Bio Farma Luncurkan Kemasan Baru Vaksin COVID-19


Kotak berpendingin berisi bahan baku vaksin COVID-19 diturunkan dari kendaraan di kompleks PT Bio Farma di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
MerahPutih.com - Indonesia kembali menerima bahan baku vaksin COVID-19 gelombang ke-2 dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis, Selasa (2/2). Sebelumnya, Indonesia telah menerima bahan baku 15 juta dosis.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, kedatangan bahan baku vaksin COVID-19 dari Sinovac merupakan komitmen pemerintah untuk percepatan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat Indonesia.
Bahan baku tersebut bagian dari bahan baku yang akan didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis yang pengirimannya dilakukan secara bertahap sampai Juli 2021. Seluruh bahan baku ini selanjutnya akan diproses di fasilitas Bio Farma.
Baca Juga:
Sementara bahan baku gelombang pertama, kata Bambang, sudah mulai diproses di Bio Farma sejak tanggal 14 Januari 2021, dengan target produksi sebanyak 13 batch. Proses ini diperkirakan selesai 11 Februari 2021.
Sedangkan bahan baku dalam bentuk bulk yang terbaru akan mulai diproduksi sebanyak 9 batch mulai tanggal 13 Februari 2021 sampai 20 Maret 2021.
“Semua bulk ini, setelah diolah menjadi produk jadi, terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu atau quality control yang ketat, yang dilakukan di laboratorium Bio Farma dan juga laboratorium BPOM, untuk memastikan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang memenuhi syarat, dan sesuai dengan standar yang berlaku sebelum digunakan untuk vaksinasi,” terang Bambang, dalam keterangan resminya.

Badan POM akan mengeluarkan hasil uji dalam bentuk lot release untuk vaksin produksi Bio Farma yang telah memenuhi syarat uji mutu tersebut.
Bambang meneruskan, vaksin COVID-19 yang sudah jadi tersebut rencananya akan dialokasikan untuk petugas publik dan tenaga layanan publik termasuk TNI-Polri mulai akhir Februari 2021.
Dalam proses distribusi vaksin COVID-19, Bio Farma menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang terintegrasi secara bertahap dengan sistem lain di dalam dan di luar Holding BUMN Farmasi.
Termasuk command center yang dilengkapi dengan dashboard internet of things (LoT) untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, mengukur batasan suhu secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya. Juga ada dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Gunakan e-Procurement dalam Pengadaan Alkes Pendukung Vaksinasi
Untuk diketahui bahwa kemasan dari vaksin COVID-19 kali ini akan diberi nama COVID-19 VACCINE, memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin yang sudah didistribusikan sebelumnya yakni CORONAVAC.
Kemasan Vaksin CORONAVAC sebelumnya yang sebanyak 3 juta dikemas single dose (1 vial berisi 1 dosis atau hanya untuk 1 penerima vaksin), dikemas dalam 1 dus vaksin berisi 40 vial, sehingga 1 dus akan berisi 40 dosis.
Sementara COVID-19 VACCINE nanti akan dikemas dalam kemasan multidose di mana 1 vial berisi 10 dosis, atau untuk 10 penerima. Kemudian setiap 10 vial akan dikemas ke dalam satu dus sehingga dalam 1 dus akan berisi 100 dosis.
“Perbedaan kemasan ini, tidak membedakan kualitas dari vaksin COVID-19,” tandasnya. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
