Besok 1.500 Sekolah Ikut PTM, PSI DKI: Pemprov Harus Waspada


Penyemprotan disinfektan di salah satu kelas SMA Negeri 46 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/8/2021). ANTARA/Sihol Hasugian
MerahPutih.com - Fraksi PSI DPRD DKI menilai temuan 25 klaster penyebaran COVID-19 berdasar data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) patut diwaspadai, mengingat akan ada perluasan pembukaan sekolah tatap muka (PTM) menjadi 1.500 sekolah pekan depan.
“Data yang tercatat adalah di Jakarta terdapat 241 siswa dan 227 tenaga pendidik yang positif COVID-19 sejak Juli 2020 hingga September 2021, ini potensi yang kita hadapi dengan adanya pembukaan sekolah tatap muka,” ucap anggota DPRD DKI PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Meski disinyalir penularan tidak terjadi dalam proses belajar mengajar di sekolah, menurut Anggara, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa menutup fakta bahwa siswa pelajar merupakan kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19 terlebih mereka yang di bawah 12 tahun dan belum dapat divaksin.
Baca Juga:
Pimpinan DPRD Minta Disdik DKI Tindak Lanjuti Temuan 25 Klaster PTM
"Ini yang harus dipahami bersama bahwa risiko penularan akan selalu ada karenanya kita tidak boleh lengah dan mengabaikan risiko tersebut,” katanya.
Untuk itu, Anggara meminta orang tua murid dilibatkan aktif dalam pengawasan dan penerapan protokol kesehatan. Terlebih waktu pembelajaran tatap muka di sekolah hanya berdurasi 3 jam sementara sisa 21 jam dalam sehari dihabiskan di luar sekolah seperti di rumah.
"Orang tua murid tidak bisa lepas tangan dan harus berupaya bersama pihak sekolah untuk menekan risiko penularan virus pada anak,” paparnya.

Menurutnya, protokol kesehatan harus dipastikan berjalan tidak hanya di lingkungan sekolah tapi juga di dalam rumah maupun sepanjang perjalanan. Namun sayangnya, berdasarkan hasil sidak ke beberapa titik sekolah masih terlihat adanya pelonggaran protokol kesehatan di area luar gerbang sekolah, seperti kerumunan orang tua sewaktu mengantar jemput siswa.
"Ada juga yang baru memakai masker saat hendak memasuki area sekolah, sebelumnya tidak,” jelas Anggara.
Baca Juga:
Kemendikbud Klaim Ada 25 Klaster COVID-19 Selama PTM, Anak Buah Anies Turun ke Lapangan
Pemprov DKI harus terus siaga mengawasi dan cepat mengambil keputusan termasuk kemungkinan menunda PTM tahap dua.
"1.500 sekolah adalah jumlah yang banyak, Dinas Pendidikan bisa mengawasi protokol kesehatan di semua sekolah tersebut, harus disiapkan tenaga dan mekanismenya agar kesehatan anak terus terjaga” imbuhnya. (Asp)
Baca Juga:
Wagub DKI Tunggu Jawaban Kemendikbud Soal Lokasi 25 Klaster PTM
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
