Cerita Bagirata Bantu Pekerja Terdampak Pandemi


Pengrajin menyelesaikan pesanan peti khusus jenazah positif COVID-19 di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, Kota Tangerang, Banten. (MP/Rizki Fitrianto)
IVY Vania, pekerja di sektor hospitality, terkena cuti di luar tanggungan pada akhir Maret 2020. Ia dirumahkan tanpa gaji. Begitu pula teman sekantornya. Perusahaan tempatnya bekerja terkena dampak pandemi akibat restriksi ekonomi di masa pandemi.
Ivy lantas bercerita tentang kondisinya kepada temannya, Lody Andrian, seorang pekerja kreatif. Dari cerita tersebut terkuak banyak teman terdekat juga bernasib serupa. Pagebluk membuat banyak perusahaan tiarap, sehingga harus merumahkan banyak karyawan.
Baca juga:
Perjuangan Mahasiswa Penyintas COVID-19 Saat Harus Ujian Kenaikan Semester
Pemberlakukan PSBB di masa awal pandemi membuat beberapa sektor tak bisa melaju dengan stabil, seperti hotel, restoran, musisi berikut ekosistemanya, dan tempat hiburan. Banyak teman dan kerabata Ivy maupun Lody dirumahkan tanpa gaji akhirnya berjuang sendirian menyambung hidup.
“Ketika pandemi datang, gue merasakan bekerja di rumah karena lockdown, kemudian teman-teman sekitar gue juga mulai merasakan dampak lockdown tersebut,” ungkap Lody kepada Merah Putih.

Meski kerjaannya tak terdampak pandemi, Lody merasa perlu berbuat sesuatu untuk teman-temannya. Perbincangan Ivy dan Lody berlanjut dengan dua kawan lain, Rheza Boge dan Elham Arrazag. Inti perbincangan membahas bagaiman cara membantu teman-teman terdampak pagebluk.
Mereka lantas bersepakat membuat paltform memungkinkan setiap orang bisa mendistribusikan bantuan kepada pihak-pihak sedang membutuhkan.
“Kemudian terpikirkan bagaimana caranya supaya orang masih bekerja, bisa mendukung kondisi finasial mereka terdampak karena pandemi. Akhirnya kita bikin platform, semoga bisa menyelesaikan permasalahan mereka dan lahirlah Bagirata,” Lanjut pria juga menggeluti musik thrash metal itu.
Mereka lantas membagi peran. Satu diangkat sebagai desainer. Sementara satu lagi koordinator media sosial Bagirata. Namun, masing-masing dari mereka juga memiliki tugas memverifikasi para calon penerima.

Bagirata kali pertama diluncurkan pada April 2020, sebagai platform subsidi silang antarwarga untuk membantu kondisi finansial para pekerja terdampak ekonomi di tengah ketidakpastian pandemi COVID-19, dengan memfasilitasi proses redistribusi keuangan kepada pekerja terdampak agar mencapai dana minimum dibutuhkan.
Mula-mula pendistribusian bantuan menyasar para pekerja harian, seperti pengemudi ojek, pedagang kantin sekolah, photographer, figuran sinetron, hingga pekerja bandara, pekerja restoran, dan seniman tato.
Bagirata, lanjut Lody, membutuhkan waktu satu minggu untuk merancang dan membangun situs tersebut, sejak pertama kali ide itu tercetus dalam pikirannya.
Pada laman Bagirata, para calon penerima diharuskan mengisi formulir daring untuk menceritakan bagaimana mereka terdampak pandemi dan alasan membutuhkan donasi.
“Setelah itu, kita lakukan pertama, verifikasi. Apakah sudah konstan dengan identitasnya, kemudian mengecek akun dompet digitalnya para calon penerima. Lalu, ada evaluasi kelayakan, itu dari segi profesi apakah sudah layak dari standar untuk Bagirata karena ada sistem skoring di platform ini,” jelas pria berambut gondrong tersebut.

Setelah para calon penerima lolos verifikasi, lanjut Lody, mereka akan ditampilkan di platform tersebut. Sebagai langkah antisipasi adanya identitas ganda pada calon penerima, Bagirata juga sudah menyiapkan sistem pelaporan unutk menghindari penyalahgunaan platform.
Para pemberi donasi akan dijembatani dengan calon penerima berdasarkan cerita terdampak pandemi dan alasan mengapa perlu beroleh donasi.
Baca juga:
“Platform Bagirata saat ini difasilitasi dengan metode pembayaran Gopay, Jenius, dan Dana sehingga bisa langsung masuk ke dompet digital para pekerja terdampak. Jadi platform ini hanya menjembatani proses subsidi silang,” ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Hingga 27 Juli 2021, Bagirata telah mencatat 8.551 transaksi donasi dengan total Rp 1.051.351.577. Dana tersebut disalurkan kepada 2.695 orang pekerja terdampak nan telah terdaftar di laman Bagirata.
“Tantanganya bagaimana cara semua orang terkena dampak mendapat bantuan. Ke depan akan menyelesaikan tantangan tersebut. Bagaimana cara mendistribusi dana secara merata, mungkin nantinya akan ada kerjasama berkelanjutan dengan beberapa pihak,” tutup Lody. (Far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W
