Bareskrim Bongkar Kasus Dugaan Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 31 Januari 2022
Bareskrim Bongkar Kasus Dugaan Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi

Ilustrasi: Pupuk siap dijual di Sukabumi dan sekitarnya. (MerahPutih.com/Mauritz)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Kasus dugaan penyalahgunaan pupuk bersubsidi berhasil dibongkar polisi. Dua orang berinisial AEF dan MD yang merupakan pemilik KPL (Kios Pupuk Lengkap) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan menerangkan kerugian negara akibat tindakan kedua oknum tersebut mencapai puluhan miliar rupiah.

Baca Juga:

Warga Bantul Positif COVID-19 Bakal Diberikan Oksigen Gratis

"Penyalahgunaan pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut telah dilakukan oleh AEF dan MD sejak tahun 2020, yang menyebabkan alokasi pupuk tidak tepat sasaran, merugikan petani yang seharusnya menerima dan merugikan negara mencapai Rp30 miliar," kata Whisnu dalam keterangan tertulis, Senin (31/1).

Penyalahgunaan pupuk bersubsidi dilakukan oleh oknum pemilik Kios Pupuk Lengkap, yakni AEF dan MD di wilayah Mauk dan Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Menurut Whisnu, pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat yang diterima Minggu (30/1). Dari informasi tersebut dilakukan penelusuran, hingga terungkap praktik penyalahgunaan pupuk bersubsidi oleh kedua pelaku.

Modus operandi yang digunakan pelaku adalah melakukan penyalahgunaan pendistribusian pupuk bersubsidi dengan berbekal Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (e-RDKK) yang terdaftar penerima fiktif bukan petani.

“Bahkan penerima fiktif itu sudah meninggal dunia,” kata Whisnu.

Baca Juga:

IMIP Sumbang 40 Ton Oksigen Untuk Warga yang Membutuhkan



Alokasi pupuk tersebut didistribusikan ke pihak yang tidak berhak dengan harga Rp4 ribu per kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 2.250 per kg untuk pupuk urea. Whisnu mengungkapkan, kedua pelaku telah melakukan penyalahgunaan pendistribusian pupuk bersubsidi sejak 2020.

Atas perbuatan para pelaku disangkakan melakukan dugaan tindak pidana ekonomi dan atau memperdagangkan barang dalam pengawasan dan pengadaan pupuk. “Dengan ancaman hukuman pidana enam tahun,” kata Whisnu.

Dalam perkara ini, penyidik menyita barang bukti berupa, dua mobil pick up, enam bendel dokumen e-RDKK tahun anggaran 2020 sampai dengan 2022, satu bendel dokumen rekap penjualan fotokopi KTP petani periode tahun anggaran 2020 sampai dengan 2022, lima buah buku dan kartu tani dan satu buah mesin EDC keluaran Bank BRI.

Lalu, 100 karung pupuk urea bersubsidi dengan berat total 20 ton, 200 karung pupuk phonska bersubsidi dengan berat total 10 ton, 30 karung organik bersubsidi berat total 1,5 ton, dan uang penjualan pupuk bersubsidi Rp8 juta.

Menurut Whisnu, perkara ini masih dalam pengembangan guna mengejar keterlibatan para pihak. Sehingga dapat memberikan efek jera kepada para pelaku, untuk tidak coba-coba melakukan penyalahgunaan pendistribusian pupuk bersubsidi.

"Agar alokasi pupuk bersubsidi dapat tepat sasaran, meringankan beban para petani dan mendukung pemerintah untuk swasembada pangan,” ujar Whisnu. (Knu)

#Pupuk Palsu #Pupuk Oplosan #Distributor Pupuk
Bagikan

Berita Terkait

Infografis
Bikin Geram! Setelah Beras Dioplos Kini Giliran Pupuk Dipalsukan
Belum beres masalah beras oplosan sekarang muncul lagi masalah baru Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan ada temuan terkait peredaran pupuk palsu yang berpotensi merugikan petani hingga Rp3,2 triliun. Amran menyebut pupuk palsu tersebut sangat merugikan petani, karena sebagian besar menggunakan dana pinjaman program kredit usaha rakyat (KUR), sehingga jika gagal panen, maka mereka bisa bangkrut dan harus berhutang.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 14 Juli 2025
Bikin Geram! Setelah Beras Dioplos Kini Giliran Pupuk Dipalsukan
Indonesia
Perbaikan Tata Kelola Pupuk Bersubsidi, DPR Fokus Entaskan Masalah Petani
Panja akan terus mengawasi dengan ketat agar tidak terjadi lagi kekurangan stok maupun kendala distribusi, terutama menjelang masa tanam
Angga Yudha Pratama - Selasa, 06 Mei 2025
Perbaikan Tata Kelola Pupuk Bersubsidi, DPR Fokus Entaskan Masalah Petani
Indonesia
Stok Pupuk Nasional 2025 Tambah 2,5 Juta Ton Demi Swasembada Pangan 2027
Pemerintah Prabowo berkomitmen mencapai swasembada pangan 2027
Wisnu Cipto - Rabu, 15 Januari 2025
Stok Pupuk Nasional 2025 Tambah 2,5 Juta Ton Demi Swasembada Pangan 2027
Merah Putih Kasih
Bersama TNI AD, Jerry Hermawan Lo Bangunkan Lahan Tidur 4 Tahun, Produksi Bisa Meningkat 4 Kali Lipat
Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo menghidupkan lahan tidur seluas 15 hektar di Kampung Lampegan, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 November 2024
Bersama TNI AD, Jerry Hermawan Lo Bangunkan Lahan Tidur 4 Tahun, Produksi Bisa Meningkat 4 Kali Lipat
Indonesia
Hanya Petani Anggota RDKK Penggarap 9 Komoditas Ini yang dapat Pupuk Subsidi
Sembilan komoditas yang telah ditentukan yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kopi, tebu rakyat, dan kakao.
Wisnu Cipto - Minggu, 21 April 2024
Hanya Petani Anggota RDKK Penggarap 9 Komoditas Ini yang dapat Pupuk Subsidi
Indonesia
Petani Senang Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah Jelang Musim Tanam 2
Penambahan alokasi pupuk subsidi adalah kado istimewa bagi petani Indonesia menjelang musim tanam 2 (MT II) mendatang
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Maret 2024
Petani Senang Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah Jelang Musim Tanam 2
Indonesia
Endapkan Stok, Mentan Ancam Cabut Izin Distributor Pupuk Subsidi
Petani penerima pupuk bersubsidi harus menjadi bagian dari kelompok tani yang terdaftar dalam SIMLUHTAN.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 24 Januari 2024
Endapkan Stok, Mentan Ancam Cabut Izin Distributor Pupuk Subsidi
Indonesia
Jokowi Pastikan Pupuk Cukup, Minta Tambahan Rp 14 Triliun ke DPR
Sektor pertanian Indonesia harus menggenjot capaian produksi beras pada Maret-April 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 Januari 2024
Jokowi Pastikan Pupuk Cukup, Minta Tambahan Rp 14 Triliun ke DPR
Indonesia
Ganjar Ungkap Pupuk Masih Jadi Masalah di Indramayu
Lagi-lagi pupuk masih menjadi persoalan yang dikeluhkan petani. Keluhan itu kembali terungkap saat calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menemui para petani dan kelompok wanita tani (KWT) di Indramayu, Jawa Barat.
Mula Akmal - Minggu, 24 Desember 2023
Ganjar Ungkap Pupuk Masih Jadi Masalah di Indramayu
Indonesia
Jokowi Bakal Impor Pupuk Atasi Kelangkaan
Ia mengungkapkan para petani menyinggung soal kelangkaan pupuk. Jokowi mengaku kelangkaan pupuk juga ditemukan di sejumlah daerah.
Mula Akmal - Kamis, 09 Maret 2023
Jokowi Bakal Impor Pupuk Atasi Kelangkaan
Bagikan