Catatan BMKG Soal Tiga Gempa Merusak Guncang Indonesia pada Desember


Tangkapan layar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers daring BNPB yang diikuti dari Jakarta, Jumat (17/12/2021). (Antara/Devi Nindy)
MerahPutih.com - Gempa magnitudo 7,4 terjadi di perairan Larantuka, NTT, Selasa (14/12) pagi. Gempa tersebut menyebabkan tsunami setinggi 0,07 meter atau 7 sentimeter di dua titik, yaitu Marapokot, Kabupaten Nagekeo dan Reo di Kabupaten Manggarai.
Dalam catatan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Indonesia telah diguncang tiga gempa bumi yang bersifat merusak pada Desember 2021. Termasuk gempa besar NTT tersebut.
"Tiga gempa yang merusak yaitu gempa Damer Maluku Barat Daya (M5,6), Laut Flores (M7,4) dan gempa Jember (M5,0)," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers daring BNPB yang diikuti dari Jakarta, Jumat (17/12).
Baca Juga:
TNI AL Kirim Logistik Buat Korban Gempa di Pulau-Pulau Terluar Selayar
Daryono mengatakan, gempa Damer yang terjadi dua kali pada 11 dan 16 Desember menimbulkan kerusakan. Diduga jenis gempa swarm, karena sensor gempa BMKG cukup jauh dan tidak semua gempa di wilayah tersebut terlokalisir.
Sementara pada gempa Laut Flores berpotensi tsunami dan telah menimbulkan kenaikan air laut 7 cm di Marakopot dan Reo. Dampak gempa hampir dirasakan di wilayah Flores hingga Lembata, Nusa Tenggara Timur akibat banyaknya bangunan yang tidak standar aman gempa.
Gempa Laut Flores, menurut Daryono adalah peringatan bahwa sumber gempa sesar aktif dan memicu tsunami ternyata masih ada dan belum terpetakan. Episenter gempa tersebut tidak berada di jalur sesar yang telah ada.
Mekanismenya gempa tersebut merupakan sesar geser, meski pusat gempa sangat dekat dengan jalur sumber gempa sesar naik.
Baca Juga:
Data Terkini Dampak Gempa Bumi di Jember
"Lokasi pusat gempa terletak di wilayah yang sebenarnya secara seismisitas rendah. Sesar yang berpotensi gempa kuat tidak menunjukkan klaster sesar aktif," ujar dia.
Sedangkan pada gempa Jember, Jawa Timur, meskipun hanya berkekuatan M5,0 namun dirasakan sangat kuat di wilayah Puger dan Ambulu dan disertai dua gempa susulan.
Daryono mengatakan, dampak kerusakan mayoritas diakibatkan oleh bangunan yang tidak kuat terhadap guncangan gempa.
Selama bulan Desember hingga terkini, terhitung ada 20 kali guncangan gempa berkekuatan lebih dari M5,0 di seluruh Indonesia. (*)
Baca Juga:
Kota Jember Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Tak Berpotensi Tsunami
Bagikan
Berita Terkait
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten

Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam

Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi

Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali

Prakiraan BMKG: Hujan Akan Turun di Sebagian Besar Kota di Indonesia Termasuk Disertai Petir pada Rabu, 10 September, Waspada Gelombang Tinggi

Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Mulai Diguyur Hujan Rabu Siang
