Tanda-tanda Dehidrasi Ini Jangan Dicuekin


Setiap orang memiliki kebutuhan air yang berbeda. (Foto: 123RF/fizkes)
DI dunia yang sempurna, kita semua akan ingat untuk minum air dalam jumlah yang tepat setiap hari. Namun, kebanyakan orang tidak memasukkan "minum air putih" pada to do list mereka. Lebih menggoda untuk minum kopi saat sarapan dan es teh manis saat makan siang.
Namun, jika gagal gagal minum air putih yang cukup untuk mengisi kembali cairan yang hilang (melalui buang air kecil, berkeringat, dan bahkan bernapas), kamu mulai memasuki keadaan dehidrasi.
Baca juga:
Manfaat Minum Air Putih Ternyata Lebih Besar dari Apa yang Pernah Kamu Ketahui
Dehidrasi tidak hanya membuatmu merasa haus, tetapi juga dapat berdampak besar pada fungsi seluruh tubuh. Kamu mungkin pernah mendengar aturan umum bahwa harus minum delapan gelas air sehari, tetapi ternyata jumlah air yang harus diminum setiap orang berbeda-beda.
Anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua cenderung membutuhkan lebih banyak air untuk tetap terhidrasi, demikian kata Seth Smith, M.D., profesor klinis di Departemen Ortopedi dan Rehabilitasi Universitas Florida seperti diberitakan prevention.com (29/12).
Orang yang mengonsumsi obat tertentu, memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, atau baru-baru ini menderita penyakit akibat virus perlu minum lebih banyak juga. Jika kamu berada di iklim yang panas dan lembap atau sedang berolahraga (dan berkeringat), juga lebih rentan terhadap dehidrasi.
Seseorang yang memiliki berat sekitar 150 pon memiliki sekitar lima liter air tubuh total, kata Dr. Smith. Bukan hal yang aneh jika orang yang sangat aktif kehilangan hingga dua liter air melalui keringat selama latihan. Untuk mencegah dehidrasi, cairan yang hilang perlu diganti.
Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mendengarkan tubuhmu, dan minum air saat merasa haus. Kamu juga harus minum air sebelum, selama, dan setelah aktivitas fisik apa pun.
Selain mendapatkan cukup air, menjaga pola makan yang penuh dengan makanan menghidrasi seperti buah-buahan dan sayuran adalah cara lain untuk mengisi kembali cairan yang hilang.
Ketika kamu tidak memiliki cukup air dalam tubuh, dehidrasi akan menyusul. Waspadai tanda-tanda ini:
1. Haus

Biasanya ketika rasa haus terjadi, orang tersebut mengalami dehidrasi sekitar 2%. Artinya, kamu harus segera mengambil segelas air. Jika sinyal tubuh itu tidak didengarkan, perlahan-lahan kamu akan menjadi lebih dehidrasi, terutama jika sedang melakukan aktivitas fisik.
2. Mulut kering

Mulut kering adalah cara lain tubuh memberi tahu butuh lebih banyak cairan. Tubuh tidak dapat menghasilkan air liur yang cukup jika tidak memiliki cukup cairan. Waspadai juga bau mulut, yang bisa disebabkan mulut kering. Ambil sebotol air, bukan permen penyegar napas.
Baca juga:
3. Urine berwarna gelap

Semakin banyak total cairan tubuh yang kamu miliki, semakin jernih warna urine. Jika warnanya lebih gelap, artinya lebih pekat, dan itu tandanya kamu harus minum lebih banyak air putih.
4. Kulit kering

Kulit adalah organ terbesar tubuh manusia. Seperti organ lainnya, kulit membutuhkan jumlah suplai darah yang tepat agar dapat berfungsi. Jika kamu menyadari bahwa kulit terasa lebih kering dari biasanya, jangan hanya menggunakan pelembap. Ini bisa menjadi tanda bahwa kekurangan cairan.
5. Tekanan darah rendah

Lebih dari separuh darah di dalam tubuh adalah plasma, bagian cair dari darah. Plasma terdiri dari air, protein, dan garam. Tanpa H2O yang cukup dalam plasma, darah akan menjadi lebih terkonsentrasi, dan akan jauh lebih sulit untuk mengalir melalui tubuh ke organ-organ yang membutuhkannya.
6. Sembelit
Seperti halnya sistem ginjal, sistem pencernaan membutuhkan banyak air agar dapat berjalan dengan lancar. Air memungkinkan makanan bergerak melalui usus, dan juga menjaga usus tetap sehat dan efisien. Sembelit bisa menjadi tanda bahwa tidak ada cukup cairan untuk membawa kotoran keluar-masuk tubuh.
7. Kelelahan

Selalu lelah? Segala sesuatu mulai dari kurang konsentrasi pada sore hari hingga kelelahan yang luar biasa dapat disebabkan dehidrasi. Ketika kamu tidak memiliki cukup air dalam tubuh, tekanan darah turun, aliran darah ke otak pun melambat, dan detak jantung meningkat. Semua konsentrasi pun buyar.
8. Sakit kepala
Jika otak tidak mendapatkan cukup cairan untuk berfungsi dengan baik, berbagai gejala akan muncul. Sakit kepala adalah yang paling umum. Dehidrasi juga merupakan pemicu migrain yang umum. Pingsan, kehilangan kesadaran adalah gejala paling ekstrem dari dehidrasi.
Cara mengatasi dehidrasi tergantung tingkatannya. Untuk gejala ringan, minumlah air dan camilan yang mengandung natrium, yang menurut Dr. Smith membantu tubuh menahan cairan. Minumlah sedikit air alih-alih tegukan besar, karena terlalu banyak air dapat membuat perut mual.
Jika air dan camilan asin tidak cukup untuk membantu kamu bangkit kembali, bisa jadi gejala yang dialami pada tingkatan sedang. Kamu harus minum minuman olahraga dengan elektrolit. Elektrolit adalah mineral dalam cairan tubuh.
Untuk gejala berat perlu pertolongan medis. Misalnya jika muntah parah, perubahan status mental, dan pingsan adalah tanda pasti bahwa sudah waktunya untuk meminta bantuan. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Pit Galian Jatiwaringin-Hek Kramat Jati Ditutup, Lalu Lintas Sudah Kembali Normal

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
