Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke

Frengky AruanFrengky Aruan - Rabu, 03 Juli 2024
Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke

Ilustrasi polusi udara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/am.)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD Astri Indah Prameswari menjelaskan bahwa poluisi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.

"Bahkan partikel-partikel kecil dalam udara yang tercemar dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru," kata Astri dikutip dari Antara.

Polusi udara juga memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

Adapun Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bisa memicu sejumlah komplikasi seperti radang paru atau pneumonia hingga jantung karena terjadi gangguan pada pembuluh darah.

"ISPA adalah infeksi pada saluran pernafasan atas dan bawah. Gejalanya antara lain batuk kering atau batuk, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, nyeri kepala atau pusing, sesak nafas, dan demam," katanya.

Baca juga:

Orang Tua Diharapkan Bijak Bawa Liburan Anak Saat Polusi Udara Buruk

"Tingkat polusi udara yang tinggi bisa memicu penyakit infeksi saluran pernafasan akut. Jika dibiarkan, bisa berujung pada penyakit yang lebih parah," ujarnya.

Kualitas udara Jakarta per 3 Juli 2024 berdasarkan situs pemantau kualitas udara, IQAir, pada pukul 05.00 WIB berada pada poin 209 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 134 mikrogram per meter kubik atau 26,8 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Bila dibandingkan sembilan wilayah lain di Indonesia, Jakarta menempati peringkat pertama terburuk. Wilayah Tangerang Selatan, Banten, tercatat berada di urutan kedua (190), diikuti Medan, Sumatera Utara (153).

Astri Indah Prameswari menyarankan penggunaan masker untuk menutup area sekitar hidung dan mulut ketika bepergian ke luar rumah. Itu sebagai langkah untuk menghindari dampak buruk dari polusi udara.

"Ganti masker secara berkala jika sudah terlalu lembab, basah, atau kotor," katanya.

Selain itu, harus membiasakan hidup bersih dengan cara selalu mencuci tangan sehabis bepergian atau setelah aktivitas di luar ruangan karena kuman dan bakteri mudah menempel pada tangan.

"Biasakanlah membawa hand sanitizer dan aplikasikan jika kita sering menyentuh fasilitas umum. Segera cuci pakaian setelah aktivitas dengan mobilitas tinggi. Bersihkan rumah secara rutin, minimal dua kali sehari agar terhindar dari tumpukan debu akibat polusi," katanya. (*)

#Polusi Udara #Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) #Penyakit Jantung Dan Stroke
Bagikan
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Berita Terkait

Indonesia
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika
Jakarta menempati peringkat kedua kota dengan udara terburuk di dunia dengan indeks AQI di angka 172
Wisnu Cipto - Senin, 25 Agustus 2025
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika
Indonesia
Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030
Langkah konkret dalam penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 24 Agustus 2025
Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030
Indonesia
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Kualitas udara di Jakarta terburuk kedua di dunia, Sabtu (23/8) pagi. Jakarta berada di angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Fun
Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah
Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah
Indonesia
4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia
Sepekan ini kualitas udara Indonesia dalam empat hari berturut masuk kategori empat besar kota paling tidak sehat di dunia.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 Juli 2025
4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia
Indonesia
Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker
Kualitas udara Jakarta pagi ini semakin buruk dibandingkan kemarin.
Wisnu Cipto - Selasa, 22 Juli 2025
Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker
Indonesia
Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa
Masyarakat rentan atau kelompok sensitif disarankan untuk menghindari aktivitas luar ruangan, memakai masker, menutup jendela, dan menggunakan penyaring udara.
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa
Indonesia
Menteri LH: Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi Kena Sanksi
Kendaraan berat kategori N dan O yang tidak lolos uji emisi akan terkena sanksi tegas berupa Tindak Pidana Ringan (Tipiring).
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
Menteri LH: Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi Kena Sanksi
Indonesia
Pemprov DKI Libatkan Daerah Aglomerasi untuk Atasi Polusi Udara Jakarta
Penurunan kualitas udara di Jakarta juga dipengaruhi kondisi meteorologi dan kontribusi dari daerah-daerah aglomerasi di sekitarnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
Pemprov DKI Libatkan Daerah Aglomerasi untuk Atasi Polusi Udara Jakarta
Indonesia
Jakarta Dihantam Polusi Terburuk Ketiga Dunia pada Selasa (15/7), Warga Diminta Pakai Masker Saat di Luar Ruangan
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 Juli 2025
Jakarta Dihantam Polusi Terburuk Ketiga Dunia pada Selasa (15/7), Warga Diminta Pakai Masker Saat di Luar Ruangan
Bagikan