Buat Kompos, Kontribusi Sederhana untuk Kurangi Polusi Udara


Jadi, alih-alih membakarnya, sebagian jenis sampah sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik. (Foto: Unsplash/Kenny Eliason)
ISU polusi udara yang tak terkendali di beberapa kota besar di Indonesia telah menjadi perhatian utama dalam beberapa waktu terakhir. Tak bisa dimungkiri, ada banyak faktor yang menjadi latar belakang dari fenomena ini.
Penggunaan kendaraan bermotor dan kegiatan industri mungkin menjadi salah satu faktor yang paling terlihat. Namun, kegiatan-kegiatan kecil lainnya seperti membakar sampah juga sedikit-banyak berkontribusi terhadap memburuknya kualitas udara.
Baca Juga:
Jadi, alih-alih membakarnya, sebagian jenis sampah sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik, seperti dijadikan kompos yang dapat menyuburkan tanaman.
Kompos adalah bahan organik terurai yang dihasilkan dari limbah dapur dan taman, dan dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah serta mengurangi volume sampah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Membuat kompos rupanya relatif mudah dan dapat dilakukan di hampir setiap rumah. Berikut langkah-langkahnya menurut laman bhg.com:
1. Pilih tempat yang tepat
Langkah pertama jika kamu ingin membuat kompos adalah memilih tempat yang sesuai di halamanmu untuk menempatkan tumpukan kompos. Pastikan tempat tersebut memiliki akses sinar matahari yang cukup dan tidak terlalu basah.
2. Kumpulkan bahan organik
Mulailah mengumpulkan bahan organik seperti sisa-sisa makanan, sayur-sayuran, dedaunan, ranting, dan potongan-potongan tanaman. Hindari mengumpulkan bahan-bahan yang mengandung plastik atau bahan berbahaya lainnya.
3. Tumpuk bahan organik
Mulailah menumpuk bahan organik tersebut di tempat kompos. Pastikan untuk mencampurkan bahan basah (seperti sisa-sisa makanan) dengan bahan kering (seperti daun kering atau jerami) untuk menciptakan keseimbangan yang baik.
4. Kocok dan aduk
Secara berkala, aduk tumpukan kompos yang telah kamu buat. Hal Ini dapat membantu mempercepat proses penguraian dan mencegah munculnya bau yang tidak sedap.
Baca Juga:

5. Tunggu dan pantau
Kompos akan membutuhkan waktu beberapa bulan sampai bisa digunakan. Selama periode ini, pantau kelembapan dan keasaman komposmu. Pastikan kompos tidak terlalu kering atau terlalu basah. Kamu mungkin juga perlu menyiraminya secara berkala bila dirasa terlalu kering.
6. Gunakan kompos
Setelah beberapa bulan dan proses dekomposisi telah dirasa sempurna, kamu bisa menggunakannya untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman di halamanmu. Hal ini secara tidak langsung akan membantu mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia dan mengurangi dampak polusi udara. (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Polusi Bisa Sebabkan Perilaku Kriminal

Suarakan Keadilan Iklim Upaya Anak Muda Indonesia Demi Lingkungan yang Lebih Baik

Rekomendasi Tanaman Penyerap Racun di Udara

Delegasi Uni Eropa Adopsi 1.000 Pohon Mangrove di Pulau Harapan

Waspadai Dampak Penyebaran Sulfur Dioksida

Manfaat Ruang Terbuka Hijau untuk Kesehatan Sekaligus Pencegahan Polusi Udara

Tantangan Atasi Polusi Udara di Jakarta Ciptakan Lingkungan yang Baik

Lebih Rentan, Lansia Mudah Alami Berbagai Penyakit Akibat Polusi Udara

Harus Tahu, Dampak Polusi Udara terhadap Flora dan Fauna

Cara Obati ISPA pada Anak Akibat Polusi Udara
