Begini Modus Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba di Bandara Soetta
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri merilis pengungkapan kasus narkoba periode Maret dan April di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
MerahPutih.com - Peredaran narkotika di tanah air seolah tiada hentinya. Bahkan kali ini melibatkan oknum maskapai penerbangan.
Terbaru, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri baru saja menangkap jaringan pengedar narkoba jalur udara.
Pengungkapan kasus pengedaran narkotika jenis sabu dan ekstasi dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta dengan melibatkan pegawai Lion Air.
Baca juga:
Pegawai Maskapai Swasta Terlibat Sindikat Penyelundupan Narkoba di Bandara Soetta
Wadir Tindak Pidana Reserse Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Arie Ardian Rishadi, mengatakan awalnya polisi menerima kabar adanya kurir peredaran narkoba antar-provinsi dengan tujuan Jakarta.
"Mereka mengirim sabu dan ekstasi dari Medan menuju Jakarta," kata Arie di Mabes Polri, Kamis (18/4).
Arie melanjutkan, dari hasil analisis penyidik, polisi berhasil menangkap MRP di Terminal 2B Bandara Soekarno-Hatta. Dari MRP, polisi berhasil menyita lima sabu kilogram dan 1.841 butir ekstasi.
Dari hasil pendalaman kasus peredaran narkoba lintas udara ini, polisi menemukan keterlibatan dua petugas lavatory service maskapai Lion Air, DA dan RP.
Baca juga:
Setelah barang itu masuk ke dalam bandara, keduanya kembali bertemu MR, yang berangkat dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara tanpa melalui jalur pemeriksaan barang.
"Kedua petugas karyawan ini mengambil barang dari luar dan dimasukan ke area bandara," tutur Arie.
Mereka bertemu setelah turun dari garbarata. Sementara, yang lain menggunakan bus dengan penumpang lainnya. Sedangkan tersangka MR menggunakan kendaraan lavatory service bersama dua petugas kebersihan tadi.
Dari situ, dua petugas maskapai Lion Air itu menukar tas dengan MR. Kurir MR, membawa tas kosong sebagai kamuflase. “Sementara dua petugas maskapai itu membawa sabu dan ekstasi,” jelas Arie.
Bareskrim juga menemukan pelaku lain yang terlibat, mereka adalah R, MZ, HF (eks Avsec) dan BA selaku kurir.
Baca juga:
Pastikan Kelancaran Angkutan Idul Fitri, PT KAI Daop 8 Gelar Tes Narkoba bagi Petugas
Mereka bertugas sebagai operator sindikat ini, menyiapkan tiket untuk kurir tersangka MRP, serta memantau keberadaan kurir selama perjalanan.
Bareskrim masih menyelidiki soal modus dan lama jaringan ini melakukan aksinya. Sebab, ada dugaan pengiriman narkoba ini bukan kali pertama.
“Kami masih melakukan pengembangan terkait adanya pelaku lain,” tutup Arie.
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Polisi Naikkan Temuan Kayu Gelondongan Saat Banjir Sumatera ke Penyidikan
Bareskrim Fokus Usut Sumber Kayu Ilegal Logging yang Terseret Banjir di Sungai Tamiang
Perjalanan Dewi Astutik Gabung Sindikat Narkotika Lintas Benua, Dipengaruhi Bandar Narkoba Asal Nigeria Buron DEA
Keluarga Hanya Tahu Dewi Astutik Kerja PRT di Luar Negeri, Jarang Kirim Uang
Kronologi Penangkapan Ratu Narkoba Dewi Astutik, Pergerakan Licin tapi Pelarian Berakhir di Kamboja
Bareskrim Usut Tidak Pidana Dari Temuan Gelondongan Kayu Ditemukan Saat Bencana Banjir Sumatra
Sosok dan Sepak Terjang Dewi Astutik, Mantan TKI yang Jadi Otak Peredaran Narkoba Asia Tenggara
Operasi Lintas Negara, BNN Ringkus Bandar Narkoba Kelas Internasional di Kamboja