DPR Minta Calon Anggota DK OJK Komitmen Berpihak kepada Nasabah
Calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) bidang Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae saat uji kepatutan dan kelayakan. (ANTARA/YouTube Komisi XI DPR RI Channel)
MerahPutih.com - Komisi XI DPR RI melakukan fit and proper test pada 8 orang calon anggota Dewan Komisioner OJK pada Rabu (6/4) dan dilanjutkan hari Kamis (7/4) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pada fit and proper test di hari pertama, anggota komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati menyampaikan pertanyaan kepada salah satu calon pimpinan DK OJK.
Anis mengatakan bahwa posisi OJK saat ini sedang tidak menguntungkan. Berbagai media memberitakan kejadian-kejadian yang merugikan nasabah (khususnya asuransi). Para nasabah tersebut datang ke DPR bahkan sampai menginap di gedung OJK untuk menuntut haknya.
Baca Juga:
Anggota DPR Ini Ungkap Penyebab Sulitnya Wujudkan Visi OJK
"Posisi OJK benar-benar dalam sorotan," ujar Anis.
Di saat hampir semua orang menyalahkan OJK, bahkan BPK beberapa waktu lalu sempat menyebut bahwa dalam beberapa kasus perbankan, ada sisi kelemahan OJK dalam melakukan fungsi pengawasannya. Semangat para calon DK OJK menjadi menarik.
"Apa target calon DK OJK dalam memperbaiki marwah OJK di hadapan masyarakat Indonesia?" tanyanya.
Wakil ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini juga mengungkapkan keluhan sebagian orang terhadap OJK. Sebagian nasabah sampai melabel OJK dengan bahasa yang kurang nyaman.
Hal ini dikarenakan OJK tidak memberikan pelayanan yang baik, bahkan saat mereka menginap di kantor OJK, tidak ada seorang pun yang menemui mereka. Kondisi tersebut tentu sangat menyakitkan bagi para nasabah.
"Hal ini harus menjadi satu masukan penting untuk siapa pun yang melamar menjadi DK OJK agar berkomitmen untuk memperbaiki kondisi ini," tegas Anis.
Baca Juga:
OJK Setujui GoTo IPO Sebesar Rp 15,8 Triliun di BEI
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini kemudian mengungkap kelemahan OJK dalam beberapa kasus besar yang sampai saat ini belum selesai. Seperti kasus Jiwasraya, kasus Prudensial, kasus ASABRI dan lain-lain. Anis mempertanyakan komitmen dari calon DK OJK.
"Apakah Bapak memiliki komitmen untuk memperbaiki kinerja OJK? Ini akan didengar langsung oleh nasabah di seluruh Indonesia. Masyarakat menunggu dan berharap DK OJK yang nanti akan terpilih bisa menyelesaikan masalah mereka," tuturnya.
Sebagai penutup, Anis menegaskan bahwa
setiap orang yang berminat menjadi DK OJK harus memahami kondisi industri keuangan yang ada sebelum memaparkan visi dan misinya.
Karena permasalahan yang ada saat ini tentu akan dilimpahkan kepada DK OJK baru. Dan masyarakat ingin mendengar komitmen dari para calon yang mengajukan diri menjadi anggota DK OJK.
"Komitmen Bapak dinantikan dan akan didengar oleh seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
Regulasi OJK Jangan Jadi Penghambat Perkembangan Kripto
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Diminta Tak Tutup Mata Terhadap Dua Tersangka Dugaan Korupsi CSR BI-OJK, MKD Harus Bertindak Cepat
KPK Didesak Usut Dugaan Kejanggalan Saham Jiwasraya, Nilai Kerugian Capai Rp 600 Miliar
OJK Sebut Indonesia Pemain Utama Ekonomi Digital ASEAN, DPR: Jangan Berpuas Diri
Polda Metro Jaya Blokir 4.053 Aplikasi dan Konten Ilegal Sepanjang 2024-2025, Jadi Tempat Penampungan Penipuan Transaksi Lintas Negara
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Dana Syariah Gagal Bayar ke Investor, DPR Minta OJK Harus Pastikan Dana Investor Aman
OJK dan DSN-MUI Didesak Tuntaskan Kasus Dana Syariah
Menkeu Ingin Selesaikan Calon Debitur KPR Tak Lolol SLIK Akibat Pinjol, Segera Bertemu OJK
DPR Desak OJK Hapus Pasal 'Debt Collector' di POJK 22/2023, Utang Wajib Perdata!
Setelah Tangkap CEO Investree, Polisi Kejar Ceo Kresna Life dan Wanaartha Life