Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 20 Maret 2024
Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak

Ilustrasi penyakit Stroke. Foto: freepik/atlascompany)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Puasa Ramadan tidak hanya bagian dari menjalankan ibadah bagi umat muslim, tetapi juga banyak manfaatnya bagi kesehatan. Kali ini dokter dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) Lilir Amalini memaparkan manfaat puasa bagi penderita stroke.

Lilir menyebutkan manfaatnya yang pertama adalah meremajakan sel otak. Saat puasa, kata dia, terdapat proses yang dinamakan autofagi yaitu semacam detoksifikasi sel-sel tua yang beracun, termasuk yang berada di otak dibersihkan.

Baca juga:

Beragam Manfaat Puasa Buat Kecantikan

"Terus yang kedua juga dengan puasa itu akan meningkatkan fungsi kognitif. Jadi fungsi berpikir, fungsi belajar, memori," ujarnya dalam siaran KemenCast "Amankah Pasien Stroke Berpuasa?" yang disiarkan di kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jakarta, Selasa (19/3).

Menurut dia, saat puasa ada produksi protein bernama Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berfungsi membantu proses belajar serta meningkatkan kemampuan memori. Yang ketiga, lanjutnya, puasa mencegah penyakit neurodegeneratif atau penyakit yang disebabkan oleh penuaan, seperti Parkinson dan Alzheimer.

Dilansir dari Antara, stroke adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran darah otak. Terdapat dua jenis stroke, yaitu iskemik karena gangguan aliran darah ke otak, serta hemoragik karena perdarahan otak.

Kasus yang paling banyak ditemukan adalah stroke iskemik. Adapun penyebab stroke, yaitu hipertensi, diabetes, dislipidemia atau gangguan kolestrol tinggi, serta penyakit jantung.

Baca juga:

Tips Aman Berpuasa bagi Pasien Penyakit Jantung

Lebih jauh, Lilir mengingatkan apabila fase strokenya masih akut, masih baru terkena stroke, dengan gula darah atau tekanan darah yang masih naik turun, maka disarankan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.

Namun, Lilir menjelaskan apabila strokenya ringan, kemudian kondisinya stabil setelah dicek dan dikonsultasikan dengan dokter, maka boleh berpuasa. Dia menyarankan sebaiknya ketika berbuka penderita stroke tersebut tidak langsung makan secara kalap, karena berisiko meningkatkan gula darah.

Bagi penderita stroke yang menjalankan ibada puasa, Lilir menyarankan untuk berbuka dengan air putih terlebih dahulu, kemudian buah-buahan seperti kurma, satu hingga tiga biji. Lalu, lanjut dia, sesudah salat atau 15 menit setelah berbuka, baru boleh makan yang lebih berat.

Yang terpenting, kata Lilir, adalah membatasi asupan gula, garam, dan lemak. "Yang bagus untuk pasien struk gini, pasien stroke itu membutuhkan vitamin B6, B12, dan asam folat. Nah itu makanan yang banyak mengandung itu adalah sayuran hijau, ikan, susu, telur, keju. Tapi pilih yang low fat ya," tandasnya. (*)

Baca juga:

Pakar Kesehatan Sarankan Buka Puasa Jangan dengan Rokok

#Puasa #Penyakit Jantung Dan Stroke
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Lifestyle
Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025: Puasa Tasua (9 Muharram): Sabtu, 5 Juli 2025 Puasa Asyura (10 Muharram): Minggu, 6 Juli 2025
ImanK - Kamis, 03 Juli 2025
Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap
Indonesia
Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah
Berpuasa Yaumul Bidh juga meningkatkan rasa syukur dan kepedulian terhadap orang miskin dan tidak punya apapun.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 11 Juni 2025
Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah
Lifestyle
Pengertian, Ketentuan, dan Besaran Fidyah Puasa yang Perlu Diketahui
Fidyah puasa adalah kewajiban yang harus dibayar oleh seorang Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa di bulan Ramadan karena alasan tertentu.
ImanK - Minggu, 30 Maret 2025
Pengertian, Ketentuan, dan Besaran Fidyah Puasa yang Perlu Diketahui
Lifestyle
Apakah Membunuh Serangga Bisa Membatalkan Puasa? ini Penjelasannya
Membunuh serangga dianggap bisa membatalkan puasa. Lalu, apakah penjelasan tersebut benar adanya?
Soffi Amira - Rabu, 26 Maret 2025
Apakah Membunuh Serangga Bisa Membatalkan Puasa? ini Penjelasannya
Lifestyle
Es Kuwut Bisa Jadi Pilihan untuk Berbuka Puasa, Begini Cara Membuatnya
Berbuka puasa rasanya tak lengkap bila tidak ada es yang manis dan segar
Frengky Aruan - Selasa, 18 Maret 2025
Es Kuwut Bisa Jadi Pilihan untuk Berbuka Puasa, Begini Cara Membuatnya
Fun
Mimpi 'Basah' di Siang Bolong, Apakah Membatalkan Puasa?
Bagaimana hukumnya jika air mani keluar karena mimpi basah saat berpuasa?
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Maret 2025
Mimpi 'Basah' di Siang Bolong, Apakah Membatalkan Puasa?
Lainnya
Meneteskan Air Mata Bisa Membatalkan Puasa?
Meluapkan emosi saat berpuasa seperti marah itu bisa mengurangi, bahkan membatalkan puasa, bagaimana jika menangis?
Frengky Aruan - Kamis, 13 Maret 2025
Meneteskan Air Mata Bisa Membatalkan Puasa?
Fun
Terlanjur Berbuka karena Salah Mengira Azan Maghrib, Bagaimana Hukumnya?
Jika terjadi, ada ketentuan tertentu yang harus diperhatikan terkait puasanya.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 Maret 2025
Terlanjur Berbuka karena Salah Mengira Azan Maghrib, Bagaimana Hukumnya?
Lainnya
Tidak Sengaja Terluka hingga Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa?
Menurut penjelasan yang dikutip dari NU Online, puasa orang yang tidak sengaja terluka dan mengeluarkan darah tetap dianggap sah.
Frengky Aruan - Rabu, 12 Maret 2025
Tidak Sengaja Terluka hingga Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa?
Bagikan