Dinkes DKI Siap Vaksinasi Tahap Kedua, Sasarannya Ada Ojol

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 15 Februari 2021
Dinkes DKI Siap Vaksinasi Tahap Kedua, Sasarannya Ada Ojol

Ilustrasi seseorang divaksin (Antara/Pixabay)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bersiap untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 tahap kedua. Menurut jadwal, kegiatan ini mulai dilakukan pada pekan depan.

Untuk tahap kedua ini, sasarannya kepada sektor layanan publik seperti TNI-Polri, tokoh agama, aparatur sipil negara (ASN), satpol PP, guru, pedagang, kemudian ojek online (ojol).

"Mungkin dari berbagai unsur tidak hanya dari pedagang mungkin berkisar di 3,4 juta orang (penerima vaksin tahap kedua)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia saat dihubungi wartawan, Senin (15/2).

Baca Juga:

Polisi Selidiki Unsur Pidana di Balik Vaksinasi COVID-19 Helena Lim

Dwi menuturkan, untuk tempat vaksinasi dan waktu masih dikoordinasikan. Tak menuntut kemungkinan dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) DKI dan juga memakai gelanggang olahraga (GOR).

"Ya masih dimatangin karena sambil berjalan. Jadi (divaksinasi) pedagang, tenaga transportasi, kemudian pegawai atau pekerja layanan publik, kemudian tenaga pengamanan," terangnya.

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac dosis pertama ke seorang tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar vaksinasi dengan menargetkan 6.000 orang tenaga kesehatan yang bertugas pada fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta di DKI Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac dosis pertama ke seorang tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Dalam pemberitahuan vaksin tahap kedua ini, ucap Dwi, kemungkinan besar sudah tidak menggunakan sistem SMS blast seperti tahap awal terhadap tenaga kesehatan (nakes). Untuk penjadwalan vaksin sektor layanan publik ini dilakukan pendataan oleh institusi masing-masing.

"Mereka pasti ada asosiasinya. Jadi dari berbagai sumber. Prinsipnya dari data tersebut akan dikirimkan ke Kementerian Kominfo untuk nanti dimasukin dalam sistem satu data kementerian informasi," jelasnya.

Tak pakai SMS blast, kata dia, untuk menghindari kendala mengenai pendataan. Terkadang ucapnya dalam sistem itu tidak tepat sasaran.

"Makanya kita minta yang melakukan pendataan itu institusi atau asosiasinya, karena mereka yang tahu anggotanya kan," ungkapnya.

Baca Juga:

Kompensasi Dampak Penerima Vaksin, Pemerintah Dituntut Konsisten

Dwi menegaskan, nantinya hanya orang yang bekerja di layanan masyarakat itu yang mendapatkan vaksinasi virus corona, tidak termasuk keluarga.

"Enggak kalau di rumah, kecuali kalau istri juga pedagang ya sudah 2-2 nya kan sama-sama melakukan aktivitas itu. Tapi kalau yang kerja cuma suami, istri full rumah tangga berarti enggak termasuk," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Penghentian Bansos sampai Pidana Menanti Penolak Vaksinasi COVID-19

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
TurnBackHoax menelusuri klaim pemberian bantuan sosial di laman resmi kemensos.go.id dan kemkes.go.id melalui mesin pencarian Google.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Indonesia
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Fraksi Partai Gerindra menegaskan bahwa seluruh proses harus dikawal dengan transparan dan akuntabel.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 16 Mei 2025
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Indonesia
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Hingga April 2025, Kemenkes dan UNDP menyelenggarakan Pekan Imunisasi Dunia.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Indonesia
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Terungkap 1,3 juta anak di Indonesia sama sekali belum mendapatkan vaksin imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Lifestyle
Vaksin Influenza Berikan Kekebalan Pada Infeksi Akibat Human Metapneumovirus
Informasi dari pakar kesehatan menjelaskan orang-orang yang sudah divaksin influenza memiliki risiko yang kecil untuk tertular HMPV.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Januari 2025
Vaksin Influenza Berikan Kekebalan Pada Infeksi Akibat Human Metapneumovirus
Bagikan