Dua LSM Buat Gerakan Indonesia Bebas Stunting

Dua LSM Buat Gerakan Indonesia Bebas Stunting (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia tak hanya menghantam sektor ekonomi tapi juga berimbas pada tumbuh kembang anak.
Pandemi juga memperburuk jumlah angka stunting pada bayi. Pasalnya 60 persen posyandu tidak menjalankan fungsinya, dan lebih dari 86 persen program stunting berhenti akibat pandemi.
Mengatasi persoalan tersebut, dua lembaga nirlaba, Yayasan Seribu Cita Bangsa atau 1000 Days Fund dan Yayasan Kesehatan Perempuan akan membuat gerakan #IndonesiaBebasStunting2030.
Baca Juga:
"Dengan dicanangkannya gerakan ini, diharapkan berbagai elemen masyarakat tergugah untuk memahami, mendukung, dan beraksi secara bersama untuk menurunkan angka stunting di Indonesia," ujar Lead Strategist 1000 Days Fund, Zack Petersen di Jakarta, Kamis (8/4).
Stunting adalah kondisi yang timbul akibat kekurangan gizi berkepanjangan, yang berpengaruh pada perkembangan fisik dan otak pada bayi.
Ada 9 juta anak balita di Indonesia yang mengalami stunting. Artinya 1 dari 3 bayi yang dilahirkan terdiagnosa stunting. Hal ini harus segera diselesaikan sebab balita adalah sumber daya manusia masa depan Indonesia.
"Mereka tumbuh dengan ancaman pneumonia dan diare, dan sering sakit, otak dan sistem imunitas mereka tidak tumbuh dengan seharusnya sehingga mereka tidak bisa berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan Indonesia," paparnya.

Menurutnya, permasalahan terbesar dalam pengentasan stunting ini adalah masih kurangnya pengetahuan warga akan bahaya stunting. Karena masyarakat masih mengabaikan gizi yang seimbang dan kebersihan yang menjadi penyebab stunting.
Direktur Eksekutif Yayasan Kesehatan Perempuan, Nanda Dwinta Sari mengatakan, lahirnya gerakan masyarakat yang dicanangkan ini timbul dari kesadaran bahwa peran komunikasi publik sangat krusial untuk mengangkat isu stunting menjadi sebuah urgensi nasional.
"Karena jika tidak diperhatikan, sudah dapat dipastikan bahwa Indonesia tidak dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas yang menjadi modal penting tujuan bernegara, yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur," tuturnya.
Baca Juga:
Gerakan #IndonesiaBebasStunting2030 memiliki misi untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan prevalensi kasus stunting, meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan edukasi dan informasi tentang stunting dan menggalang partisipasi.
"Dan membangun aspirasi dan aksi sosial dan politik di daerah di seluruh Indonesia dalam upaya yang tersinergi terkait program intervensi keluarga yang efektif," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Tina Toon Desak Perombakan Besar-besaran Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang Diduga Tidak Tepat Sasaran

PSI DKI Soroti Naiknya Stunting Jakarta, padahal Anggaran Besar

DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Demi Jakarta Kota Global

Sentil Program MBG Prabowo, Ribka Tjiptaning: Harusnya untuk Atasi Stunting

Tekan Angka Stunting, Pemkot Solo Luncurkan Program Genting

Makan Bergizi Gratis Diluncurkan, DPR Berharap Turunkan Angka Stunting di Bawah Standar WHO

Anggaran Stunting Rp 10 Miliar, Daerah Habiskan Rp 6 Miliar Buat Rapat dan Studi Banding

Stunting pada Anak, ini Hal yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Cara Pramono Anung Tekan Angka Stunting di Jakarta
8,4 Juta Paket Bantuan Pengentasan Stunting Diterima 1,44 Juta Orang
