Dokter Spesialis: Gejala Serangan Jantung Bisa Dideteksi

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 14 Juni 2022
Dokter Spesialis: Gejala Serangan Jantung Bisa Dideteksi

Pentingnya mengenali gejala serangan jantung sejak dini. (Foto: pixabay/publicdomainpictures)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MASIH banyak orang tidak mengetahui tentang gejala serangan jantung. Padahal beberapa gejala tersebut mungkin terdengar umum, tapi bisa jadi merupakan indikasi gejala serangan jantung. Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K), ada beberapa gejala serangan jantung yang mudah diketahui.

Denio menyebutkan bahwa beberapa gejalanya yakni rasa tidak nyaman di dada, lengan, atau bahu, seperti ketika ditekan merasa penuh atau nyeri. Gejala tersebut bisa beberapa menit hilang atau timbul. Kemudian gejala lainnya terasa nyeri pada rahang, leher, atau punggung.

Baca juga:

Aktif Bergerak Jadi Cara Mudah Hindari Gagal Jantung

Pentingnya mengenali gejala serangan jantung (Foto: heartology)

"Sesak napas, keringat dingin, mual, muntah, kepala terasa ringan, dan pingsan juga merupakan gejala serangan jantung," ujar Denio dalam Media Gathering Heartology yang digelar daring, Selasa (14/6).

Apabila kamu merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya jangan dianggap enteng, dan segera periksakan diri ke dokter. Karena lebih cepat mengetahui adanya risiko serangan jantung maka akan lebih baik.

Serangan jantung merupakan gangguan aliran darah di pembuluh darah jantung, sehingga otot jantung mengalami kerusakan, atau disebut juga infark miokard, penyebab utama kondisi itu adalah penyakit jantung koroner.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2018, angka penyakit jantung dan pembuluh darah kian meningkat dari tahun ke tahun. Sedikitnya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.

Berdasarkan data tersebut, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dan saat ini penyakit jantung mulai meningkat dialami pada usia muda sekitar 30-50 tahun.

Bahkan, ada juga penderita serangan jantung yang tidak mengalami gejala, tapi langsung mengalami henti jantung atau meninggal mendadak. Karena itu, pemeriksaan jantung sejak dini perlu untuk dilakukan.

kondisi serangan jantung termasuk dalam kondisi gawat darurat yang butuh waktu penanganan sesegera mungkin (Foto: heartology)

Denio menambahkan, kondisi serangan jantung termasuk dalam kondisi gawat darurat yang butuh waktu penanganan sesegera mungkin oleh tim emergency dan spesialis jantung. Kematian akibat serangan jantung bisa terjadi akibat terlambat mendapatkan penanganan medis.

"Apabila serangan jantung yang luas, parah, terlambat, atau tidak tertangani dengan baik, maka kemungkinan komplikasi yang di timbulkan akibat serangan jantung akan semakin berat. Antara lain gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok kardiogenik, dan henti jantung yang dapat berujung pada kematian," jelasnya.

Baca juga:

Penyintas Gagal Jantung tak Disarankan Banyak Minum Air

Perburukan kondisi pasien bisa di hindari, salah satunya dengan tindakan primary percutaneous coronary intervention (primary PCI), atau Angioplasty Primer. Ini adalah prosedur medis untuk memulihkan aliran darah ke jantung, dengan cara mengatasi sumbatan atau penyempitan pada arteri koroner yang diakibatkan oleh aterosklerosis atau penumpukan deposit kolesterol di arteri.

Primary PCI dilakukan dengan meregangkan area arteri koroner yang menyempit memakai balon yang terpasang pada kateter, masuk ke tubuh untuk menuju arteri yang bermasalah.

"Waktu sangatlah vital, oleh sebab itu, primary PCI berperan sangat penting untuk menyelamatkan pasien, Primary PCI adalah cara paling efektif dalam menangani pasien serangan jantung untuk memulihkan kerja otot jantung dan pada akhirnya menyelamatkan nyawa pasien," terang Denio.

Bagi para generasi muda yang ingin jantungnya tetap sehat, Denio menjelaskan pentingnya untuk banyak bergerak, makan sehat, serta jangan hanya kerja dan terlalu banyak duduk.

"Para generasi muda bisa melakukan olahraga lima kali seminggu 30 menit setiap kali olahraga dengan intenstisas ringan hingga sedang. Selain itu asupan makanan harus dijaga, berhenti merokok, jaga berat badan, jaga tekanan darah, dan jaga kolesterol," imbaunya.

Olahraga bagi anak-anak muda disarankan yang sifatnya aerobik, seperti lari, sepeda, sepak bola, badminton, berenang, atau bisa dikombinasikan dengan angkat beban.

Sementara untuk yang usianya lebih tua atau diatas 40 tahun, sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan jantung sebelum melakukan olahraga. Selanjutnya bisa meminta saran pada dokter tentang olahraga apa saja yang bisa dilakukan.

Gaya hidup sehat dan kebiasaan tersebut sangat membantu dalam pencegahan jantung koroner. Jadi yang perlu diperhatikan ialah bukan yang dilakukan sesaat, tapi konsisten dalam menjaga kesehatan jantung. (Ryn)

Baca juga:

Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

#Jantung #Serangan Jantung
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Yayasan Jantung Indonesia Bakal Lakukan Pemeriksaan Jantung Gratis Bagi Anak SD, Makin Banyak Usia Produktif Terancam
Berdasarkan data yang ada, penderita penyakit jantung saat ini didominasi kalangan usia produktif bahkan mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Yayasan Jantung Indonesia Bakal Lakukan Pemeriksaan Jantung Gratis Bagi Anak SD, Makin Banyak Usia Produktif Terancam
Indonesia
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu
Insufisiensi vena kronis disebabkan gangguan sirkulasi pembuluh darah kaki yang seharusnya mengarah ke jantung. Lalu, karena aliran terganggu maka tekanan meningkat dan kaki jadi bengkak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu
Indonesia
Studi Temukan Kaitan antara Berdiri Terlalu Lama dan Risiko Penyakit Jantung
Berdiri terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko varises dan trombosis vena dalam
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Studi Temukan Kaitan antara Berdiri Terlalu Lama dan Risiko Penyakit Jantung
Lifestyle
Apa itu Kematian Nokturnal Mendadak? Waspada Ini Biang Keroknya
Apa itu Kematian nokturnal mendadak? Dimana kondisi seseorang meninggal secara tiba-tiba saat tidur, sering kali disebabkan oleh serangan jantung atau gagal jantung kongestif (CHF).
ImanK - Kamis, 03 Oktober 2024
Apa itu Kematian Nokturnal Mendadak? Waspada Ini Biang Keroknya
Indonesia
Sopir Truk Pemicu Tabrakan Beruntun Jakut Diduga Kena Serangan Jantung
Kecelakaan beruntun di Jalan Plumpang Semper Kelurahan Rawa Badak Selatan Kecamatan Koja, sore tadi, yang menewaskan sejumlah orang diduga akibat sopir truk mengalami serangan jantung.
Wisnu Cipto - Rabu, 04 September 2024
Sopir Truk Pemicu Tabrakan Beruntun Jakut Diduga Kena Serangan Jantung
Fun
Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung
Posisi tidur terbaik untuk pasien gagal jantung.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 September 2024
Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung
Lifestyle
Mitos-mitos Serangan Jantung saat Berolahraga
Dokter jantung dr. Teuku Istia Muda Perdana Sp J.P FIHA membahas mitos seputar serangan jantung saat berolahraga
Frengky Aruan - Kamis, 16 Mei 2024
Mitos-mitos Serangan Jantung saat Berolahraga
Fun
Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
Henti jantung mendadak tidak sama dengan serangan jantung.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 10 Mei 2023
Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
Bagikan