Begini Protokol Kesehatan Pengelola dan Pengunjung Wisata Kata Reisa Broto Asmoro


Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro di Graha BNPB Jakarta, Selasa. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
MerahPutih.com - Dalam rangka mendukung keputusan pemerintah untuk membuka beberapa kawasan pariwisata konservasi, pengelola dan pengunjung lokasi wisata wajib untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Hal itu sebagaimana yang tertuang pada Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/382/2020, tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum yang disahkan pada Jumat lalu (19/6).
Baca Juga:
Pegiat Wisata Wajib Patuhi Protokol Kesehatan, Dokter Reisa: Ingat Pesan Ketua Gugus Tugas
“Bagi pengelola, penting untuk melakukan pembersihan secara berkala. Termasuk disinfeksi pada area, sarana, dan peralatan yang digunakan secara bersama," kata Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa (23/6).
Dalam implementasinya, pengelola harus menyediakan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun yang memadai dan mudah diakses, mengecek suhu tubuh pengunjung di pintu masuk, dan memperbanyak media informasi tentang penerapan protokol kesehatan di lokasi pariwisata.
Selain itu, Dokter Reisa juga mengingatkan pengelola untuk memperhatikan para pekerja di lokasi wisata agar terlindung dari penularan COVID-19.
“Memastikan para pekerja SDM pariwisata memahami cara melindungi diri dari penularan COVID-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Jaga kebersihan pribadi seperti sering cuci tangan, konsumsi makanan bergizi, rutin olahraga, dan cukup istirahat," jelasnya.

Kemudian, bagi pengelola juga wajib memperhatikan beberapa hal seperti pembatasan jumlah pengunjung baik secara umum maupun di tempat dan fasilitas tertentu, jarak antar pengunjung, jam operasional, mengoptimalkan ruang terbuka untuk tempat transaksi, dan penggunaan pembatas atau partisi di lokasi pembelian tiket atau customer service.
Selanjutnya, Dokter Reisa mengutarakan pesan untuk para pengunjung lokasi pariwisata agar tetap aman selama berkunjung di lokasi wisata.
“Bagi kita pengunjung, pastikan diri dalam kondisi yang sehat sebelum melakukan kunjungan ke lokasi daya tarik wisata. Apabila sakit, dirumah saja, istirahat yang cukup dan pastikan imunitas kembali dan tubuh fit sebelum memutuskan keluar rumah," tuturnya.
Selama di lokasi wisata, pengunjung diminta untuk memperhatikan penggunaan masker dan tidak mengajak orang-orang yang rentan terhadap penularan COVID-19.
“Pastikan menggunakan masker selama berada di lokasi daya tarik wisata, hindari mengajak anak yang belum bisa menggunakan masker dengan baik dan benar. Hindari mengajak orang-orang yang rentan terhadap penularan COVID-19, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta," terang Dokter Reisa.
Baca Juga:
Bamsoet Khawatir Sektor Pariwisata Jadi Klaster Baru Penyebaran COVID-19
Lebih lanjut, dia juga menghimbau pengunjung untuk tetap melakukan protokol kesehatan saat kembali ke rumah masing-masing.
“Setelah tiba di rumah, terapkan protokol kedatangan seperti mandi dan ganti pakaian, dan jangan lupa bersihkan peralatan yang dibawa keluar seperti handphone, kacamata, tas, dan barang-barang lainnya dengan disinfektan," imbau Dokter Reisa.
Dalam hal ini, upaya penanganan dan pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab pandemi COVID-19 ini harus dihadapi secara kolektif dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah disampaikan.
“Kita menghadapi pandemi ini bersama-sama, kita lindungi diri sendiri untuk melidungi orang lain. Begitu juga dengan orang lain, kedisiplinan dan kepatuhan mereka terhadap protokol kesehatan akan melindungi kita dan banyak orang lainnya," pungkas Dokter Reisa. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri

Indonesia Tourism Board, Strategi Mewujudkan Indonesia sebagai Destinasi Wisata Unggulan ASEAN

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
