Bukan Hanya Jorok, Ngupil Juga Membahayakan Kesehatan


Orang menyebarkan bakteri dan virus mereka sendiri ke segala sesuatu yang mereka sentuh. (Foto: Pexels/Min An)
NGUPIL dikatakan jorok tapi sebagian besar dari kita melakukannya, baik itu secara diam-diam atau di depan banyak orang. Meskipun tampak lucu, ngupil adalah hal serius, terutama kala pandemi sepertin ini.
Orang yang mengupil, tidak hanya orang menyebarkan bakteri dan virus mereka sendiri ke segala sesuatu yang mereka sentuh setelah "menggali emas", tetapi kamu juga mentransfer kuman dari ujung jari ke dalam hidung. Demikian penjelasan dokter spesialis penyakit menular Dr. Paul Pottinger yang juga seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di Seattle, AS.
Baca juga:

Itu berarti kamu dapat menyebarkan virus corona kepada orang lain dari sesi mengorek hidung, dan kamu juga lebih mungkin tertular virus itu bersama dengan virus lain seperti influenza atau rhinovirus (flu biasa).
Hidung adalah salah satu dari tiga cara utama virus masuk ke tubuh, dua lainnya melalui mulut dan mata. Hidung memiliki sejumlah sistem pertahanan untuk mencegah masuknya patogen, termasuk bulu di bagian depan lubang hidung untuk memblokir partikel yang lebih besar dan selaput lendir.
"Lapisan lembab hidung itu memiliki kelenjar kecil secara mikroskopis yang dapat mengeluarkan lendir ke dalam saluran napas sebagai respons terhadap penyerbu asing. Itu termasuk benda-benda besar seperti serbuk sari dan kotoran dan debu serta benda mikroskopis, yang akan mencakup bakteri dan virus," kata Pottinger seperti diberitakan cnn.com (30/12).
Baca Juga:

Beberapa lendir adalah hal yang baik dan sehat, mencegah sebagian besar penyerang keluar. Tetapi ketika mengering, bersama dengan apa pun yang ditangkapnya, ia berubah menjadi apa yang kebanyakan dari kita sebut upil. Ketika kamu merasakan sesuatu di dalam hidung, mudah untuk ingin mengambilnya tanpa berpikir.
Apa yang banyak orang tidak sadari adalah betapa lembutnya kulit di dalam hidung itu. Ngupil hidung dapat membuat luka kecil pada lapisan epitel yang halus di rongga hidung, kata ahli virologi molekuler Cedric Buckley, mantan profesor biologi di Jackson State University di Mississippi yang sekarang melakukan pengembangan kurikulum STEM.
"Begitu penghalang itu dilanggar, Anda langsung menuju lapisan kapiler, yang menjadi saluran untuk infeksi partikel virus," jelas Buckley, yang juga bertugas di Satuan Tugas COVID-19 Kota Jackson. Pelanggaran ini meningkatkan peluangmu untuk menularkan kuman apa pun yang ada di tangan langsung ke aliran darah.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
