Banyak WNI di Tepi Barat Belum Mau Dievakuasi di Tengah Konflik Israel-Palestina
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha ketika ditemui di Jakarta, pada Jumat (13/10/2023). (ANTARA/Yashinta Difa)
MerahPutih.com - Sebanyak 133 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Tepi Barat, Palestina dan sejumlah wilayah Israel masih tertahan di lokasi konflik.
Namun, hanya empat orang yang ingin dievakuasi ke wilayah yang lebih aman.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha.
Baca Juga:
Bela Palestina, Mia Khalifa Didepak Playboy
Dari angka tersebut, 39 WNI berada di Tepi Barat, termasuk Yerusalem dan wilayah lainnya di Israel, dan 94 lainnya merupakan pelajar yang tinggal di Sapir.
Judha mengatakan, sebagian besar WNI yang memilih untuk tetap berada di wilayah tersebut masih merasa aman.
"Kami juga menyampaikan imbauan agar mereka meninggalkan wilayah tersebut," kata Judha, dalam pernyataan pers di Jakarta, Jumat (13/10).
Tugas negara, jelas Judha, adalah mengamankan dan melindungi WNI dari wilayah pertikaian ke wilayah yang lebih aman sesuai UU No 37 Tahun 1999.
Namun dalam hal ini, pemerintah tidak memaksakan keputusan para WNI tersebut.
"Tugas kami adalah memberikan informasi mengenai penilaian situasi keamanan, tapi pilihan dikembalikan kepada masing-masing," ungkapnya.
Selain 133 WNI tersebut, Judha juga mengatakan bahwa ada 10 WNI lainnya yang berada di Jalur Gaza.
Pemerintah juga terus menjalin komunikasi intensif dengan para WNI tersebut sambil mempersiapkan proses evakuasi segera ketika situasi memungkinkan.
"Komunikasi intensif terus kita lakukan. Namun, hingga saat ini Israel masih terus membombardir Gaza, jadi ini yang paling sulit dilakukan," ujarnya.
Baca Juga:
DPR Galang Dukungan Pimpinan Parlemen Dunia Demi Hentikan Konflik Israel-Palestina
Menurut catatan pemerintah, 10 WNI di Gaza terdiri dari tiga relawan MER-C yang tinggal di Rumah Sakit Indonesia.
Sementara tujuh orang lainnya berasal dari dua keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat.
Kemenlu juga mengungkapkan, ada 35 WNI melakukan wisata religi dan belum kembali pulang ke tanah air.
Namun, mereka rencananya akan keluar dari wilayah.
"Kami bantu untuk proses keluarnya tanggal 14 Oktober, bekerja sama dengan travel agent yang ada," ungkapnya.
Sementara itu, ada sebanyak ratusan WNI yang melakukan wisata religi telah kembali ke tanah air.
Pada kloter pertama, 9 Oktober 2023 ada sebanyak 231 WNI yang berwisata religi telah kembali ke Indonesia lewat Yordania. (Knu)
Baca Juga:
500 Ribu Warga Palestina Kehilangan Akses Bantuan Pangan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
OKI Kutuk Serangan Israel Tewaskan 100 Orang di Gaza, Langgar Gencatan Senjata
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza