Bendera Rusia dan Belarus Dilarang Dikibarkan Dalam Event Olahraga Internasional
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach saat upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di National Stadium. (AFP/SEBASTIEN BOZON)
MerahPutih.com - Atlet Ukraina dan sejumlah negara lainnya telah meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar menangguhkan Rusia dan Belarus serta segera melarang kedua negara itu dalam mengikuti event-event olahraga.
IOC dikabarkan telah mengatakan, federasi-federasi olahraga internasional harus memindahkan atau membatalkan semua turnamen olahraga yang sudah direncanakan diadakan Rusia atau Belarus.
Baca Juga:
Ukraina Bentuk Tentara Siber untuk Lawan Serangan Dunia Maya Rusia
Eksekutif IOC mengatakan bendera kebangsaan Rusia dan Belarus terlarang dikibarkan dalam semua event olahraga internasional.
Gerakan Atlet Global mengirimkan surat pada Presiden IOC Thomas Bach dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons, yang meminta sanksi keras diberikan pada Rusia dan Belarusia.
Surat yang dikeluarkan oleh gerakan Atlet Global yang bertujuan memberdayakan atlet itu mengatakan, para olahragawan Ukraina dan keluarga mereka di negara itu berada dalam "bahaya besar" dan menjadi sangat sulit berbicara dengan mereka ketika mereka berada di tempat perlindungan dari bom.
Surat itu menyebutkan, penolakan menolak mengambil tindakan cepat dalam menangguhkan Komite Olimpiade Nasional Rusia dan Belarusia, akan menjadi pesan yang salah.
"Kurangnya tindakan Anda dalam mengirimkan pesan kepada setiap atlet di dunia bahwa Anda telah memilih kepentingan Rusia dan Belarus ketimbang kepentingan atlet. Warisan Anda akan ditentukan oleh tindakan Anda," tulis para atlet dalam surat itu.
Surat itu mendapat dukungan luas, termasuk dari mantan pelari maraton Inggris Paula Radcliffe dan mantan pemain ski lintas alam Kanada Beckie Scott.
Kementerian Kesehatan Ukraina mengatakan, Minggu (27/2) 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, tewas sejak Rusia menginvasi negara itu pekan lalu. Belarus negara tetangga Ukraina, menjadi tempat utama dari mana invasi itu dilancarkan. (*)
Baca Juga:
Sanksi Berat Barat dan Kepercayaan Diri Rusia Amankan Mata Uang Rubel
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri