Warga Bantul Positif COVID-19 Bakal Diberikan Oksigen Gratis


Tenaga kesehatan Dinkes Bantul khusus menangani kasus COVID-19 (Foto ANTARA/Hery Sidik)
MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menyediakan oksigen gratis bagi warga positif COVID-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah. Pemberian oksigen gratis akan dilakukan usai pembangunan instalasi oksigen generator rampung.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan, warga yang hendak meminta oksigen dapat memintanya ke satgas COVID-19 tingkat desa. Satgas yang akan mengisikan oksigen ke instalasi oksigen.
Masyarakat juga dapat meminta oksimeter (alat pengukur oksigen) kepada satgas COVID-19 tingkat desa.
Baca Juga:
Wabup Bantul Positif COVID-19, Berawal dari Hilang Indra Penciuman
"Satgas desa akan kita tingkatkan kapasitas dalam rangka membantu tenaga kesehatan dengan melengkapi peralatan yang untuk pertolongan pertama, yaitu oksimeter dan tabung oksigen, karena pemkab dalam waktu dekat ini akan menyediakan oksigen gratis," katanya di Yogyakarta, Kamis (5/8).
Syaratnya pengisian oksigen gratis adalah membawa tabung sendiri. Pemberian oksigen gratis ini bertujuan untuk menekan kasus kematian pasien COVID-19 yang melakukan isoman di rumah. Tercatat kasus kematian warga COVID-19 yang tengah isoman di rumah sebesar 27 persen.

Abdul melanjutkan, instalasi oksigen generator yang dibangun di RSUD Panembahan Senopati Bantul akan diujicobakan pada Kamis (5/8) dan diluncurkan pada Jumat (6/8).
Setelah beroperasi nantinya, kabupaten tidak tergantung pada pihak ketiga atau perusahaan yang menyuplai oksigen selama ini.
"Kapasitas produksi sebanyak 500 liter per menit atau equivalen dengan 250 kamar, dan itu kan lebih, sehingga sisanya bisa kita siapkan untuk membantu warga kita yang membutuhkan oksigen, tapi syaratnya harus punya tabung oksigen," katanya.
Baca Juga:
Ke depan pemerintah desa atau lurah diminta membeli tabung untuk dapat dipinjamkan pada satgas COVID-19 tingkat desa, dan kemudian dari pemkab yang akan mengisi oksigen untuk dimanfaatkan warga yang membutuhkan.
Bupati mengatakan, untuk pengadaan oksimeter dan tabung oksigen kesehatan, desa bisa melakukan refocusing anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) atau memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Kasus Kematian COVID-19 Meroket, DIY Dorong Warga Isoman di Selter COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
