Bukan Mistis, Dejavu Bisa Dijelaskan lewat Sains


Dejavu adalah fenomena sains, bukan mistis. (Foto: unsplash/viktor talashuk)
MerahPutih.com - Sebagian besar orang mungkin pernah mengalaminya, ketika merasa kejadian saat ini sudah pernah dirasakan sebelumnya atau di masa lalu. Fenomena ini disebut dengan istilah dejavu. Umumnya perasaan ini terjadi hanya 10-30 detik. Tak jarang juga dejavu dikaitkan dengan hal mistis, padahal fenomena ini bisa dijelaskan secara sains.
Apa itu dejavu?
Dejavu adalah perasaan bahwa apa yang kita alami sekarang, pernah terjadi di masa lampau. Istilah ini pertama kali dipakai oleh psikolog/filsuf Prancis bernama Emile Boirac pada 1876.
Baca juga:
Hati-hati Kebiasaan ini dapat Merusak Otak, Serius!
Dalam dunia ilmiah, dejavu digunakan pertama kali oleh F.L. Arnaud, seorang ahli saraf yang mengusulkan penggunaannya. Penelitian terbaru menyebut dejavu adalah masalah persepsi atau ingatan seseorang. Secara umum tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena ini.
Kok bisa dejavu?
Apa penyebab dejavu? Sebagian besar ahli setuju kalau fenomena ini kemungkinan berkaitan dengan memori dalam beberapa cara. Dejavu dapat dijelaskan melalui beberapa teori, di antaranya:
Teori persepsi pikiran yang terpecah
Teori ini menjelaskan dejavu dapat terjadi apabila orang melihat hal yang sama di waktu yang berbeda. Otak kita membentuk ingatan dalam sekali pandang meskipun dalam waktu yang singkat. Ketika hal ini terjadi, otak dapat membentuk ingatan tentang apa yang dilihat secara sekilas bahkan dengan informasi terbatas.
Baca juga:
Penyebab Datangnya Mimpi Aneh dan Peringatan di Baliknya
Teori ingatan yang muncul kembali
Jika teori sebelumnya mengatakan dejavu bisa terjadi di lokasi yang sama, teori ingatan yang muncul kembali bisa berlangsung di tempat yang berbeda namun dengan suasana yang mirip.
Teori ini mengatakan dejavu disebabkan oleh respons otak terhadap peristiwa yang pernah dilalui sebelumnya. Bisa jadi itu kenangan saat masa kecil, liburan singkat, bahkan aroma parfum dapat membawa seseorang mengenang masa lalu.
Gangguan sirkulasi di otak
Teori lain mengatakan kalau fenomena dejavu terjadi ketika otak manusia mengalami malfungsi. Maka dapat dikatakan kalau kondisi ini serupa dengan kerusakan listrik singkat pada otak. Dejavu bisa terjadi apabila otak salah merespons kejadian yang sedang berlangsung.
Menurut penelitian, dejavu lebih sering terjadi pada remaja karena aktivitas yang padat, sehingga memicu stres dan mempengaruhi cara kerja otak. Satu yang terpenting, kita tak perlu khawatir jika kita mengalami fenomena ini sesekali. Namun jika itu sudah mengganggu aktivitas, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
