'Rojali' dan 'Rohana' Mulai Menghantui E-commerce Indonesia, Transaksi Makin Ramai Tapi Nilai Belanja Menurun Drastis

Ilustrasi. Sumber: Pixabay/HutchRock.
Merahputih.com - Industri e-commerce Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan dari sisi jumlah konsumen. Menurut Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), nilai rata-rata belanja per orang justru mengalami penurunan.
Wakil Ketua Umum idEA, Budi Primawan, mengungkapkan bahwa meskipun transaksi tetap ramai, nilainya menjadi lebih kecil. Hal ini sejalan dengan fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) yang kini marak terjadi.
"Saat ini jumlah konsumen e-commerce masih meningkat, namun rata-rata belanja per orang justru turun. Jadi transaksi tetap ramai, tapi nilainya lebih kecil, sejalan dengan fenomena "rojali" dan "rohana" di mana banyak konsumen hanya melihat-lihat atau bertanya tanpa membeli," ujar Budi, Selasa (19/8).
Baca juga:
Viral Istilah Rojali dan Rohana, Ini Pandangan Istana Kepresidenan
Budi menjelaskan, penurunan rata-rata belanja per orang per bulan mencapai 13%, dari Rp543.000 menjadi Rp470.000. Penurunan ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang kini lebih berhati-hati dalam berbelanja, didorong oleh kondisi ekonomi.
Mereka menjadi lebih selektif dan fokus pada kebutuhan utama. Selain itu, pola belanja juga makin menyebar ke kanal lain seperti social commerce dan aplikasi pesan instan.
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa kebijakan baru terkait pemungutan PPh Pasal 22 bukan menjadi satu-satunya penyebab penurunan ini. Faktor utama tetap pada daya beli masyarakat yang sedang tertekan.
Meski demikian, idEA tetap optimis. Mereka percaya momentum belanja besar seperti Harbolnas dapat kembali mendorong pertumbuhan nilai transaksi, terutama jika didukung oleh kolaborasi berbagai pihak.
Baca juga:
Redam Fenomena Rojali, Pemerintah Povinsi DKI Jakarta Gelar JITEX 2025
Optimisme ini juga didukung oleh data. Survei Jakpat pada 31 Juli 2025 menunjukkan bahwa 95% responden telah melakukan pembelian daring pada paruh pertama tahun 2025, meningkat 4% dari tahun sebelumnya.
Namun, data yang sama juga menunjukkan penurunan rata-rata pengeluaran bulanan. Rata-rata belanja konsumen tercatat Rp470.516 per bulan, turun 13% dari periode yang sama tahun 2024, yaitu Rp543.250.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Tunda Penerapan Pajak E-Commerce, DPR: Beri Ruang UMKM untuk Bernapas

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Online Tiap Hari, ini 5 Modus yang Harus Diwaspadai

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

IdEA Beri Peringatan Keras Soal Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' yang Bikin Transaksi Turun Drastis

'Rojali' dan 'Rohana' Mulai Menghantui E-commerce Indonesia, Transaksi Makin Ramai Tapi Nilai Belanja Menurun Drastis

Redam Fenomena Rojali, Pemerintah Povinsi DKI Jakarta Gelar JITEX 2025

Komisi XI DPR: Fenomena Rojali Cermin Lemahnya Daya Beli

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Bank Indonesia Segera Luncurkan Payment ID, Bakal Pantau Transaksi Keuangan Masyarakat

Semua Dipajakin! Sri Mulyani Resmi Pungut Pajak dari Toko Online
