Begini Cara agar Anak Remaja Mau Terbuka pada Orangtua


Dekati anak sejak usia dini. (Foto: Unsplash/CDC)
PSIKOLOG Klinis Anak Remaja, Vera Itabilliana Hadiwidjojo, S.PSI mengatakan sering mengajak diskusi dan mengobrol akan membuat anak lebih terbuka pada orangtua. Tidak semua anak khususnya remaja mau berbagai cerita dengan orangtuanya.
Alasannya berbagai macam, mulai dari takut dihakimi, dimarahi, hingga mendapat ceramah adalah beberapa alasan yang membuat remaja enggan menceritakan kegiatan atau masalah yang dialami.
Vera mengatakan bahwa sejak usia dini orangtua harus membiasakan diri untuk saling berbagi cerita. Bila tidak dilakukan, kebiasaan ini akan membuat anak tertutup di kemudian hari.
Menurut Vera, cara yang paling tepat untuk membuat anak berbagi cerita dengan orangtua adalah dengan melakukan obrolan setiap hari dan belajar mendengarkan.
Baca juga:
Jadi Orangtua yang Baik, Ubah Pola Pikir dan Perilaku Terhadap Anak

"Jadi lebih sering ngobrol 5-10 menit sehari, sering punya waktu berdua dengan anak ini, dan lebih belajar mendengarkan," kata Vera seperti dilansir Antara, Selasa (13/9).
Lebih lanjut, Vera mengatakan bahwa anak akan memiliki lebih banyak emosi saat menginjak usia remaja. Orangtua pun cenderung akan ikut terbawa emosi lantaran tidak dapat memahami perasaan anak.
Kemarahan tersebut, akan dipahami oleh anak bahwa orangtuanya bukan tempat yang baik untuk bercerita. Menurut Vera, di saat seperti ini orangtua lebih baik memosisikan diri sebagai pendengar. Bila diminta saran, barulah memberikan pendapat.
"Remaja itu wadahnya emosi, mereka lagi belajar untuk mengolahnya. Jadi sebagai orangtua kita tampung dulu, seringnya kan orangtua langsung marahin kalau anak bercerita," jelasnya.
Baca juga:
Orangtua Jadi Tameng Pelindung Anak dari Kejahatan Siber

Ia menambahkan bahwa yang dibutuhkan oleh anak, terutama remaja, adalah emosinya keluar sehingga dia bisa berpikir dengan tenang. Sering kali, solusi untuk masalah itu adalah dengan mengobrol dan berdiskusi, harus dilakukan secara perlahan dan tidak bisa langsung dicurahkan semuanya.
Namun, bila anak sudah terlanjur tertutup, hal yang paling bisa dilakukan adalah memperbaiki hubungan antara anak dan orangtua. Orangtua juga dilarang untuk menyalahkan anak akan keterbukaan. Secara perlahan, itu harus dilakukan dengan komunikasi nan santai dan menyenangkan.
"Kalau anak yang sudah terlanjur tertutup berarti kan ada koneksi yang enggak bagus antara orangtua dan anak, itu yang harus diperbaiki dan jangan langsung mengoreksi anak, anak enggak akan terima," tandas Vera. (waf)
Baca juga:
Kenali Ciri Orangtua yang Tidak Dewasa Secara Emosional
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Miniseri 'Adolescence' di Netflix Picu Kekhawatiran Orang Tua, Takut Anak Remajanya Jadi 'Bom Waktu' Kriminal

Owen Cooper Ungkap Rahasia di Balik Syuting 'Adolescence', Adegan di Luar Skrip dan Sekali Sekuens

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
