Dana Bantuan Jadi Penyemangat Pelaku Wisata di Lombok Barat


Dana Bantuan jadi tambahan penyemangat untuk pelaku Wisata Lombok Barat. (Foto: Unsplash/Marvin Meyer)
DANA bantuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk para pelaku wisata di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menjadi tambahan ‘energi’ untuk para pelaku wisata daerah tersebut untuk tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami sangat berterima kasih, ini adalah salah satu tambahan buat kita, semacam ekstra untuk 'bernapas', ini ekstra energi untuk kita yang tentu akan sangat membantu," kata General Manager Holiday Resort Lombok, I Ketut M. Jaya Kusuma, kepada Antaranews, Senin (7/12).
Baca juga:
Melalui Konten Digital, Kemenparekraf Promosikan Lima Destinasi Wisata

Dalam wawancara bersama Antaranews, Jaya mengatakan, penginapan yang ia kelola merupakan satu dari 107 hotel dan restoran yang lolos kualifikasi untuk menerima dana ‘hibah’ tersebut dari pemerintah.
Pemerintah memberikan bantuan di Lombok Barat kepada total sekitar 86 hotel dan 21 restoran. Hotel dan restoran yang masuk kedalam kategori penerima hibah telah melalui proses pemeriksaan dan verifikasi kelengkapan persyaratan.
Proses pemeriksaan dan verifikasi tersebut dilakukan Dinas Pariwisata bersama Inspektorat, dan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat.
Ketaatan pembayaran pajak juga menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menerima dana hibah selain masih beroperasi dan punya izin-izin yang masih berlaku.
Baca juga:
"Kita salah satu penyumbang top 5 terbesar untuk dana hibah, kita sangat berterima kasih dengan program ini," imbuh ketua Senggigi Hotels Association itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Saepul Ahkam dalam sosialisasi penerima hibah pariwisata untuk hotel dan restoran di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (5/12), mengatakan nantinya dana hibah akan yang dicairkan oleh Kemenparekraf dalam terbagi dalam dua tahap.

Masing-masing tahap akan mencairkan dana sebesar 50 persen, dari total dana sebesar Rp13,59 miliar untuk Kabupaten Lombok Barat sendiri.
Rencananya tahap pertama pencairan dana dilakukan sebelum tanggal 15 Desember dan pencairan tahap kedua dilakukan sebelum 24 Desember 2020.
Rencananya Jaya akan menggunakan dana hibah yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan karyawan, melengkapi peralatan penunjang standard protokol kesehatan di hotel yang ia kelola, serta akan dipergunakan untuk membantu pembayaran biaya operasional. (Kna)
Baca juga:
5 Ayunan Ekstrem Indonesia Ini Tawarkan Pemandangan Alam Tak Biasa
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Banyak Turis Asing Terjatuh, Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Kemenpar Ingin Bentuk Pusat Penyelamatan, Pelatihan Porter dan Pemandu Wisata Gunung Kurangi Kecelakaan Saat Pendakian

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Liburan Seru di Luar Negeri, Cobain Airbnb Experiences mulai dari Malaysia hingga Jepang

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!
