Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 23 Maret 2020
Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia

Quarter life crisis adalah fase yang dihadapi semua orang (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SAAT memasuki usia 20-an, tanpa disadari, seseorang telah memasuki fase kehidupan menuju dewasa baru. Fase ini disebut dengan quarter life crisis atau krisis di seperempat abad kehidupan. Melansir dari laman Alodokter, quarter life crisis adalah suatu fase kehidupan dimana seseorang akan merasa cemas, takut, bingung, dan tidak percaya diri.

Baca juga:

Penting, 4 Tanda yang Harus Kamu Tahu saat Mengalami 'Quarter Life Crisis'



Perlu diketahui, fase ini merupakan fase yang akan dialami setiap orang. Mulai dari permasalahan pekerjaan, karir, percintaan, keuangan, keluarga, lingkungan sosial, dan masih banyak lagi. Merangkum laman huffpost dan lifehack, berikut lima tips saat menghadapi quarter life crisis.

1. Menerima dan mengakuinya

Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia
Fase quarter life crisis akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik. (Foto: Elle Hughes)

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menerima dan mengakui masa-masa tersebut. Setiap orang pasti akan mengalami quarter life crisis. Anggap saja perasaan tersebut sebagai tamu yang tidak bisa diusir.

Terima dan rasakan sehingga membuat kamu semakin dewasa dan menadi pribadi yang matang. Bahkan, kamu seharusnya bersyukur karena bisa mengalami quarter life crisis, sebab akan membuat hidupnya menjadi lebih baik ke depannya.

2. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia
Sadari bahwa quarter life crisis setiap individu berbeda-beda. (Foto: Pexels/Marian Silvestre)

Salah satu penyebab quarter life crisis adalah kita merasa tidak puas dengan apa yang sudah dilakukan. Namun di media sosial, kita seringkali membandingkan kehidupan teman-teman yang jauh lebih baik.

Akhirnya, timbul rasa kecewa, tertekan, resah, dan tidak bersyukur. Berpkirlah positif. Bisa saja teman-teman kita juga sedang mengalami quarter life crisis namun mereka pandai menutupinya. Karena pada dasarnya, fase ini berbeda di setiap individu.

Baca juga:

Milenial dan Generasi Z Jangan Hanya Memikirkan Kesenangan Jangka Pendek

3. Jangan berhenti dari pekerjaan

Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia
Buat tujuan yang ingin kamu capai. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Di fase quarter life crisis, seseorang cenderung ingin meninggalkan pekerjaan yang ditekuninya saat ini. Tidak salah, namun alangkah lebih baik tetaplah melakukan hal yang sedang kamu jalani sekarang.

Coba lihat teman-temanmu yang mungkin saat ini belum mendapatkan pekerjaan. Agar semakin semangat, buat planning dan tujuan yang ingin kamu capai. Dengan begitu, kamu akan menikmati pekerjaanmu saat ini.

4. Cari lingkungan baru

Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia
Lingkungan baru membuat jaringan pertemananmu semakin luas. (Foto: Pexels/Helena Lopes)

Lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kebiasaan dan pola pikir kita saat ini. Berada di tempat dan orang-orang yang sama membuat kita merasa tidak bisa berkembang lebih jauh.

Kamu bisa melakukannya secara bertahap dengan mengubah lingkungan atau suasana di sekitar. Mulai dari hal kecil, seperti pindah divisi, cari pekerjaan baru, dan mengikut organisasi. Kamu akan bertemu orang-orang baru dan beradaptasi dengan lingkungan tersebut.

5. Tentukan prioritas

Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia
Utamakan prioritas dalam hidupmu. (Foto: Pixabay/DarkWorkX)

Terakhir, kamu harus menentukan apa yang menjadi prioritas dalam hidup. Melansir dari laman Teclife, Dr. John Demartini, seorang edukator dan pakar perilaku manusia internasional menyatakan dalam bukunya yang bertajuk The Values Factor.

Demartini mengatkana bahwa motivasi yang sesungguhnya datang dari sebuah inspirasi. Hal ini bisa didapat ketika seseorang sudah mengetahui nilai diri sendiri. Oleh karena itu, pastikan kamu sudah memiliki prirotas ya, sahabat Merahputih! (And)

Baca juga:

4 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

#Hypeburan #Kesehatan Mental #Anak Muda #Fakta Kehidupan #Revolusi Mental #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Indonesia
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 Juni 2025
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Berita Foto
Menilik Anak Muda Manfaatkan Perpustakaan Taman Literasi Blok-M Jakarta yang Beroperasi hingga Malam Hari
Suasana anak muda membaca buku saat kunjungan malam hari di Perpustakaan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok-M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 11 Juni 2025
Menilik Anak Muda Manfaatkan Perpustakaan Taman Literasi Blok-M Jakarta yang Beroperasi hingga Malam Hari
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan