Demokrat Tolak Wacana Perpanjang Jabatan Presiden, Alasannya?

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 02 Desember 2019
Demokrat Tolak Wacana Perpanjang Jabatan Presiden, Alasannya?

Presiden Jokowi berpidato usai dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen. ANTARA FOTO/Akbar N Gumay.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Partai Demokrat menolak wacana pemilihan presiden yang tidak lagi langsung atau dikembalikan kepada MPR. Apalagi, ada rencana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, pembatasan kekuasaan presiden hanya bisa menjabat sebanyak dua periode merupakan suatu kebijakan yang sudah tepat.

Baca Juga:

Masa Jabatan Presiden Delapan Tahun Dianggap Lebih Tepat ketimbang Tiga Periode

"Belajar dari pengalaman sejarah bangsa kita, dua kali masa jabatan presiden adalah yang paling tepat den dinilai cukup. Hal ini juga berlaku di banyak negara demokrasi lainnya di dunia," katanya dalam keterangan pers, Senin (2/12).

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri seusai menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc)
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri seusai menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc)

Hal itu bisa membuat suatu rezim menjadi otoriter.

"Kekuasaan presiden yang terlalu lama di tangan satu orang cenderung untuk disalahgunakan, abuse of power. Jasmerah, jangan sekali-kali kami melupakan sejarah," kata Hinca.

Ia menambahkan, pemilihan presiden secara Iangsung oleh rakyat merupakan konsensus bangsa untuk tidak mengulangi lagi sejarah kelam kehidupan bangsa dan negara di masa lalu.

Baca Juga:

Jokowi Merasa Dijerumuskan Terkait Usul Presiden 3 Periode

Untuk itu, wacana presiden dipilih kembali melalui MPR adalah sebuah kemunduran dalam demokrasi.

Arsip - Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (14/9). Mereka menolak RUU Pilkada dan mendukung pelaksanaan pilkada langsung tanpa diwakili oleh DPRD. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Arsip - Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (14/9). Mereka menolak RUU Pilkada dan mendukung pelaksanaan pilkada langsung tanpa diwakili oleh DPRD. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

"Menolak pemilihan presiden oleh MPR karena hal tersebut merupakan pengkhianatan terhadap kehendak rakyat yang ingin memilih langsung presidennya. Pemilihan presiden oleh MPR jelas merupakan kemunduran demokrasi dan melukai serta menyakiti rakyat," kata Hinca.

Selain menolak pemilihan presiden secara tidak langsung melalui MPR, Partai Demokrat juga menolak adanya rencana pemilihan kepala daerah baik gubernur, bupati atau wali kota melalui DPRD.

Hinca berujar, rakyat di daerah juga berhak memilih dan menentukan langsung siapa orang yang bakal memimpin di wilayah. (Knu)

Baca Juga:

Upaya Perpanjang Masa Jabatan Presiden dan Pilpres Oleh MPR Dinilai Kembali ke Zaman Yunani Kuno

#Partai Demokrat #Presiden RI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto, membantah takut dengan Jokowi. Ia mengatakan, bahwa masyarakat harus menghormati mantan pemimpin bangsa.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi, Minta Rakyat Hormati Mantan Presiden
Indonesia
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Jokowi sebut Whoosh jadi investasi sosial. Demokrat mempertanyakan siapa yang akan menalangi kerugiannya.
Soffi Amira - Sabtu, 01 November 2025
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Indonesia
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Fenomena APBD mengendap di perbankan bukan sekadar persoalan teknis pengelolaan kas daerah, melainkan menggambarkan masalah struktural keuangan daerah.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Indonesia
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menegaskan pentingnya pengawasan dan kolaborasi antara pemerintah dan DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Indonesia
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Narasi yang beredar menyebut seolah-olah hubungan antara pendiri Partai Demokrat dan Kapolri tidak akrab.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Indonesia
Jokowi Jadi Dewan Penasihat Bloomberg, Pengamat Pertanyakan Kualitas Bahasa Inggris dan Prestasinya
Diduga, ada 'permainan belakang' dari penunjukan Jokowi oleh Bloomberg ini.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Jokowi Jadi Dewan Penasihat Bloomberg, Pengamat Pertanyakan  Kualitas Bahasa Inggris dan Prestasinya
Indonesia
Jenazah Istri ke-7 Presiden ke-1 RI Soekarno Akan Dipulangkan ke Indonesia
Yurike menikah dengan Soekarno pada 6 Agustus 1964. Sebelum dipinang Sukarno, Yurike tercatat sebagai anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Jenazah Istri ke-7 Presiden ke-1 RI Soekarno Akan Dipulangkan ke Indonesia
Indonesia
Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan
Ia menekankan bahwa demonstrasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Penerima MBG Tembus 20 Juta Jiwa, PKB Optimistis Target Akhir Tahun Tercapai
Perlu evaluasi berkelanjutan agar program tetap berjalan sesuai mandat Presiden.
Dwi Astarini - Minggu, 17 Agustus 2025
Penerima MBG Tembus 20 Juta Jiwa, PKB Optimistis Target Akhir Tahun Tercapai
Bagikan