Tips Aman Berpuasa bagi Pasien Penyakit Jantung


Ilustrasi- penyakit jantung. (Foto: Unsplash/Jesse Orico)
MerahPutih.com - Meski memiliki riwayat penyakit jantung bukan halangan untuk tetap menjalan ibadah puasa selama bulan ramadan ini. Bahkan sebaliknya, puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung.
"Kenapa? Karena kalau kita berpuasa itu kita ada periode keheningan metabolisme atau lagi berhenti dulu nih, jeda dulu metabolismenya," ujar Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Mega Febrianora dalam gelar wicara eksklusif "Tips Aman Berpuasa bagi Pasien Jantung" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis (14/3).
Baca juga:
Menurut dia, apabila dirunut, salah satu penyebab penyakit jantung adalah pola hidup, yang salah satunya adalah makanan. Jeda tersebut, katanya, memberikan istirahat pada perut dan sistem metabolisme, yang biasa disibukkan dengan mencerna makanan, dan pada akhirnya menurunkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL).
Namun dilansir dari Antara, dr. Mega mengingatkan saat puasa dan selama bulan ramadan ini tidak boleh merokok. Apalagi, lanjut dia, rokok merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner.
"Jadi ketika berpuasa, faktor peradangannya ini tersupres. Nggak ada karena nggak boleh merokok kan kalau puasa. Nah inilah yang membuat puasa itu sebenarnya memberikan banyak sekali manfaat bagi pasien jantung," ujarnya.
Baca juga:
Jaga Diri di Bulan Suci, Ini Tips Puasa Medsos yang Bisa Dilakukan Bertahap
Mega menambahkan ada dua hal yang perlu diperhatikan para pasien ini saat menunaikan ibadah puasa, yaitu obat-obatan serta gaya hidup sehat. Menurut dia, rata-rata obat untuk jantung dikonsumsi satu atau dua kali sehari. Jadi bisa dikonsumsi sebelum sahur atau dan setelah berbuka.
"Nah, kalau obatnya 3 kali sehari gimana, dok? Teman-teman bisa ada opsi, boleh request sama dokternya untuk kita ganti ke obat-obatan yang bisa 1 kali sehari atau 2 kali sehari," saran dr Mega.
Yang kedua, kata Mega, adalah olahraga baik bagi jantung sebaiknya dilakukan lima kali dalam seminggu, dengan satu sesinya 30 menit. Apabila kekurangan waktu, bisa 15 menit saja dengan akumulasi dalam seminggu harus 150 menit.
Jenis olahraga yang baik adalah yang sederhana, yaitu jalan kaki atau bersepeda. Senam juga boleh, selama gerakan-gerakannya tidak terlalu berlebihan dan yang terpenting konsisten. "Teman-teman bisa geser berolahraganya menuju ke berbuka, atau ngabuburitnya berolahraga. Jangan ngabuburitnya scrolling ya," tandasnya. (*)
Baca juga:
Jaga Diri di Bulan Suci, Ini Tips Puasa Medsos yang Bisa Dilakukan Bertahap
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap

Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah

Pengertian, Ketentuan, dan Besaran Fidyah Puasa yang Perlu Diketahui

Apakah Membunuh Serangga Bisa Membatalkan Puasa? ini Penjelasannya

Es Kuwut Bisa Jadi Pilihan untuk Berbuka Puasa, Begini Cara Membuatnya

Mimpi 'Basah' di Siang Bolong, Apakah Membatalkan Puasa?

Meneteskan Air Mata Bisa Membatalkan Puasa?

Terlanjur Berbuka karena Salah Mengira Azan Maghrib, Bagaimana Hukumnya?

Tidak Sengaja Terluka hingga Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa?
