Dikepung Ribuan Buruh, Jalanan Sekitar DPR Bakal Ditutup


Ilustrasi - Demo buruh. (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR. Hal ini guna mengantisipasi adanya demo buruh.
Dari informasi yang dihimpun, massa aksi akan diikuti sekitar 2.300 orang.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, bakal ada empat rekayasa yang akan dilakukan.
Baca Juga:
Demo saat PSBB, Elemen Buruh Klaim Sebagai Pemanasan Jelang Mogok Nasional
"Jalanan yang berada di sekitar gedung DPR akan dialihkan. Masyarakat diminta hindari," jelas Sambodo dalam keteranganya, Senin (5/10).
Kemudian pintu keluar tol Pulodua juga akan ditutup sementara, lalin akan diluruskan ke arah tol Tomang.
Berikut rincian rekayasa lalu lintas:
- Arus lalu lintas dari Jl. Palmerah Timur arah Jl. Gelora diluruskan ke Jl. Tentara Pelajar
- Arus lalu lintas dari Jl. Gerbang Pemuda arah Jl. Gelora Dibelok ke kiri Jl. Asia Afrika
-Arus lalu lintas dari Tol Dalam Kota yang akan keluar di offramp Pulodua diluruskan ke arah Tol Tomang
- Arus lalu lintas dari Jl. Gerbang Pemuda arah Jl. Gatot Subroto diputar balik ke Doorbrak depan pintu 10 mengarah Jl. Gerbang Pemuda kembali.

Serikat Pekerja sepakat untuk melakukan aksi mogok nasional sebagai bentuk penolakan terhadap omnibus law RUU Cipta Kerja.
Mogok nasional rencananya dilakukan selama tiga hari berturut-turut, mulai 6 Oktober dan diakhiri pada 8 Oktober 2020 saat sidang paripurna.
"Dalam mogok nasional nanti, kami akan menghentikan proses produksi, di mana para buruh akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat pekerja di tingkat perusahaan," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Mogok nasional disebut akan diikuti kurang-lebih 5 juta buruh di ribuan perusahaan yang tersebar di 25 provinsi dan 300 kabupaten/kota.
Mogok nasional ini dilakukan sebagai bentuk protes buruh terhadap pembahasan RUU Cipta Kerja yang dinilai lebih menguntungkan pengusaha.
Baca Juga:
Said meminta agar pelindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi.
"Tetapi faktanya omnibus law mengurangi hak-hak buruh yang ada di dalam undang-undang existing," ucapnya.
Sebagai pra mogok nasional, buruh Indonesia juga berencana melakukan aksi unjuk rasa setiap hari yang pelaksanaannya direncanakan akan dimulai 29 September-8 Oktober 2020.
Buruh juga melakukan aksi nasional serentak di seluruh Indonesia yang direncanakan pada 1 dan 8 Oktober. (Knu)
Baca Juga:
Nekat Demo di DPRD DKI Saat PSBB, Massa Gembel Dibubarkan Polisi
Bagikan
Berita Terkait
Polda Sulawesi Selatan Tetapkan 11 Tersangka Pembakaran Gedung DPRD, Petugas Kebersihan Diduga Ikut Terlibat

Presiden Prabowo Datangi Rumah Affan Kurniawan Pengemudi Ojol Yang Tewas Dilindas Kendaraan Taktis Brimob

Selain di Gedung DPR, Polda Metro Jaya, Malam Ini Demo Kembali Digelar di Jalan Otista

Rentetan Demo dan Tuntutan Yang Berujung Meninggal Pengemudi Ojek Online Affan Kurniawan

Tak Hanya Tindak Pelaku, Polisi Harus Jelaskan Secara Utuh Rantis Brimob Tabrak Pengemudi Ojol Hingga Tewas

Sampai Jumat Dini Hari, Massa Kepung Markas Brimob Kwitang Imbas Pengemudi Ojol Tewas Terlindas Mobil Taktis

Momen Langka di Jantung Ibu Kota: Flyover Slipi Jadi Tempat Pengendara Menonton Bentrokan Massa-Aparat

Kelompok Buruh: DPR Sadarlah, Hentikan Joget-Jogetmu!

Demo Buruh di MPR/DPR Sempat Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Saling ‘Pukul Mundur’

Sakit Hati Lihat Pendapatan dan Tunjangan Fantastis Anggota DPR, Buruh Sentil Uangnya buat Sewa Rumah di Surga
