Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Asal Sukoharjo


Rumah terduga teroris, Siswanto (65), warga Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (25/11). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris bernama Siswanto (65), warga Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Penangkapan tersebut dilakukan wilayah hukum Polres Klaten, Jawa Tengah.
Dari informasi yang dihimpun, Siswanto ditangkap Densus 88 di kawasan Klaten, Jawa Tengah belum lama ini. Siswanto diduga sebagai kandidat amir atau pimpinan kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Baca Juga:
Penangkapan Siswanto oleh Densus 88 Antiteror tersebut dibenarkan sang istri, yang enggan disebut namanya.
"Ya benar suami saya (Siswanto) ditangkap Densus 88," ujar istri Siswanto pada awak media singkat dan bergegas masuk dalam rumah, Rabu (25/11).
Tetangga terduga teroris, Kiswanto (55), mengatakan Siswanto selama ini dikenal warga sebagai guru ngaji di kampung.

Sebelum dikabarkan ditangkap Densus 88, sosok Siswanto sudah tiga bulan tidak berada di rumah. Bahkan dalam beberapa pekan terakhir, rumah Siswanto terlihat lebih tertutup dari biasanya.
"Saya kurang tahu ke mana perginya. Setahu saya warga melihat dia (Siswanto) saat menikahkan anaknya tiga bulan lalu," kata dia.
Setelah menikahkan anaknya tersebut, kata dia, Siswanto menghilang begitu saja sampai akhirnya warga kampung kaget setelah dapat kabar ditangkap Densus 88. Keluarga Siswanto selama ini tertutup.
"Rumahnya (Siswanto) tiap hari tertutup rapat. Kami dapat informasi juga terduga teroris memiliki pabrik roti di Kalimantan," katanya.
Baca Juga:
Lakukan 'Preventive Strike' Tiga Hari Berturut-turut, Densus 88 Tangkap Sejumlah Terduga Teroris
Terkait pribadi Siswanto, dia tidak mengira jika terlibat kasus terorisme. Sebab kesehariannya di kampung cukup baik.
Ketua takmir masjid setempat, Rusito (55), membenarkan kalau Siswanto turut mengajar mengaji di Masjid Al-Ikhlas. Namun, menurutnya, Siswanto lebih aktif beraktivitas di masjid lain.
"Dia (Siswanto) lebih sering ngajar di tempat lain. Kalau di kampung seringnya hanya saat bulan Ramadan," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Kepala BNPT Datangi Ulama Hingga Pesantren
Bagikan
Berita Terkait
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS

Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan

Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak

Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
