagai pendamping persalinan. Nah lebih sering aku jadi remotenya. Si suami benar-benar dampingin. Suami itu jadi 'tangannya' aku," bebernya.

Dengan suami berperan sebagai doula, Anisya melihat jadi jauh lebih membahagiakan. "Si istri lebih senang, lebih dapat harunya ketika suaminya mendampingi dari A sampai Z. Apalagi membantu membimbing bayinya lahir ke dunia".

Lulus mengambil sertifikasi sebagai doula, Anisya langsung mendapatkan klien pertamanya. "Dulu tuh kayak klien pertamaku iparku. Di sana aku cuma liatin sementara suaminya dampingin langsung. Aku cuma senyum aja, bantu pijat, dan nemanin anak-anaknya. Suaminya coba angkat badannya lah, support lah".

Baca juga:

Perjuangan Mahasiswa Penyintas COVID-19 Saat Harus Ujian Kenaikan Semester

Berbagai hal diajarkan Anisya kepada para ayah seputar kehamilan dan persalinan, seperti fisiologis kehamilan, tahap persalinan, hingga emosi timbul dari tahap pertama kedua hingga plasenta keluar.

Selama mengajar kelas kehamilan, Anisya mewajibkan para suami hadir, bukan hanya ibu. Walau awalnya merasa dipaksa, ternyata para calon ayah menikmati sesi-sesi selanjutnya.

"Pada akhirnya pas hari H mulai kontraksi di rumah, suami itu bisa mendampingi. Selain edukasi tentang kehamilan dan persalinan secara garis umum, aku bekali juga tentang rebozo atau teknik untuk mengoptimalkan posisi janin," tuturnya.

Teknik rebozo menggunakan kain seperti jarik diikat ke perut ibu. "Usia kandungan berapa pun jika ibu mulai enggak nyaman bisa dibantu dengan teknik rebozo".

doula
Anisya ngobrol dan sharing dengan pengikutnya di sosial media. (Sumber: instagram/@anisyacahya)

Namun, sejak pandemi melanda, Anisya mengaku ada tantangan lain sebagai seorang doula. "Kalau dulu offline aku praktikan langsung. Jadi suami bisa langsung ngikutin. Kalau sekarang karena online harus dapet feelnya hanya dengan lihat video dan gambar".

Berurusan dengan bayi tentu berbeda dengan orang dewasa. Proses perjumpaan dengan sang jabang bayi tidak semudah janjian dengan orang dewasa. Ada banyak kelahiran tidak terprediksi harus dihadapi sepanjang karirnya sebagai doula. Salah satunya, klien asal di Jawa Timur.

Baca Juga:

Sosok Jagoan Negeri Aing di Balik Aksi Sosial Berbagi Nasi Gratis di Nusa Dua Bali

Anisya berdomisili di Serang harus berhadapan dengan kecemasan calon ibu di Kediri, Jawa Timur. "Waktu itu si ibu mulai cemas kapan aku bisa datang. Aku cuma bisa bilang doain aja mbak mudah-mudahan kita berjodoh. Eh ternyata pas kebetulan aku lagi pulang ke sana, beliau mulai masuk kontraksi. Ada pembukaan. Tiba-tiba dapet kliknya. Besoknya dia lahiran padahal HPL (Hari Perkiraan Lahir) masih beberapa hari kemudian," kisahnya.

Selain menjadi doula, Anisya juga aktif di sosial media dan membagikan berbagai tips seputar perawatan bayi. Mulai dari perlekatan menyusui dengan benar, pemberian MPASI pada anak, hingga metode gendong bayi M-Shape. Ia juga tak sungkan menjawab sejumlah pertanyaan dari pengikutnya di sosial media.

Anisya menuturkan ada hal harus dipahami seorang ibu jika ingin melahirkan dan merawat anaknya dengan penuh cinta. "Kuncinya adalah jangan bandingkan anak kita dengan orang lain. Setiap anak itu berbeda-beda. Nikmati saja prosesnya," tukasnya. (Avia)

Baca Juga:

Mocaves dan Hahahihi Scoot, Jagoan Negeri Aing Berbagi di Masa Sulit

#COVID-19 #Agustus Jagoan Negeri Aing #Kesehatan #Ibu Hamil #Ibu Dan Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan