Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak


Ilustrasi penyakit Stroke. Foto: freepik/atlascompany)
MerahPutih.com - Puasa Ramadan tidak hanya bagian dari menjalankan ibadah bagi umat muslim, tetapi juga banyak manfaatnya bagi kesehatan. Kali ini dokter dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) Lilir Amalini memaparkan manfaat puasa bagi penderita stroke.
Lilir menyebutkan manfaatnya yang pertama adalah meremajakan sel otak. Saat puasa, kata dia, terdapat proses yang dinamakan autofagi yaitu semacam detoksifikasi sel-sel tua yang beracun, termasuk yang berada di otak dibersihkan.
Baca juga:
"Terus yang kedua juga dengan puasa itu akan meningkatkan fungsi kognitif. Jadi fungsi berpikir, fungsi belajar, memori," ujarnya dalam siaran KemenCast "Amankah Pasien Stroke Berpuasa?" yang disiarkan di kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Jakarta, Selasa (19/3).
Menurut dia, saat puasa ada produksi protein bernama Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berfungsi membantu proses belajar serta meningkatkan kemampuan memori. Yang ketiga, lanjutnya, puasa mencegah penyakit neurodegeneratif atau penyakit yang disebabkan oleh penuaan, seperti Parkinson dan Alzheimer.
Dilansir dari Antara, stroke adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran darah otak. Terdapat dua jenis stroke, yaitu iskemik karena gangguan aliran darah ke otak, serta hemoragik karena perdarahan otak.
Kasus yang paling banyak ditemukan adalah stroke iskemik. Adapun penyebab stroke, yaitu hipertensi, diabetes, dislipidemia atau gangguan kolestrol tinggi, serta penyakit jantung.
Baca juga:
Lebih jauh, Lilir mengingatkan apabila fase strokenya masih akut, masih baru terkena stroke, dengan gula darah atau tekanan darah yang masih naik turun, maka disarankan untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.
Namun, Lilir menjelaskan apabila strokenya ringan, kemudian kondisinya stabil setelah dicek dan dikonsultasikan dengan dokter, maka boleh berpuasa. Dia menyarankan sebaiknya ketika berbuka penderita stroke tersebut tidak langsung makan secara kalap, karena berisiko meningkatkan gula darah.
Bagi penderita stroke yang menjalankan ibada puasa, Lilir menyarankan untuk berbuka dengan air putih terlebih dahulu, kemudian buah-buahan seperti kurma, satu hingga tiga biji. Lalu, lanjut dia, sesudah salat atau 15 menit setelah berbuka, baru boleh makan yang lebih berat.
Yang terpenting, kata Lilir, adalah membatasi asupan gula, garam, dan lemak. "Yang bagus untuk pasien struk gini, pasien stroke itu membutuhkan vitamin B6, B12, dan asam folat. Nah itu makanan yang banyak mengandung itu adalah sayuran hijau, ikan, susu, telur, keju. Tapi pilih yang low fat ya," tandasnya. (*)
Baca juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap

Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah

Pengertian, Ketentuan, dan Besaran Fidyah Puasa yang Perlu Diketahui

Apakah Membunuh Serangga Bisa Membatalkan Puasa? ini Penjelasannya

Es Kuwut Bisa Jadi Pilihan untuk Berbuka Puasa, Begini Cara Membuatnya

Mimpi 'Basah' di Siang Bolong, Apakah Membatalkan Puasa?

Meneteskan Air Mata Bisa Membatalkan Puasa?

Terlanjur Berbuka karena Salah Mengira Azan Maghrib, Bagaimana Hukumnya?

Tidak Sengaja Terluka hingga Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa?
