Bayer Kembangkan Obat untuk Kanker Prostat


Pengembangan obat kanker prostat. (Foto: pexels/ave calvar martinez)
SPEKTRUM penyakit kanker begitu luas. Berbagai organ tubuh berpotensi terkena sel kanker. Mulai dari mulut, mata, payudara, pankreas, rahim, hingga kulit bisa mengalami kanker. Salah satu kanker yang paling sering dialami pria adalah kanker prostat. Global Burden of Cancer GLOBOCAN tahun 2020, kanker prostat menempati urutan kelima jenis kanker yang paling banyak diderita oleh pria.
Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K), Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM mengungkapkan bahwa sebagian besar pasien didiagnosis ketika sudah pada stadium lanjut. Menurutnya, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun mencapai atas 90 persen.
Baca juga:
Angka tersebut akan menurun sampai 50 persen pada stadium lanjut. Pengobatan pun agak sulit dilakukan. Namun kini, perusahaan farmasi, Bayer coba untuk memproduksi obat untuk kanker prostat yang lebih efektif.

Franchise perusahaan menyertakan 2 produk di pasar bahan aktif yaitu Darolutamide dan Radium-223 Dichloride untuk pengobatan kanker prostat yang resisten terhadap pengebirian non-metastatik dan metastatik (nmCRPC dan mCRPC).
Berdasarkan data klinis terbaru dari Darolutamide, senyawa tersebut sedang diperiksa dalam suatu program pengembangan yang luas dengan 3 studi klinis besar yang sedang berlangsung maupun direncanakan, untuk mengetahui potensinya dalam spektrum kanker prostat yang luas. Di tengah data positif dari uji coba ARASENS Fase III, penggunaan Radium-223 Dichloride dalam mCRPC dieksplorasi dalam tiga studi Fase III tambahan.
Baca juga:
Dengan produk ini serta senyawa tambahan yang sedang dikembangkan, Bayer bermaksud memberikan perawatan yang memperpanjang umur pasien kanker prostat pada berbagai stadium dan memungkinkan mereka untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari sehingga mereka dapat hidup lebih lama dan lebih baik.
Pada saat yang sama, perusahaan terus berinvestasi di bidang-bidang yang memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan tambahan yang tidak terpenuhi pada kanker, termasuk targeted radiofarmasi, terapi alfa yang ditargetkan secara khusus, imuno-onkologi generasi berikutnya, termasuk terapi sel onkologi, serta pendekatan onkologi molekuler yang presisi.
Menggabungkan molekul kecil dengan platform teknologi chemoproteomics yang baru-baru ini diakuisisi dari Vividion memungkinkan perusahaan untuk membuka target onkologi yang secara tradisional tidak dapat diobati.

“Dengan pengobatan kanker prostat, Darolutamide, yang telah menunjukkan manfaat klinis yang kuat dalam 2 studi besar Tahap III pada kanker prostat dan memiliki program pengembangan luas yang sedang berlangsung di berbagai tahap penyakit lainnya, kami sekarang meletakkan dasar untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan dan menjadi 10 perusahaan onkologi teratas pada tahun 2030,” kata Robert LaCaze, anggota Komite Eksekutif Divisi Pharmaceuticals dan Kepala Unit Bisnis Strategis Onkologi di Bayer.
“Selain itu, kami meluncurkan pengobatan onkologi presisi yaitu Larotrectinib. Dengan enam produk di 10 indikasi, Bayer hari memberikan perawatan baru untuk pasien kanker yang membutuhkan pilihan pengobatan yang lebih baik. Dengan rekam jejak kami dalam mengembangkan dan meluncurkan produk onkologi inovatif dan pipeline yang kokoh, kami yakin bahwa kami memiliki semua yang dibutuhkan untuk mencapai
kesuksesan jangka panjang,” ujarnya. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
