BMKG Imbau Masyarakat NTT Jangan Cemas pada Gempa Susulan


Tangkapan layar - Peta titik-titik gempa bumi susulan yang terjadi akibat gempa utama berkekuatan magnitudo 7,4 di Laut Flores, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
MerahPutih.com - Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 mengguncang Laut Flores pada Selasa (14/12) lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi susulan hingga Jumat (17/12) sore mencapai 663 kali, dengan kekuatan maksimal magnitudo 6,8.
BMKG mengimbau masyarakat agar tak cemas pada gempa susulan yang terjadi di Laut Flores pascagempa bermagnitudo 7,4 di wilayah itu.
"Masyarakat tidak perlu bertambah cemas dengan fenomena aftershock atau gempa susulan, karena lazim terjadi setelah gempa kuat," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers daring BNPB diikuti dari Jakarta, Jumat (17/12).
Baca Juga:
Catatan BMKG Soal Tiga Gempa Merusak Guncang Indonesia pada Desember
Daryono mengatakan, rentetan gempa bumi susulan itu menunjukkan tren penurunan baik intensitas maupun frekuensi.
"Gempa sudah menurun, pada hari Selasa (14/12) terjadi 265 kali gempa, Rabu (15/12) terjadi 230 kali, Kamis (16/12) terjadi 145 kali, dan Jumat sore 23 kali," ujar dia, dikutip Antara.
Daryono mengindikasikan kondisi gempa susulan tersebut menjadi semakin stabil dan normal kembali.
Baca Juga:
TNI AL Kirim Logistik Buat Korban Gempa di Pulau-Pulau Terluar Selayar
Menurut Daryono, sebaran gempa susulan memberi petunjuk dalam mengungkap keberadaan rekahan baru yang merupakan cerminan jalur sesar aktif pemicu gempa
Jika orientasi sesar sudah ditetapkan, katanya, kemudian dikaitkan dengan parameter sesarnya, dinyatakan bahwa "sesar baru yang sudah teridentifikasi" berdasarkan data gempa BMKG, diklasifikasikan sebagai sesar geser menganan (strike-slip fault). (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan Tebal dan Hujan pada Minggu (14/9)

Cuaca Jakarta 14 September 2025: Seluruh Wilayah Diprediksi Berawan, Ini Imbauan dari BMKG

Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
