Ejakulasi Perempuan yang Jarang Terjadi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 05 Maret 2024
Ejakulasi Perempuan yang Jarang Terjadi

Perempuan jarang mengalami ejakulasi. (Foto: Unsplash/charlesdeluvio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tanda ejakulasi pada perempuan masih menjadi misteri. Tidak seperti ejakulasi pria yang jelas terlihat. Ejakulasi perempuan juga disebut dengan gushing atau squirting.

Saat ejakulasi perempuan juga menyemburkan cairan bening. Kondisi ini memang terjadi dan biasanya terasa saat mendapatkan rangsangan saat penetrasi maupun orgasme.

Baca Juga:

Volume Semen Tak Selalu Harus Berlimpah ketika Ejakulasi

Sebenarnya tahapan ejakulasi pria dan perempuan sama. Dimulai dari adanya hasrat seksual, meningkatnya libido, orgasme, dan pemulihan.

"Di tahap naiknya libido, vagina, klitoris, bibir dalam dan luar vagina mulai membengkak, serta kadang-kadang payudara akan terasa bengkak dan sensitif," demikian menurut penjelasan dari laman Alodokter.

Baca Juga:

Ingin Kualitas Sperma Baik? Ini Caranya

Saat orgasme, dinding vagina berkontraksi secara teratur dan berirama. Ada kontraksi juga pada otot-otot rahim. Keadaan fisik yang berubah ini memang tidak mudah untuk dicermati. Maka dari itu, tanda-tanda menuju klimaks, apalagi ejakulasi perempuan tetap sulit untuk dikenali.

Pria lebih mudah mengalami ejakulasi, dan bahkan bisa terjadi pada sesi penetrasi. Sementara tanda-tanda ejakulasi pada perempuan tidak selalu terjadi. Merangsang G-spot dan U-spot bisa menjadi salah satu cara untuk meraih ejakulasi tersebut.

Sayangnya lokasi G-spot dan U-spot tak mudah diketahui keberadaannya. Bahkan, belum ada penelitian nan memastikan rangsangan G-spot benar-benar bisa membuat ejakulasi. (ikh)

Baca Juga:

Konsumsi 3 Makanan Super ini untuk Membuat Sperma Lebih Berkualitas

#Seks #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan