BNPT: Terorisme Musuh Bersama Semua Bangsa

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 10 Agustus 2016
BNPT: Terorisme Musuh Bersama Semua Bangsa

Suasana The 2nd International Meeting on Counter Terrorism (IMCT) di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/8).

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Terorisme musuh bersama semua bangsa. Karena itu, seluruh bangsa di seluruh dunia harus kerjasama dalam melakukan penanggulangan terorisme.

"Sejak ISIS muncul ke permukaan isu Foreign Terrorism Fighter (FTF)  menjadi masalah baru bagi semua negara termasuk Indonesia karena pelaku aksi terorisme bukan saja dari lokal tetapi juga dari luar masuk ke dalam negara tertentu melakukan berbagai aksi. Fenomena inilah yang menjadi salah satu perhatian kami dalam melakukan penanggulangan terorisme," ungkap  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius pada The 2nd International Meeting on Counter Terrorism (IMCT) di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/8).

Ironisnya, lanjut Suhardi, karena internet yang kini marak digunakan sebagai jalur komunikasi, justru menjadi 'sarang' teroris untuk memperlancar komunikasi antara sesama guna melakukan tindakan atau perekrutan anggota baru. Selain itu, fenomena hijrah ke wilayah konflik sebagaimana yang terjadi saat ini, dimana para simpatisan ISIS pada hijrah ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan kelompok militan tersebut. Hal ini sebenarnya sudah pernah terjadi di Indonesia beberapa tahun lalu. Saat itu, ratusan WNI hijrah ke Afganistan untuk bergabung dengan Al Qaeda.

"Apa yang terjadi di Bali beberapa tahun lalu merupakan efek hijrahnya orang-orang ini ke Afghanistan. Pemerintah tidak ingin hal ini terjadi lagi bagi WNI yang kembali dari Irak dan Suriah," tegas Suhardi. 

Dalam kesempatan tersebut kepala BNPT juga menekankan bahwa penyelundupan manusia perlu menjadi konsen semua pihak karena perekrutan yang dilakukan oleh anggota ISIS bagian dari penyelundupan manusia. Selain itu, ia juga menyampaikan program deradikalisasi yang kini digunakan oleh pemerintah indonesia dalam menekan radikalisme dimana program ini telah memberikan hasil yang cukup signifikan karena dilakukan secara masif.

Komjen Suhardi menjelaskan deradikalisasi dimaksud dengan menggunakan pendekatan pendekatan kultur dan keagamaan seperti pertemuan dengan keluarga teroris dan rehabilitasi bagi mereka yang telah sadar. BNPT juga menggunakan pendekatan narasi agama yang lunak dan toleransi untuk menekan pengaruh paham-paham ekstrim seperti takfiri yang banyak merusak pengikut radikalisme terorisme.

Ia menegaskan bahwa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional selalu komit dengan mekanisme penanggulangan terorisme yang disepakati oleh dunia internasional. Indonesia juga konsisten menanggulangi fenomena ini secara terus menerus.

2nd International Meeting on Counter Terrorism ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal TNI (purn) Wiranto. Pertemuan internasional diikuti negara-negara dari seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Prancis, Rusia, Australia, dan lain-lain.

BACA JUGA:

  1. Kepala BNPT Bicara Ancaman Teroris Bunuh Aparat di Pertemuan Internasional Kontra Teroris
  2. Kembali ke Pancasila, Kunci Cegah Penyebaran Paham Terorisme
  3. Sinergi Ulama dan Umaro Memperkuat Pencegahan Terorisme
  4. Ahmad Syafii Maarif: Klaim Teroris Santoso Mati Syahid Salah Besar
  5. Penanggulangan Terorisme Harus dari Akarnya

 

#Suhardi Alius #Kepala BNPT #Radikalisme #Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Serangan AS ke Iran berpotensi membangkitkan sel terorisme. Indonesia pun mesti mewaspadai hal tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Bagikan