Buat para Ibu Baru, Menyusui Ternyata tak Seseram Itu Kok

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 04 September 2020
Buat para Ibu Baru, Menyusui Ternyata tak Seseram Itu Kok

Menyusui juga bisa jadi asyik kalau tahu step-nya. (foto: Baby center)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SELAMAT bagi para perempuan yang baru saja resmi jadi ibu. Satu tugas sudah kelar: melahirkan bayi. Jangan kasih kendor, tugas lain menanti. Namanya menyusui.

Bagi banyak ibu, menyusui bisa amat melelahkan, menyiksa, bahkan bikin depresi. Banyak yang mengeluh tak cukup tidur, selalu merasa lelah, puting yang lecet, hingga demam yang mendadak muncul saat ASI mampet.

BACA JUGA:

Langkah Cerdas dan Menyenangkan Saat Dampingi Anak Belajar di Rumah

Keluhan itu belum termasuk waktu yang harus dihabiskan saat sesi menyusui si kecil. Bisa sejam sendiri itu. Lebih parahnya lagi, saat menyusui, ruang gerak ibu akan terbatas. Biasanya menyusui dilakukan dalam posisi duduk ataupun tidur miring. Ibu mungkin akan merasa bosan berdiam di posisi tersebut selama menyusui selama 30-45 menit. Mengerikan.

Hal itu makin terasa berat saat tahu bahwa WHO menyarankan periode menyusui eksklusif selama 6 bulan pertama dan berlanjut hingga bayi berusia 2 tahun. Oh, tidak!

Namun, tenang, selalu ada jalan di balik kesulitan. Ya kan? Sebagai seorang ibu dengan pengalaman menyusui empat anak, saya tahu deh cara untuk membuat sesi menyusui yang lama jadi menyenangkan. Saking asyiknya, saya kadang menantikan kapan si bayi mau menyusui. Para ibu baru, biar tak kaget, bisa banget ikuti langkah untuk bikin menyusui menyenangkan.

1. Siapkan tempat yang nyaman

breastfeeding
Pastikan posisi nyaman. (foto: pixabay/badarsk)

Penting banget bagi ibu untuk ada di posisi paling enak saat menyusui. Bisa duduk, bisa juga tidur miring. Kalau ibu yang sudah expert, menyusui bahkan bisa dilakukan sambil berjalan dan beraktivitas. Hebat enggak tuh!

Berhubung masih newbie, cobalah sofa empuk yang memungkinkan kamu duduk tetap tegak. Sandaran tangan akan sangat membantu untuk menyangga tangan yang menggendong kepala bayi. Biar enggak pegal. Kalau tak ada sandaran tangan, kamu bisa ganti pakai bantal empuk.

Gimana kalau tak ada sofa? Di tempat tidur juga bisa. Posisikan diri duduk bersandar ya. Bisa di headboard atau tembok. Biar lebih nyaman, selipkan bantal di punggung. Pastikan kamu nyaman dan bayi aman.


2. Berinteraksi dengan sang bayi

breastfeeding
Tatap mata si kecil dan ngobrol. (foto: pixabay/badarsk)

Saat duduk sudah nyaman, saatnya bikin hati tenang. Caranya, tatap si kecil. Muka lucunya cukup bikin kamu meleleh kan. Biar makin asyik, ajak si kecil berbicara. Kelihatan konyol sih. Kayak ngomong sendiri. Namun, menurut Hellosehat, berbicara dengan si kecil saat menyusui bisa jadi cara untuk menguatkan ikatan ibu dan anak.

Tataplah mata bayi, bicara kepadanya, bernyanyi, sambil mengelus-elusnya. Jangan lupa berikan senyuman setiap ia melihat wajahmu. Interaksi itu akan membuat ikatan ibu dan bayi semakin kuat.

Rupanya nih, bayi sudah mendengarkan suara ibu selama beberapa bulan terakhir saat dalam rahim. Oleh karena itu, bagi bayi, suara ibu merupakan suara yang paling indah yang pernah ia dengar di dunia.


3. Jangan cuma diam

brelfie
Giselle Bundchen aja kerja sambil menyusui. (foto: Instagram @gisellebundchen)

Pernah lihat foto model Giselle Bundchen berdandan sambil menyusui? Nah, itu jadi bukti bahwa sambil menyusui, kamu bisa melakukan hal lain. Istilahnya, multitasking.

Banyak pilihan kegiatan yang bisa kamu lakukan sambil menyusui. Kamu bisa menambah pengetahuan. Bacalah buku, majalah, atau berita terkini. Dengan begitu, saat menyusui bisa jadi waktu terbaik untuk menambah wawasan. Pilihan yang lebih menyenangkan, membaca buku sambil diiringi musik. Ibu pun jadi semakin rileks saat menyusui.

Lagi enggak mood baca? Kalau makan gimana? Dari pengalaman saya sih, saat menyusui, saya selalu mood makan deh. Daripada menahan lapar, saat bayi menikmati makanannya, kamu bisa ikut menambah asupan agar produksi ASI terjaga. Namun, ingat ya, kamu tetap harus memerhatikan posisi bayi saat disusui.

Biar enggak ribet, pilih camilan praktis dan sehat yang kaya protein`untuk dimakan9o. Contohnya, kacang-kacangan, yogurt, dan telur. Pastikan camilan bisa dinikmati hanya dengan satu tangan.

Ingat ya, ibu menyusui tidak boleh malas makan, sebab kebutuhan gizi ibu bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan dirinya, melainkan harus memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya.

4. Lakukan pekerjaan rumah

breastfeeding
Hanya bisa dilakukan kalau sudah expert. (foto: parenthood)


Yang satu ini hanya bisa dilakukan ibu yang sudah punya kemampuan yang mumpuni. Sambil menyusui, kamu bisa juga lo menyelesaikan pekerjaan rumah. Manfaatkan gendongan atau baby wrap agar kedua tangan kamu bebas melakukan pekerjaan.

Hal lain yang juga wajib diperhatikan ialah bayi yang bisa digendong sambil bekerja ialah bayi yang sudah bisa menegakkan kepala dengan baik. Jangan melakukan pekerjaan yang membutuhkan gerakan ekstrem. Beberapa pekerjaan rumah yang bisa dilakukan sambil menyusui, antara lain membersihkan meja, menyapu, dan memasak.

5. Ikut beristirahat

breastfeeding
Tidur aja biar sehat dan kuat. (foto: ASDA)

Punya bayi kerap membuat ibu kekurangan waktu tidur di malam hari. Padahal, tidur yang cukup amat penting untuk kelancaran produksi ASI.

Nah, biar kekurangan tidur terbayar, ibu bisa ikut beristirahat saat bayi tengah menyusu. Duduklah di sofa yang tenang dan nyaman. Gendong bayi dengan kain untuk menjaga agar ia tak terjatuh saat kamu tertidur.

Pilihan lain, menyusuilah dalam posisi tidur. Posisi bayi dalam posisi miring, lekatkan perut bayi dengan ibu. Pastikan bayi di posisi nyaman, begitu juga kamu.

Biasanya nih, kamu bisa menikmati waktu tidur sekitar 30-50 menit. Menikmati tidur singkat saat menyusui memberikan ibu waktu guna mengumpulkan energi sehingga siap untuk merawat bayi seharian.

Meskipun butuh perjuangan, menyusui bisa amat menyenangka dan memuaskan buat ibu. Selain itu, menurut laman Healthline, menyusui memberi banyak manfaat kesehatan bagi ibu, di antaranya membantu menurunkan berat badan, membuat rahim kembali ke ukuran semula, menurunkan risiko depresi, hingga menghemat pengeluaran keluarga.(dwi)

BACA JUGA:

Asyikin Aja saat Ngantuk setelah Makan Siang

#Kesehatan #September Steptember
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan