Bisnis

Belanja Produk Korea Kini Lebih Mudah

Febrian AdiFebrian Adi - Jumat, 09 Juni 2023
Belanja Produk Korea Kini Lebih Mudah

Kerja sama ini siap untuk secara signifikan mempercepat program influencer marketing dan affiliate marketing iStyle.id. (Foto: Unsplash/Firmbee)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TREN pembelian melalui e-commerce memang sangat diminati di Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang. Tren ini muncul saat dunia diterpa badai pandemi selama hampir tiga tahun.

Perilaku konsumen pun otomatis berubah arah. Semula datang secara langsung ke toko berubah hanya sekadar melalui usapan jari semata melalui gawai yang miliki.

Baca juga:

10 Alasan Kenapa Online Shop Lebih Baik Dibanding Belanja di Toko

iStyle.id jalin kerja sama dengan impact.com. (Foto: Dok/iStyle.id)

Menyadari tren ini, platform e-commerce dari produk Korea terkemuka iStyle.id memantapkan dirinya sebagai pemain utama di pasar dengan menawarkan berbagai merek eksklusif, antara lain Marhen J, Joseph & Stacey, RIETI, Skinfood, Red Cookies, dan banyak lagi.

Bermitra dengan impact.com, iStyle.id akan memiliki kesempatan bekerjasama dengan beragam mitra dalam skala besar, termasuk influencer, mitra konten, situs loyalitas dan cashback, mitra kupon, dan penerbit media, dengan hemat biaya dan model pay-per-performance (berbayar dengan model per kinerja).

"Kami sangat senang dapat bermitra dengan impact.com untuk membawa program influencer marketing dan affiliate marketing kami ke tingkat yang lebih tinggi dan bekerja dengan mitra yang lebih luas. Sebagai perusahaan rintisan yang sedang berkembang dengan lebih dari 500 merek, kami terus mencari cara untuk meningkatkan kemampuan pemasaran digital kami melalui teknologi,” ungkap CEO iStyle.id Steven Calvin Victory dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Selasa (6/6).

Kerja sama ini siap untuk secara signifikan mempercepat program influencer marketing dan affiliate marketing iStyle.id serta meningkatkan kesadaran dan penjualan melalui platform belanja online mereka yang sedang berkembang.

"Program influencer dan afiliasi untuk merek terkemuka lainnya di wilayah ini akan memungkinkan kami untuk mendiversifikasi dan meningkatkan program kemitraan kami sendiri dan juga meningkatkan akuisisi pelanggan kami serta upaya penjualan yang pada akhirnya memperkuat kampanye pemasaran kami di negara ini, ujar Steven.

Baca juga:

Bahaya Shopaholic dan Cara Atasinya

Belanja produk di iStyle.id jadi lebih mudah. (Foto: Unsplash/Brooke Lark)

Lebih lanjut, untuk memperluas jangkauan dan mendiversifikasi jaringan influencer dan afiliasi, iStyle.id ingin memperluas kemitraannya yang ada saat ini dengan menyediakan situs penjualan daring dan perbandingan harga.

"Salah satu bidang fokus utama kami adalah bekerjasama dengan KOL/influencer dan penerbit konten untuk meningkatkan pengaruh dan jangkauan mereka di antara pengikut mereka," jelas Steven

Berbicara tentang kemitraan, General Manager Asia Tenggaea Impact.com, Antoine Gross, menambahkan, "Menjadi bagian dari perjalanan pertumbuhan iStyle.id benar-benar mengasyikkan, karena kami ikut mendorong upaya untuk memperluas pangsa pasar mereka di Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan kemitraan," pungkasnya. (far)

Baca juga:

Ciri-ciri Orang Kreatif, Kamu Termasuk?

#E-commerce Indonesia #OnlineShop
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online
TikTok tidak bisa melakukan transaksi perdagangan melalui fitur live. Oleh karena itu, platform tersebut bermitra dengan e-commerce seperti Tokopedia untuk dapat melakukan transaksi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online
Indonesia
'Rojali' dan 'Rohana' Mulai Menghantui E-commerce Indonesia, Transaksi Makin Ramai Tapi Nilai Belanja Menurun Drastis
Penurunan rata-rata belanja per orang per bulan mencapai 13%
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
'Rojali' dan 'Rohana' Mulai Menghantui E-commerce Indonesia, Transaksi Makin Ramai Tapi Nilai Belanja Menurun Drastis
Infografis
Semua Dipajakin! Sri Mulyani Resmi Pungut Pajak dari Toko Online
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi memberlakukan aturan pajak baru untuk pedagang toko online melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025, yang mulai efektif per 14 Juli 2025. Kebijakan ini menetapkan penyelenggara e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Blibli akan bertindak sebagai pemungut Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Bukan hanya platform dalam negeri, operator e-commerce asing yang menggunakan escrow account untuk transaksi di Indonesia juga akan dikenakan kewajiban yang sama
Wiwit Purnama Sari - Rabu, 16 Juli 2025
Semua Dipajakin! Sri Mulyani Resmi Pungut Pajak dari Toko Online
Indonesia
Aturan Pajak untuk Pedagang E-Commerce Berpenghasilan Rp 500 Juta ke Atas Berlaku Mulai 14 Juli 2025
Kementerian Keuangan akan menugaskan pemungutan pajak penghasilan kepada penyelenggara e-commerce.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Aturan Pajak untuk Pedagang E-Commerce Berpenghasilan Rp 500 Juta ke Atas Berlaku Mulai 14 Juli 2025
Indonesia
Menteri UMKM Isyaratkan Pajak E-commerce Masih Jauh Panggang dari Api
Maman juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung UMKM dalam memperluas jangkauan pasar mereka melalui pemanfaatan teknologi digital, termasuk e-commerce
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Menteri UMKM Isyaratkan Pajak E-commerce Masih Jauh Panggang dari Api
Indonesia
DJP Benarkan Rencana Pungutan Pajak Pedagang E-commerce, Sasar Omzet di Atas Rp 500 Juta setahun
Rencana penunjukan lokapasar (marketplace) sebagai pemungut PPh 22 atas transaksi merchant di Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE)
Wisnu Cipto - Kamis, 26 Juni 2025
DJP Benarkan Rencana Pungutan Pajak Pedagang E-commerce, Sasar Omzet di Atas Rp 500 Juta setahun
Indonesia
Aplikasi TEMU Dipastikan Belum Ajukan Izin Operasi di Indonesia
TEMU kembali mengajukan izin masuk Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Oktober 2024
Aplikasi TEMU Dipastikan Belum Ajukan Izin Operasi di Indonesia
Indonesia
Pemerintah Pastikan TEMU Tidak Dibolehkan Masuk Indonesia
Pihaknya tidak mengizinkan aplikasi TEMU beroperasi karena dapat merusak lapangan pekerjaan lokal.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 03 Oktober 2024
Pemerintah Pastikan TEMU Tidak Dibolehkan Masuk Indonesia
Indonesia
Kemendag Pastikan E-Commerce Asal China Temu Tidak Bisa Beroperasi di Indonesia
model bisnis dari platform asal China tersebut merupakan produsen ke konsumen atau factory to consumer (F to C), yang mana tidak bisa berlaku di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 Juni 2024
Kemendag Pastikan E-Commerce Asal China Temu Tidak Bisa Beroperasi di Indonesia
Indonesia
Aplikasi E-Commerce Temu China Disebut Lebih Berbahaya dari TikTok Shop
Mirip seperti TikTok Shop sebelumnya, aplikasi Temu mempunyai potensi mengganggu pasar dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Juni 2024
Aplikasi E-Commerce Temu China Disebut Lebih Berbahaya dari TikTok Shop
Bagikan