Din Syamsuddin Sebut Akar Masalah Bangsa Adalah Kediktatoran Konstitusional


Din Syamsuddin (kanan) dalam Dialog Kebangsaan bertajuk "Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa" di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/3). (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Ketua Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju Din Syamsuddin menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan bertajuk "Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa" di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/3).
Dalam kesempatan itu, Din menyebut akar masalah bangsa ini adalah kediktatoran konstitusional.
"Masalah besar bangsa ini dalam politik, terjadi kristalisasi dan penguatan kediktatoran konstitusional. Seolah-olah berbasis konstitusi, tapi yang terjadi adalah kediktatoran," tegas Din Syamsuddin.
Baca Juga:
La Nyalla Tegaskan DPD Palang Pintu Halau Jabatan Presiden Tiga Periode
Dikatakannya, istilah kediktatoran konstitusional paralel dengan sentralisme demokrasi. Di mana, proses pengambilan keputusan strategis, termasuk dalam penyusunan undang-undang banyak tak memenuhi persyaratan.
Menurut Din Syamsuddin, bangsa Indonesia tengah didera masalah yang tidak kecil, namun sangat kompleks.
Di berbagai platform media sosial, Din menyebut banyak masyarakat yang sudah mengutarakan sejumlah persoalan secara mikro strategis.
"Saya ingin mengangkat dan melihatnya dalam konteks makro strategis. Antara lain gejala perpecahan di tubuh bangsa dan ada gelagat perpecahan bangsa secara sengaja dalam sebuah rekayasa sosial politik yang mungkin tidak disengaja atau disengaja," paparnya.
"Dia hanya memimpin untuk dirinya sendiri dan untuk kelompoknya sendiri. Terjadi politik mengenyahkan, apalagi kaum kritis. Ini sangat berbahaya bagi bangsa majemuk," sambung Din Syamsuddin.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Istri Wakil Presiden Ukraina Ikut Perang
Narasumber lainnya, Amien Rais, mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendirikan Partai Ummat, menyebut akar masalah nasional berasal dari Istana.
Menurutnya, solusi dari masalah ini adalah Presiden Jokowi berhenti dari jabatannya. Meski demikian, Amien menilai masih ada jalan perbaikan.
"Sebenarnya Jokowi bisa putar haluan perbaiki kondisi, pimpin negara ini secara mandiri. Tapi saya tidak harapkan itu," ujar Amien Rais.
Kondisi bangsa ini, menurut Amien, sudah sangat dipengaruhi oleh kepentingan kapitalis atau oligarki. Pemerintah menjaga kepentingan Mafia Taipan Cukong, yang disebutnya MTC.
"Kita melihat saat ini utang luar negeri yang semakin tinggi, korupsi semakin dahsyat, kemudian kita lihat siapa yang diuntungkan oleh berbagai proyek mercusuar pemerintah. Jokowi dengan kekuatannya bisa mewujudkan apa pun yang diinginkan. Saya menduga ini semua untuk MTC itu," ujarnya. (Pon)
Baca Juga:
Survei LSJ: 71,2 Persen Masyarakat Tidak Setuju Masa Jabatan Presiden Diperpanjang
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Eks Ketum Muhammadiyah Minta Presiden Prabowo Kendalikan Situasi, Imbau Ulama Tenangkan Warga

Din Syamsuddin Minta Warga Tak 'Goreng' Pernyataan Suswono soal Janda Kaya Nikahi Pria Pengangguran

Din Syamsuddin Minta RK Tak Abaikan Agama selain Islam

Ridwan Kamil Silaturahmi ke Din Syamsuddin untuk Minta Nasihat

Polisi Bakal Periksa Din Syamsuddin Terkait Pembubaran Paksa Diskusi Kemang

RD Tersangka Baru Pembubaran Acara Din Syamsudin Terbukti Pukuli Satpam Hotel

Gerombolan Orang Bubarkan Paksa Acara Diskusi Din Syamsudin dkk di Kemang

Din Syamsuddin Harap Pasukan Khusus TNI Terjun Payung Bawa Bendera Indonesia dan Palestina

JK dan Din Syamsuddin Hadiri Pemakaman Ismail Haniyeh di Doha
Din Syamsuddin Mendadak Ambruk Usai Orasi di Patung Kuda
