Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 19 Maret 2022
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

Pentingnya deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak (Foto: pixabay/publicdomainpictures)

Ukuran:
14
Audio:

HEARTOLOGY Cardiovascular Center dan Brawijaya Hospital Saharjo berkolaborasi dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) untuk menggelar program CSR, dalam bentuk tiga prosedur bagi anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB).

Keprihatinan itu berdasarkan pada data yang dikutip dari PERKI, bahwa angka kejadian PJB di Indonesia mencapai sekitar 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup (9 : 1.000 kelahiran hidup) setiap tahunnya.

Baca Juga:

Aktif Bergerak Jadi Cara Mudah Hindari Gagal Jantung

Pada data tersebut, 30 persen kasus diantaranya memperlihatkan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan, karena sebagian besar pasien PJB terabaikan atau tak ditangani dengan benar. PJB sendiri bisa disebabkan lantaran malnutrisi atau infeksi yang dialami selama masa kehamilan.

Adapun masalah utama dari PJB yakni diagnosa dini serta penanganan. Hal itu lantaran tidak meratanya fasilitas yang bisa menangani PJB di Indonesia. Sehingga banyak kasus PJB yang berakhir dengan kematian.

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran khususnya pada bidang intervensi kardiologi anak, sebagian anak penderita PJB tak perlu lagi mengalami operasi atau pembedahan terbuka.

Metode pilihan utama untuk menangani kasus PJB tertentu yaitu prosedur intervensi menggunakan kateter. Intervensi menggunakan kateter mempunyai sejumlah keuntungannya. Seperti risiko atau komplikasi relatif lebih rendah, waktu pemulihan yang lebih singkat, dan biaya yang lebih murah. Selain itu, waktu pengerjaan tindakannya juga lebih singkat.

Ada sejumlah prosedur yang tepat untuk penanganan penyakit jantung bawaan pada anak (Foto: dok. heartology Cardiovascular Center)

Prosedur yang dilakukan untuk program tersebut meliputi 2 prosedur, yaitu PDA (Patent Ductus Arteriosus) Closure untuk bayi berusia 9 bulan, serta 1 prosedur ASD (Atrial Septal Defect) Closure untuk anak berusia 8 tahun.

PDA merupakan kondisi di mana pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru tetap terbuka. Kemudian lubang ditutup menggunakan
device Penutupan PDA.

Baca Juga:

Penyintas Gagal Jantung tak Disarankan Banyak Minum Air

Sementara ASD merupakan kondisi di mana adanya lubang pada serambi jantung yang mengakibatkan aliran darah menjadi tidak normal yang ditutup dengan device Penutupan ASD.

Ketiga prosedur tersebut dilakukan oleh tim spesialis jantung dan pembuluh darah yakni dr. Radityo Prakoso Sp.JP(K) dan dr. Ario Soeryo Kuncoro Sp.JP(K).

"Tindakan intervensi kateter tersebut dilakukan dengan metode zero fluroskopi (tanpa radiasi). Karena, radiasi diketahui bisa menimbulkan efek jangka panjang bagi pasien, dokter, dan tim laboratorium kateterisasi," jelas dr. Ario pada media gathering yang digelar secara virtual via zoom, Sabtu (19/3)

penanganan PJB yang tepat, bisa meningkatkan tiga kali usia harapan hidup pasien (Foto: pixabay/pexels)

Sementara itu dr. Ario menambahkan, bahwa prosedur tersebut menggunakan bantuan imaging murni dari ekokardiografi.

Terkait langkah CSR tersebut, dokter Ario yang juga menjabat sebagai Ketua Divisi Medis YJI, menyambut baik inisiatif CSR ini. Dia berharap semakin banyak kasus PJB yang dapat terdiagnosa secara dini dan ditangani secara tepat.

Karena, menurut dokter Ario, penanganan PJB yang tepat, bisa meningkatkan tiga kali usia harapan hidup pasien. (Ryn)

Baca Juga:

Pola Makan Sehat yang Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

#Penyakit Jantung Dan Stroke
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Inflamasi Picu Penyakit Jantung, ini Penjelasannya
Inflamasi kronis dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan plak di arteri.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Oktober 2024
Inflamasi Picu Penyakit Jantung, ini Penjelasannya
Lifestyle
Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke
Risiko penyakit yang lebih parah karena polusi udara seperti disampaikan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Astri Indah Prameswari
Frengky Aruan - Rabu, 03 Juli 2024
Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke
Indonesia
Kacang-kacangan Bagus untuk Pasien Stroke karena Memiliki Antioksidan Tinggi
Pasien stroke dianjurkan mengonsumsi kacang-kacangan.
Frengky Aruan - Jumat, 26 April 2024
Kacang-kacangan Bagus untuk Pasien Stroke karena Memiliki Antioksidan Tinggi
Fun
Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak
Saat puasa terdapat proses yang dinamakan autofagi yaitu semacam detoksifikasi sel-sel tua yang beracun, termasuk yang berada di otak dibersihkan.
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Maret 2024
Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak
Indonesia
Gerindra Bantah Prabowo Terkena Strok 2 Kali
Budi memastikan bahwa Menteri Pertahanan itu tidak pernah terkena strok.
Zulfikar Sy - Kamis, 26 Oktober 2023
Gerindra Bantah Prabowo Terkena Strok 2 Kali
Fun
Cegah Stroke Sejak Dini
Stroke dapat berakibat fatal, tapi kondisi ini bisa dihindari dengan sejumlah cara.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 01 Agustus 2023
Cegah Stroke Sejak Dini
Lifestyle
Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Stroke
Orang dengan gejala insomnia memiliki kemungkinan 51 persen lebih tinggi terkena stroke ketimbang mereka yang tidak.
Dwi Astarini - Selasa, 13 Juni 2023
Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Stroke
Bagikan