Cacar Monyet Ditemukan di Thailand, Asia Tenggara Diharuskan Perkuat Sistem Pengawasan


Seorang warga mendaftar vaksinasi cacar monyet di Northwell Health Immediate Care Center di Fire Island-Cherry Grove, New York, AS, 15 Juli 2022. (ANTARA/Reuters/Eduardo Munoz/as)
MerahPutih.com - Secara global, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan terjadi di 75 negara. Satu kasus telah ditemukan di Thailand, yang merupakan kawasan Asia Tenggara.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meminta negara-negara di kawasan Asia Tenggara memperkuat sistem pengawasan terhadap penyakit cacar monyet atau monkeypox yang mulai mewabah.
Baca Juga:
Ada Lebih dari 3.200 Kasus Cacar Monyet di Dunia
"Cacar monyet telah menyebar dengan cepat ke banyak negara yang belum pernah mengalami kejadian sebelumnya," kata Direktur Regional WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh melalui keterangan tertulis, Senin (25/4).
Khetrapal Singh mengatakan, upaya antisipasi dapat difokuskan di antara populasi yang berisiko, sebab umumnya temuan kasus terjadi saat hubungan seks sesama jenis kaum pria. Kasus di Thailand dialami pelaku perjalanan internasional yang tinggal di negara setempat.
"Yang penting, upaya dan tindakan yang dilakukan terfokus harus sensitif, tanpa stigma atau diskriminasi," katanya.
Keputusan mengklasifikasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) diumumkan oleh Dirjen WHO Tedros, sehari setelah ia mengadakan pertemuan komite darurat International Health Regulations (IHR) untuk meninjau wabah multi-negara, Jumat (22/7).
"Masih banyak yang belum diketahui tentang virus tersebut. Kita harus tetap waspada dan bersiap untuk menggelar respons intensif untuk mengurangi penyebaran cacar monyet,” katanya.
Virus cacar monyet ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui kontak secara tidak langsung maupun langsung. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit atau lesi yang menular, termasuk tatap muka, kulit ke kulit, dan droplet melalui pernapasan.
Penularan juga dapat terjadi dari bahan yang terkontaminasi seperti linen, tempat tidur, elektronik, pakaian, yang memiliki partikel kulit yang menular. (Knu)
Baca Juga:
Dianggap Rasis, WHO akan Mengganti Nama Cacar Monyet
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ribuan Anak Terancam Otak Keropos Akibat Cacingan! Pahami 4 Langkah Mudah Lindungi Buah Hati dengan Konsep WASHED

Perkuat Pencegahan dan Respons Pandemi, WHO Adopsi Kesepakatan Global Pertama

WHO Nyatakan Mpox masih Darurat Kesehatan, Kasus dan Penyebaran Geografisnya Terus Meningkat

Trump Mulai Pertimbangkan Ulang Putusan Amerika Serikat Keluar dari WHO

Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO

WHO Akui AS Donor Tunggal Terbesar, Minta Trump Batalkan Putusan Keluar

Baru Dilantik, Donald Trump Langsung Tarik Amerika Serikat Keluar dari WHO

Direktur WHO Hampir Kena Serangan Israel di Yaman, Hanya Beberapa Meter dari Lokasi Ledakan

WHO Soroti Kondisi RS di Gaza, Serukan Gencatan Senjata

Batasi Penyebaran Mpox, Republik Demokratik Kongo Lanjut Vaksinasi Tahap 2
